Teks -- Yeremia 24:10 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
SH: Yer 24:1-10 - Di balik penghukuman Allah kepada umat-Nya (Senin, 9 Oktober 2000) Di balik penghukuman Allah kepada umat-Nya
Yeremia mendapatkan penglihatan tentang 2 keranjang yang berisi
buah ara sebagai persembahan kepada T...
Di balik penghukuman Allah kepada umat-Nya
Yeremia mendapatkan penglihatan tentang 2 keranjang yang berisi buah ara sebagai persembahan kepada Tuhan (1-3). Keranjang yang satu berisi buah ara yang sangat baik dan ini melambangkan orang Yahudi yang diangkut ke dalam pembuangan di negeri Babel oleh Nebukadnezar (4-7). Keranjang yang satu lagi berisi buah ara yang sangat jelek sehingga tidak bisa dimakan. Ini melambangkan orang-orang Yahudi yang tidak ikut ke dalam pembuangan yang akan mengalami kehancuran (8-10).
Ada masa depan bagi mereka yang mengalami pembuangan namun kehancuran bagi mereka yang tetap tinggal di Yehuda. Mengapa demikian? Baik mereka yang ikut dalam pembuangan maupun yang tinggal di Yehuda secara spiritual dan moral sama-sama bobrok. Mereka sama-sama menolak firman yang disampaikan Yeremia. Namun mereka yang ikut dalam pembuangan akan diterima Allah. Ia akan memberkati mereka. Karena pembuangan tersebut merupakan hukuman Allah terhadap dosa umat-Nya. Namun karena Allah adalah Allah yang penuh anugerah dan belas kasihan, penderitaan yang akan dialami oleh mereka yang ikut dalam pembuangan merupakan ganjaran dari Bapa yang penuh kasih. Ada maksud dan tujuan yang mulia dalam pembuangan itu. Mereka harus 'dicabut dan dirobohkan' karena Allah akan 'membangun dan menanam' yang baru (6). Dengan kata lain, melalui penderitaan dan kehinaan mereka akan menyesali dosa-dosa mereka lalu bertobat dan menerima hati yang sudah dibaharui sehingga dapat mengenal Allah (7).
Ada 2 kebenaran yang indah yang bisa kita dapatkan melalui penglihatan Yeremia ini. Pertama, di balik penderitaan akibat dosa-dosa kita tersembunyi kasih sayang Allah yang besar. Hendaklah kita kuat, sabar, dan dengan sikap pertobatan yang sungguh menanggung itu semua karena melalui penderitaan itu kita akan dibawa kepada pengenalan Allah yang semakin indah. Kedua, Allah menjanjikan berkat bagi mereka yang menjalani hukuman pembuangan: kelimpahan, kembali ke tanah air, negaranya akan dibangun kembali, dan pembaharuan rohani (4-7).
Renungkan: Indah sekali janji itu. Allah sudah menyediakan berkat-berkat-Nya sebelum mereka bertobat. Inilah bukti bahwa Allah kita adalah Allah yang penuh dengan anugerah dan belas kasihan. Apa lagi yang kita perlukan?
SH: Yer 24:1-10 - Hukuman untuk kebaikan (Kamis, 16 November 2006) Hukuman untuk kebaikan
Semua hukuman Ilahi bertujuan untuk kebaikan. Tindakan Allah
mengizinkan orang berdosa menerima konsekuensi perbuatannya,...
Hukuman untuk kebaikan
Semua hukuman Ilahi bertujuan untuk kebaikan. Tindakan Allah mengizinkan orang berdosa menerima konsekuensi perbuatannya, diharapkan orang tersebut kapok dan bertobat.
Pembuangan ke Babel adalah hukuman Allah bagi umat yang keras hati tidak mau bertobat. Tetapi justru, pembuangan ke Babel merupakan bagian dari program Allah mentransformasi mereka menjadi umat Allah yang baru, yang mampu merespons Allah dengan kesetiaan. Nyata sekali bahwa hukuman Allah dijatuhkan karena Allah ingin menyelamatkan umat yang dikasihi-Nya. Walaupun mereka sudah jatuh ke dalam dosa, Allah tetap setia akan perjanjian anugerah-Nya kepada mereka. Pembuangan ke Babel adalah untuk kebaikan mereka (6-7). Oleh karena itu, hanya mereka yang mau tunduk menyerah pada Babel akan mengalami kebaikan Allah tersebut.
