
Teks -- Pengkhotbah 5:14 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Pkh 5:10-17
Full Life: Pkh 5:10-17 - SIAPA MENCINTAI UANG TIDAK AKAN PUAS DENGAN UANG.
Nas : Pengkh 5:9-16
Uang dan harta yang berlimpah-limpah tidak dapat memberi arti kepada
hidup dan dengan demikian tidak bisa mendatangkan kebahagi...
Nas : Pengkh 5:9-16
Uang dan harta yang berlimpah-limpah tidak dapat memberi arti kepada hidup dan dengan demikian tidak bisa mendatangkan kebahagiaan sejati. Pada umumnya, seorang pekerja jujur yang pulang setelah bekerja keras sepanjang hari bisa tidur dengan nyenyak, sedangkan orang kaya tidak bisa tidur karena takut tertimpa musibah atau kesalahan tertentu pada pihak mereka akan menyebabkan mereka hilang segala kekayaannya. Tetapi sekalipun mereka tidak kehilangan sesuatu, mereka tidak akan membawa apa-apa ketika meninggal dunia. Sangat menyedihkan bahwa demikian banyak orang bekerja dengan begitu keras untuk memperoleh harta kekayaan melimpah padahal jauh lebih baik mengumpulkan harta di sorga (Mat 6:19-21).
Jerusalem -> Pkh 5:10--6:12
Jerusalem: Pkh 5:10--6:12 - -- Bagian ini mengecam bukannya orang kaya (yang dicela para nabi), tetapi kekayaan sendiri, entah diperoleh dan dipergunakan secara tidak adil atau seca...
Bagian ini mengecam bukannya orang kaya (yang dicela para nabi), tetapi kekayaan sendiri, entah diperoleh dan dipergunakan secara tidak adil atau secara lain. Kekayaan sekali-kali tidak menjamin hidup dan kebahagiaan. Kecaman itu berdekatan dengan pendirian Injil, bdk Mat 6:19-21,24,25-34. Pikiran-pikiran bagian ini adalah l.k. sbb: uang (kekayaan) terbagi-bagi dengan kurang baik, Pengk 5:9, kerap kali diboroskan saja, Pengk 5:10, sukar diperoleh, Pengk 5:11, dan berat rasanya kalau hilang, Pengk 5:12-16. Maka sebaik-baiknya orang menghabiskan uang saja. Lalu disajikan tiga contoh: Kekayaan yang beralih tangan dengan tidak dimanfaatkan, Pengk 6:1-2; orang yang menjadi kaya tetapi tidak menikmatinya dan bahkan tidak dikubur semestinya, Pengk 6:3-6; orang miskin yang berlagak orang kaya, Pengk 6:7-11; kesimpulannya, Pengk 6:12.
Ende -> Pkh 5:10-17
Ende: Pkh 5:10-17 - -- Biasanja kekajaan itu dan harta benda dianggap sebagai gandjaran keutamaan. Tapi
si Pengchotbah mengalami, pun kekajaan itu sia2 dan sering hilang sad...
Biasanja kekajaan itu dan harta benda dianggap sebagai gandjaran keutamaan. Tapi si Pengchotbah mengalami, pun kekajaan itu sia2 dan sering hilang sadja. Sebab itu tak mungkin kekajaan itu dapat membenarkan hidup manusia dan tak dapat dianggap sebagai gandjaran lajak bagi keutamaan. Mengapa manusia akan bersusah-pajah dalam hidup jang baik untuk menerima gandjaran fana dan rapuh seperti kekajaan dan harta benda?

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Ref. Silang TB -> Pkh 5:14-15
Gill (ID) -> Pkh 5:14
Gill (ID): Pkh 5:14 - Tetapi kekayaan tersebut hilang karena kerja keras yang jahat // dan dia memperanakkan seorang anak, dan tidak ada apa pun di tangannya. Namun kekayaan tersebut hilang karena kerja keras yang jahat,.... Atau, "karena urusan yang jahat" n. Artinya, kekayaan seperti itu yang tidak didapat...
Namun kekayaan tersebut hilang karena kerja keras yang jahat,.... Atau, "karena urusan yang jahat" n. Artinya, kekayaan seperti itu yang tidak didapat dengan baik, atau tidak digunakan sebagaimana mestinya, akan habis dan menjadi tidak berarti; baik karena pengelolaan yang buruk oleh pemiliknya, dan perilaku yang tidak baik dalam perdagangan dan usaha; atau karena api, badai, pencuri, dan perampok, serta banyak cara dan sarana lainnya: ini adalah hal-hal yang sangat pasti; dan ada berbagai cara di mana mereka membuat diri mereka memiliki sayap dan terbang pergi, di bawah arahan dari providensi Ilahi;
dan dia memperanakkan seorang anak, dan tidak ada apa pun di tangannya; kekayaan yang telah ia kumpulkan, ia rencanakan untuk anaknya; tetapi setelah kehilangan semuanya dengan satu cara atau cara lainnya, ketika ia mendekati kematian, ia tidak memiliki apa-apa untuk diwariskan kepada anaknya: atau jika kekayaannya tidak hilang semasa hidupnya, namun kekayaan itu cepat habis oleh anaknya, yang dalam waktu singkat tidak memiliki apa-apa untuk hidup; dan dengan demikian dibesarkan sebagai seorang bangsawan, dan tidak terlibat dalam usaha apa pun, berada dalam kondisi yang lebih buruk daripada mereka yang telah dibesarkan untuk bekerja demi hidup mereka, dan tidak berharap untuk mendapatkan harta setelah kematian teman-teman mereka. Targum memahami hal ini dalam pengertian terakhir, dengan memparafrasekan kata-kata tersebut sebagai berikut,
"dan kekayaan tersebut, yang akan ia tinggalkan kepada anaknya setelah kematiannya, akan hilang, karena ia memperoleh mereka dengan cara yang jahat; dan mereka tidak akan tetap di tangan anak yang ia peranakkan; dan tidak ada sesuatu pun yang akan tersisa di tangannya."

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Pkh 5:9-17
SH: Pkh 5:9--6:12 - Kaya Tidak Identik dengan Bahagia (Senin, 29 Juni 2020) Kaya Tidak Identik dengan Bahagia
Banyak orang berpikir bahwa semakin kaya seseorang, semakin ia akan bahagia. Ny...

SH: Pkh 5:8--6:12 - Pemerintahan yang korup. (Sabtu, 13 Juni 1998) Pemerintahan yang korup.
Pemerintahan yang korup. Pengkhotbah menghadapi kenyataan yang membuatnya apa...

SH: Pkh 5:8--6:12 - Hati-hati terhadap sikap ketamakan (Senin, 4 Oktober 2004) Hati-hati terhadap sikap ketamakan
Hati-hati terhadap sikap ketamakan.
John Rockefeller (salah seoran...

SH: Pkh 5:8--6:12 - Keterbatasan Kekayaan (Jumat, 2 Desember 2016) Keterbatasan Kekayaan
Yesus berkata, "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (...