Mereka yang mengeraskan hati, memberontak kepada Babel dengan tetap tinggal di Yerusalem, atau melarikan diri ke Mesir adalah bagaikan buah ara busuk, tak akan mengalami kebaikan Allah. Mereka menolak pendidikan Allah yang bertujuan memurnikan iman mereka. Maka mereka tetap tinggal sebagai orang berdosa dan terhukum (8-10).
Cara Allah bertindak menyatakan kebaikan-Nya memang tak terduga. Allah memakai cara-cara yang di luar akal manusia, namun selalu tepat. Menerima hukuman Allah berarti meyakini bahwa kita bertanggung jawab atas dosa-dosa kita. Apabila kita harus menjalani disiplin dan hukuman Tuhan tatkala kita gagal, janganlah memperumit masalah dengan jalan mencoba melarikan diri ke solusi palsu. Belajar menerima disiplin Allah dengan taat akan membuat kita berhenti berontak atau menolak kehendak Allah! Menolak Tuhan hanya akan membuat kita makin terjerumus ke dalam kebusukan makin parah!
Renungkan: Allah dapat memakai hal yang paling buruk di dunia ini untuk menyatakan belas kasih dan anugerah-Nya.
SH: Yer 24:1-10 - Buah ara yang baik dan yang jelek (Kamis, 9 Oktober 2014) Buah ara yang baik dan yang jelek
Catatan sejarah akhir Yehuda dengan beberapa kali pembuangan sebelum pembuangan final pada masa Zedekia mengajarkan...
Buah ara yang baik dan yang jelek
Catatan sejarah akhir Yehuda dengan beberapa kali pembuangan sebelum pembuangan final pada masa Zedekia mengajarkan bahwa Tuhan senantiasa memberi kesempatan kedua. Hanya sayangnya kita cenderung mengabaikan hal itu, malah menganggapnya tidak perlu diperhatikan dengan serius.
Penglihatan mengenai buah ara yang baik dan jelek ini didapat Yeremia setelah peristiwa pembuangan pertama yang dicatat dalam sejarah Israel (598/597 SM).Raja Yoyakhin meneruskan pemerintahan ayahnya, Yoyakim, yang memberontak kepada Babel. Nebukadnezar mengirimkan pasukan untuk mengepung Yerusalem dan akhirnya menawan Yoyakhin ke Babel. Kelak kita membaca Yoyakhin mendapat belas kasih Nebukadnezar sehingga bisa makan di hadapan sang raja.
Buah ara yang baik melambangkan kaum buangan, termasuk Yoyakhin di Babel. Merekalah yang selamat dari pembantaian Nebukadnezar dan akan menerima kebaikan Tuhan karena bersedia menerima hukuman Tuhan atas dosa-dosa mereka. Tanah pembuangan akan menjadi tempat mereka bertobat, dimurnikan, dan akhirnya dipulihkan. Merekalah ‘sisa Israel’ yang akan dibangunkan kembali sebagai umat Tuhan, sesuai ikatan Perjanjian (Sinai)-Nya kepada nenek moyang mereka.
Buah ara yang jelek melambangkan kaum sisa di Yerusalem, yang di bawah kepemimpinan Zedekia kelak memberontak terhadap Nebukadnezar, hingga mendatangkan penyerbuan terakhir Babel yang menghancurkan kota dan bait Allah. Zedekia sendiri ditawan oleh pasukan Babel. Merekalah yang menolak bertobat dengan menyerah pada cara Tuhan menghukum mereka. Akibatnya, mereka tidak mengalami pengampunan dan pemulihan.
Penglihatan ini menjadi peringatan agar jangan coba-coba memberontak kepada Tuhan, kalau tidak mau dibinasakan. Tuhan memang memberi kesempatan kedua. Maka, bila Anda masih bermain-main dengan dosa, cepat bertobat sebelum hukuman lebih keras menimpa. Belum tentu ada kesempatan ketiga!
SH: Yer 24:1-10 - Dihukum untuk Diselamatkan (Kamis, 3 Maret 2022) Dihukum untuk Diselamatkan
Manusia pada umumnya membuang apa yang tidak lagi dipakainya. Tetapi, Tuhan kita berbeda.
Kepada Yeremia diperlihatkan du...
Dihukum untuk Diselamatkan
Manusia pada umumnya membuang apa yang tidak lagi dipakainya. Tetapi, Tuhan kita berbeda.
Kepada Yeremia diperlihatkan dua keranjang buah ara. Keranjang yang satu berisi buah ara yang sangat baik, sedangkan keranjang yang satu lagi berisi buah yang sangat buruk. Ternyata keranjang yang pertama melambangkan umat yang Tuhan buang ke Babel.
Pembuangan tidak berarti Tuhan tidak mau lagi menjadi Allah mereka. Malahan, melalui peristiwa itu, Tuhan ingin membuat umat-Nya bertobat dan memberikan kepada mereka hati baru yang mengenal Tuhan (4-7). Sebaliknya, mereka yang tidak dibuang dilambangkan dengan keranjang buah ara yang buruk. Mereka akan dibuat Tuhan menjadi kengerian, dicerai-beraikan, dan dibinasakan (8-10).
Secara otomatis kita sering berpikir, orang yang mendapat hukuman Tuhan adalah orang yang tidak lagi dipakai Tuhan. Tetapi ternyata, hal yang terjadi sering kali adalah sebaliknya. Ibrani 12:6 menyatakan: "Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya." Dengan demikian, kita seharusnya bersyukur jika Tuhan masih mau menegur dan menghajar ketika kita berdosa. Hal itu berarti Tuhan mau mempertobatkan kita dan masih mau memakai kita. Sebaliknya, jika Tuhan membiarkan kita terus berkancah dalam dosa tanpa dihukum, hal itu dapat berarti Tuhan sudah tidak mau memakai kita lagi.
Rancangan Tuhan berbeda dari rancangan kita (Yes. 55:8); oleh karena itu, kita perlu berpegang pada prinsip kebenaran Tuhan serta bukan menilai dan bertindak berdasarkan pemikiran kita sendiri.
Bukankah lebih baik Tuhan menghukum kita daripada Tuhan membiarkan kita terus berbuat dosa? Karena itu, kita harus bersyukur dan memberi respons dengan benar ketika Tuhan masih mau menegur maupun menghukum kita. Apa pun yang terjadi, kita harus menerima semuanya dengan hati yang bersyukur dan percaya bahwa itu semua adalah untuk kebaikan kita (Rm. 8:28), dengan tujuan supaya kita dibentuk menjadi makin serupa dengan Tuhan Yesus Kristus (Rm. 8:29). [INT]
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
BIS: Yeremia (Pendahuluan Kitab) YEREMIA
PENGANTAR
Nabi Yeremia hidup antara bagian terakhir abad ketujuh dan bagian pertama abad
keenam Sebelum Masehi. Lama sekali Yeremia bekerja
YEREMIA
PENGANTAR
Nabi Yeremia hidup antara bagian terakhir abad ketujuh dan bagian pertama abad keenam Sebelum Masehi. Lama sekali Yeremia bekerja sebagai nabi, dan selama waktu itu ia selalu memperingatkan umat Allah tentang bencana yang akan menimpa mereka karena mereka berdosa dan menyembah berhala. Nubuatan itu menjadi kenyataan pada masa Yeremia masih hidup: Nebukadnezar raja Babel merebut dan menghancurkan Yerusalem serta Rumah TUHAN yang ada di situ; raja Yehuda bersama rakyatnya diangkut ke Babel. Yeremia juga menubuatkan bahwa orang-orang itu akan kembali dari pembuangan dan keadaan bangsa Israel pulih kembali.
Buku Yeremia dapat dibagi dalam beberapa bagian seperti yang berikut ini:
- (1) Pesan dari TUHAN kepada bangsa Yehuda dan penguasa-penguasanya pada masa pemerintahan Yosia, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia.
- (2) Petikan-petikan dari buku catatan Barukh sekretaris Yeremia, termasuk berbagai nubuatan dan peristiwa penting dalam kehidupan Yeremia.
- (3) Pesan dari TUHAN tentang berbagai bangsa asing.
- (4) Catatan pelengkap mengenai kisah jatuhnya Yerusalem dan pembuangan ke Babel.
Nabi Yeremia adalah seorang yang berperasaan halus. Ia sangat cinta kepada bangsanya, dan sama sekali tidak suka menubuatkan hukuman ke atas mereka. Di dalam beberapa bagian dari bukunya ia berbicara dengan penuh perasaan tentang penderitaannya karena ia dipanggil oleh Allah untuk menjadi nabi. Perkataan TUHAN adalah seperti api di dalam hatinya; mau tidak mau ia harus menyampaikannya kepada bangsanya.
Yang paling indah dalam buku ini ialah kata-kata TUHAN yang menunjuk kepada suatu masa yang akan datang. Pada masa itu akan ada suatu ikatan janji yang baru dengan Allah. Umat TUHAN akan mentaati janji itu tanpa ada guru yang mengingatkan mereka. Sebab janji itu akan tertulis di dalam hati mereka (Yer 31:31-34).
Isi
- Panggilan Yeremia
Yer 1:1-19 - Nubuat-nubuat selama pemerintahan Yosia, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia
Yer 2:1-25:38 - Kejadian-kejadian dalam kehidupan Yeremia
Yer 26:1-45:5 - Nubuat-nubuat terhadap bangsa-bangsa
Yer 46:1-51:64 - Jatuhnya Yerusalem
Yer 52:1-34
Ajaran: Yeremia (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya dengan mengetahui isi Kitab Yeremia, anggota Jemaat mengerti bahwa Allah
sangat membenci ketidaktaatan anak-anaknya, tetapi juga Ia ad
Tujuan
Supaya dengan mengetahui isi Kitab Yeremia, anggota Jemaat mengerti bahwa Allah sangat membenci ketidaktaatan anak-anaknya, tetapi juga Ia adalah Allah Yang Maha Pengampun terhadap anak-anak-Nya yang mau bertobat dari dosanya.
Pendahuluan
Penulis : Nabi Yeremia.
Isi Kitab: Kitab Yeremia terbagi atas 52 pasal, yang berisi hal sejarah pemberitaan penghukuman yang akan dialami oleh bangsa Israel karena ketidaktaatannya dan pemberitaan tentang kelahiran Raja, tunas dari Daud serta keadaan dalam pemerintahannya.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yeremia
Pasal 1 (Yer 1:1-19).
Yeremia dipanggil menjadi hamba Allah
Pendalaman
Perhatikan pasal 1; Yer 1:1-19 dan apakah yang terjadi dengan Yeremia?
Pasal 2-25 (Yer 2:1-25:38).
Pemberitaan tentang keadaan masa depan bangsa Israel dan Yehuda
- Allah mencela kejahatan bangsa Yehuda. (Pasal 2-10; Yer 2:1-10:25).
- Penganiayaan terhadap Yeremia di Anatot. (Pasal 11; Yer 11:1-23).
- Yeremia memberitakan kejahatan dan dosa bangsa Yehud (Pasal 13-20; Yer 13:1-20:18).
- Pemberitaan tentang pembuangan bangsa Yehuda ke Babe selama 71 tahun (Pasal 25; Yer 25:1-38).
Pendalaman
Mengapakah bangsa Israel dihukum Allah dan ke manakah mereka akan dibuang? (perhatikan pasal 25; Yer 25:1-38).
Pasal 26-45 (Yer 26:1-45:5).
Penjelasan tentang pelayanan Yeremia
- Yeremia memberitakan kehancuran Bait Suci dan penganiayaan ole Hananya terhadap dirinya (pasal 26-29; Yer 26:1-29:32).
- Yeremia memberitahukan janji Allah tentang pemulihan keadaan bangs Israel, serta diperbaharuinya janji Allah kepada bangsa Israel (pasa 30- 34; Yer 30:1-34:22).
- Yeremia dimasukkan ke dalam sumur karena pemberitaannya (pasal 37-39 Yer 37:1-39:18).
- Yeremia terpaksa ikut mengungsi ke Mesir (pasal 40-45; Yer 40:1-45:5).
Pendalaman
(1). Perhatikan pasal Yer 31:31-34. Apakah yang dikatakan tentang Perjanjian Baru? (2). Mengapakah Yeremia dimasukkan ke dalam sumur? (pasal Yer 37:1-6) (3). Dan apa yang terjadi selanjutnya? (pasal Yer 43:1-7).
Pasal 46-51 (Yer 46:1-51:64).
Pemberitaan tentang masa depan bangsa-bangsa lain.
- Pemberitaan keadaan masa depan bangsa-bangsa Mesir, Filistin Moab, Amon, Edom, Damsyik (pasal 46-49; Yer 46:1-49:39).
- Pemberitaan keadaan masa depan bangsa Babe (pasal 50-51; Yer 50:1-51:64).
Pendalaman
Bacalah pasal Yer 46:27-28. Apakah yang terjadi atas bangsa-bangsa Mesir, Filistin, Moab, Amon, Edom, Damsyik, Babel, dan juga atas bangsa Israel?
Pasal 52 (Yer 52:1-34).
Pemberitaan tentang kehancuran kota suci di Yerusalem.
Pendalaman Apakah sebabnya kota Yerusalem dihancurkan? (bacalah pasal Yer 52:1-3).
II. Kesimpulan/penerapan
Kitab Yeremia mengajarkan bahwa di dalam melayani dan menjadi hamba Allah kita tidak terlepas dari penderitaan dan aniaya.
Panggilan Yeremia mengajarkan bahwa Allah mau memanggil seseorang untuk menjadi hamba-Nya dengan sepenuh waktu.
Kitab Yeremia mengajarkan bahwa Allah sangat membenci ketidaktaatan anak- anak-Nya, tetapi Ia mengampuni anak-anak-Nya yang mau bertobat dari kesalahannya.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah yang menulis Kitab Yeremia?
- Apakah isi Kitab Yeremia?
- Pelajaran rohani apakah yang saudara dapatkan setelah mempelajari Kita Yeremia?
Intisari: Yeremia (Pendahuluan Kitab) Kesia-siaan formalitas
MASALAH NUBUATANKitab Yeremia sulit dibaca secara berurutan karena panjang dan tidak mempunyai pola kronologis yang teratur.
Kesia-siaan formalitas
MASALAH NUBUATAN
Kitab Yeremia sulit dibaca secara berurutan karena panjang dan tidak mempunyai pola kronologis yang teratur.
PENJELASAN
Pertama, tidak ada alasan mengapa suatu buku harus dibuat dalam urutan kronologis yang teratur. Kitab ini tidak dimaksudkan sebagai buku sejarah, walaupun berisi fakta-fakta sejarah. Yeremia merupakan kitab nubuatan, bukan semata-mata buku sejarah. Kedua, dalam pasal Yer 36 diterangkan bahwa telah terjadi penulisan kembali dari kitab aslinya. Raja Yoyakim membaca naskah aslinya, tetapi kemudian dibakarnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa pasal Yer 1:1-20:18 kebanyakan ditulis pada masa pemerintahan Yosia dan sisanya dari masa pemerintahan Yoyakim, yaitu Yoyakim dan Zedekia. Selain itu, bagian pertama terutama berisi nubuatan ditambah dengan sedikit biografi dan sejarah, tetapi bagian kedua merupakan biografi dan sejarah ditambah sedikit nubuatan.
KEHIDUPAN DAN ZAMAN YEREMIA
Yeremia menjadi nabi selama lebih dari empat puluh tahun: dari tahun ketiga belas Raja Yosia, yaitu tahun 627 SM sampai penghancuran kota Yerusalem dan permulaan masa pengasingan dalam tahun 587/6 SM. Yeremia dibesarkan pada masa pemerintahan Raja Manasye yang membelot dari Tuhan, dan melihat sedikit perbaikan pada zaman reformasi Yosia, tetapi tidak terjadi pertobatan secara nasional. Pada permulaan masa ini Asyur dan Mesir merupakan dua kekuatan besar. Bangsa Asyur dikalahkan oleh Babel pada tahun 612 SM dan demikian halnya dengan Mesir yang dihancurkan di Karkemis pada tahun 605 SM. Sejak saat itu Yeremia terus menerus mendorong Yehuda untuk menyerah kepada Babel, untuk menerima segala konsekuensi dari dosa-dosa mereka yaitu Pembuangan. Dia tahu bahwa masa Pembuangan akan berakhir dengan pengampunan dan pemulihan Allah secara dramatis.
PESIMIS ATAU OPTIMIS?
Yeremia sering disebut "Nabi Kehancuran". Tetapi dia juga "Nabi yang Pengharapannya tak pernah goyah". Hukuman atas dosa tidak dapat dihindari, tetapi di atas semua itu Yeremia melihat bahwa Allah selalu menunggu untuk mengampuni. Yeremia membeberkan tiga dosa yang utama:
o penyembahan berhala. Yer 7:30-8:3; 19:1-15;
o amoralitas. Yer 5:1-9
o nubuatan palsu: Yer 7:3-11; 14:11-16; 23:9-40
Ajaran Yeremia yang utama ialah bahwa tidaklah cukup hanya mengetahui dosa-dosa kita atau bahkan menyesalinya saja. Pertobatanlah yang dituntut oleh Allah.
Pesan
Yer 7:1-29Ayat-ayat ini mengandung ringkasan dari pesan Yeremia yang ditulis dengan jelas. Di sini kita melihat lima tahapan; melalui Yeremia, Allah:
o menuntut dan menggambarkan pertobatan yang sejati
o menyadarkan umat akan perasaan aman mereka yang tidak benar
o merinci dosa-dosa mereka
o menerangkan tentang isi Hukum yang benar
o memperingatkan tentang penghukuman yang tak dapat dihindari
1. Tempat semua itu terjadi
Yeremia seorang pengkhotbah, bukan penulis. Dia harus berbicara di muka umum. Yang dimaksud dengan pintu gerbang Rumah Tuhan mungkin pintu yang terletak antara halaman dalam dan luar tempat jemaat yang berbakti di dalam dan para pedagang yang berada di luar dapat mendengar. Yer 7:1,2a
2. Yeremia mulai dengan himbauan
"Perbaikilah cara hidup dan tingkah lakumu." Pertobatan bukanlah semata-mata mengatakan "saya menyesal", tetapi perubahan sikap dan perbuatan. Perhatikan bagaimana orang Yehuda merasakan perasaan aman yang bodoh: "Ini adalah Rumah Tuhan", oleh karena kita memiliki Rumah Tuhan maka kita pun memiliki Allah. Kehadiran Allah secara nyata dibuktikan oleh sikap dan perbuatan kita, bukan dengan memiliki simbol-simbol keagamaan berupa salib atau Alkitab dan gereja. Yer 7:2-8
3. Aman terhadap dosa
Inilah pendapat mereka: kita mempunyai Rumah Tuhan, oleh karena itu kita boleh bertindak semau kita. Pencurian, pembunuhan, perzinahan, kebohongan, bahkan penyembahan berhala... setelah itu kita pergi ke gereja untuk sedikit beribadat. Yer 7:9-11
4. Silo
Pada waktu bangsa Israel memasuki Kanaan, didirikanlah Tenda Pertemuan di Silo, dan Silo tetap merupakan pusat penyembahan sampai pada zaman Hakim-hakim. Tetapi Mazmur 78:56-64 menggambarkan bahwa Silo dihancurkan ketika mereka memberontak, dan bangsa Yahudi seharusnya sekarang menyadari bahwa bangunan Rumah Tuhan sekalipun tidak dapat menyelamatkan mereka. Yer 7:12-15
5. Dosa keluarga
Seluruh anggota keluarga bergabung dalam penyembahan kepada Istar, dewi perang dan cinta. Perhatikan bukan saja hal-hal yang baik yang menarik, tetapi juga hal-hal yang buruk. Yer 7:16-20; 2Ti 1:4,5
6. Ketaatan, bukti iman
Inti dari kesalehan bukanlah pengorbanan tetapi kerendahan hati, ketaatan dan cara hidup yang suci. Yer 7:21-29
Penerapan
1. Sindrom kesuksesan
Banyak orang Kristen yang beranggapan salah dengan berharap bahwa jika mereka menjalani hidup yang baik, maka mereka akan hidup dalam kelimpahan, terpandang dalam masyarakat dan dihormati. Hal ini memang seringkali terjadi. Kitab Yeremia mengingatkan bahwa hal ini tidak selamanya demikian. Orang yang selalu dapat diandalkan karena berbicara benar boleh jadi akan menjadi bahan tertawaan.
2. Penampilan agama
Pada suatu ketika seorang Hindu menyampaikan pendapatnya di hadapan seorang misionaris Kristen, "Saya tidak akan pernah mengampuni Saudara, karena Saudara mengatakan bahwa kekristenan itu suatu agama". Kekristenan bukanlah hanya suatu agama dengan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi, berpuasa dan perayaan-perayaan serta doa-doa yang dipanjatkan. Kekristenan merupakan suatu jalan kehidupan. Kekristenan adalah kehidupan, kehidupan yang utuh. Di sinilah kegagalan yang menyedihkan yang dialami oleh bangsa Yahudi pada zaman Yeremia. Mereka semuanya "beragama". Mereka semua percaya kepada tuhan... segala macam tuhan. Pasal Yer 7 memperingatkan tentang hal-hal lahiriah dalam penampilan agama. Surat Yakobus yang pendek banyak mengulas hal ini.
3. Dosa yang tak terampuni
Apakah kita dapat melakukan sesuatu semau kita? Mungkinkah menantang Allah terus menerus? Tidak bertobat sampai akhirnya terlambat? Pasal Yer 16 menunjukkan bahwa hal itu mungkin, kita dapat menantang Allah sedemikian rupa sampai Dia meninggalkan kita. Di bawah ini adalah sebagian dari firman Tuhan yang paling serius dari keseluruhan isi Alkitab: "Aku telah menarik damai sejahtera pemberian-Ku daripada bangsa ini" (Yer 16:5). Perhatikan juga keterbatasan pengampunan yang ada dalam Perjanjian Baru (Mat 12:22-37).
Tema-tema Kunci
1. Dosa
Orang mempunyai pengertian yang salah tentang dosa. Dosa merupakan suatu istilah keagamaan yang diartikan sebagai pengabaian kewajiban keagamaan. Oleh karena itu, Allah hanya berurusan dengan apa yang terjadi pada suatu hari dalam seminggu, dan apa yang terjadi pada enam hari lainnya bukan urusan-Nya! Bacalah dengan saksama semua pasal dan catatlah semua hal yang dianggap oleh Yeremia sebagai dosa manusia. Apa yang menjadi pertanda yang umum? Lihat Yohanes 16:5-11. Apa definisi dosa?
Mengapa kita boleh berharap bahwa percaya kepada Yesus akan mengubah tingkah laku manusia?
2. Penyembahan berhala: dosa dan lambang-lambang
Suatu hal yang aneh bahwa kita selalu ingin melihat sesuatu pada waktu beribadah. Oleh karena itu, agama-agama dunia biasanya memberikan sesuatu, misalnya patung-patung Budha raksasa yang tersebar di seluruh Asia. Tetapi, perhatikanlah bagaimana lambang-lambang alkitabiah pada akhirnya berubah menjadi ilah-ilah. Pelajari kisah tentang ular tembaga (Bil 21:4-9; 2Ra 18:1-4). Pelajari sejarah Tabut Perjanjian (Kel 25:10-22; 1Sa 4:11). Perhatikan juga larangan Allah terhadap segala bentuk patung dewa untuk disembah (Kel 20:4-6,22,23). Bagaimana semua ini berhubungan dengan kekristenan? Apakah ada bahaya dalam penggunaan salib waktu beribadah?
3. Khotbah dengan menggunakan ilustrasi
Yeremia banyak menggunakan ilustrasi dalam khotbahnya untuk memastikan bahwa orang akan mengingat apa yang telah dikatakannya. Dia berbicara mengenai perkawinan, perceraian dan pelacuran. Dia berbicara mengenai tenda dan pokok anggur. Dia menggambarkan perang, kereta dan kelahiran, burung-burung di sangkar, unta di gurun. Kumpulkanlah semua ilustrasi itu. Bandingkan mereka dengan jenis ilustrasi yang dipakai oleh Tuhan kita. Mengapa mereka sedemikian mirip? Jenis ilustrasi bahasa yang bagaimana yang kita harapkan digunakan oleh Yeremia modern?
4. Penjunan (pasal 18)
Telusuri tema ini dalam seluruh Alkitab. (Lihat khususnya Maz 2:1-9; Yes 45:9,10; 64:8,9; Rom 9:19-29.) Apa hubungan utama antara penjunan dan tanah liat? Mengapa?
YEREMIA (2)
Arti keberhasilan
KEBERHASILAN YEREMIA
Bagian kedua dari kitab nubuatan ini sebagian besar merupakan riwayat hidup. Kita melihat apa yang terjadi pada utusan Allah yang setia itu. Dia berhasil karena melakukan apa yang Allah perintahkan, tidak lebih dan tidak kurang; sebab apa yang dinubuatkannya menjadi kenyataan; sebab Allah terus memakainya sebagai utusan-Nya yang istimewa dan sebab Yeremia menyukakan hati Allah. Tetapi dilihat dari sudut manusiawi dia tidak terlalu berhasil. Yeremia ditentang oleh nabi-nabi lainnya, diserahkan oleh penguasa kepada orang banyak, diancam dan dipenjarakan.
PENULISNYA
Nama Yeremia mungkin berarti "Allah meninggikan". Nama itu boleh jadi merupakan harapan orang-tuanya atas Israel, tetapi arti itu lebih mendekati apa yang diharapkan oleh mereka untuknya. Yeremia menerima panggilan pada waktu masih muda, dan ia menjadi juru bicara Allah selama empat puluh tahun. Dia tetap dipakai sampai pada akhir hidupnya. Dan, dia tetap dipakai bahkan sesudah kematiannya. Namanya sering dikutip dalam Perjanjian Baru. Yeremia dibesarkan pada waktu pemerintahan raja Manasye yang jahat, oleh karenanya ia menyambut baik reformasi yang dilakukan oleh raja Yosia. Tetapi lambat laun ia menyadari bahwa perubahan yang terjadi hanya hal- hal yang di luar saja. Perubahan itu tidak menyentuh kehidupan rakyat, hati maupun motivasi mereka. Dengan demikian, tugas Yeremia menjadi nyata sebagai orang yang harus memberitakan hukuman yang tidak dapat dihindari -- namun janji keselamatan, tetapi penghakiman harus diterima terlebih dahulu.
RAJA-RAJA
Raja ketiga dari kelima raja yang memerintah pada masa hidupnya dan yang dikhotbahinya dapat dikatakan lebih menonjol daripada yang lain. Dalam pasal Yer 36 Yoyakim diberi kesempatan untuk mempelajari nubuatan Yeremia secara mendalam. Kata-kata nubuatan ditulis dan dibacakan untuknya. Tetapi perhatikanlah komentar ini: "Raja... tidak menunjukkan rasa takut..." (Yer 24). Reaksi Yoyakim adalah menghancurkan gulungan yang berisi perkataan-perkataan Yeremia. Percobaan untuk menolak kebenaran dan menghindarkan diri dari maksud pesan Yeremia itu mengalami kegagalan. Sebenarnya ia bahkan tidak mendapat kepuasan dari perusakan kitab tersebut. Dia malah membuka jalan untuk penulisan kitab yang lebih panjang dengan tema yang sama. Firman Tuhan tidak akan lenyap apabila diabaikan atau diserang (Yes 40:8).
Pesan
Yeremia menunjukkan kepada kita apa artinya menjadi utusan Allah.
1. Panggilan terhadap Yeremia
Yeremia sama seperti Yesaya (Yes 6) merasa tidak mampu untuk memikul tugas yang dibebankan kepadanya, ia juga mengalami jamahan Allah. Yer 1:1-10
2. Pelajaran dari buli-buli tanah liat
Yeremia menggunakan alat bantu visual. Buli-buli yang pecah merupakan lambang penghakiman. Reaksi terhadap kejadian itu seharusnya pertobatan. Hal itu tidak pernah terjadi. Sebaliknya iman Yeremia sendiri diserang. Dia dipenjarakan, dan berseru (Yer 20:7-18) "Mengapa?" Harapannya ditelanjangi, kecuali harapannya terhadap Allah. Yer 19:1-20:18
3. Insiden tentang kuk
Bukan saja tidak mendapat tanggapan dari rakyat, Yeremia malahan diperhadapkan dengan para "nabi" lain. Dapat diterka bahwa di antara tuduhan-tuduhan mereka terdapat "kecongkakan". Para pengkhotbah dewasa ini dapat mengalami perlakuan yang sama. Yer 27:1-28:17
4. Yeremia dan orang-orang Rekhab
Selalu ada penghiburan: orang-orang Rekhab dengan kesetiaan mereka yang sederhana terhadap nenek moyang mereka merupakan pengecualian yang mendorong semangat. Jangan terlalu menekankan hal-hal yang suram (lihat Elia, 1Ra 19:1-18). Yer 35:1-19
5. Insiden kitab gulungan
Yeremia tidak mendapat dukungan dari rakyat, nabi, imam atau raja. Berita mengenai pembakaran kitab ini boleh jadi membuatnya patah semangat, tetapi Yeremia tetap berjuang. Yer 36:1-32
6. Dari penjara bawah tanah sampai tangki air
Apa yang dipikirkannya waktu penderitaan yang di hadapinya dan bukannya kelepasannya? Dan pertolongan datang dari sumber yang tidak diduga-dua, seorang Etiopia. Yer 37:1-38:13
7. Tidak ada akhir yang bahagia
Seperti Yeremia, beberapa utusan Allah hanya melihat cahaya terang pada akhir terowongan... Yer 41:1-44:30
Penerapan
1. Kapan bersikap pesimis
Kitab Yeremia menyajikan suatu pengajaran yang sangat penting bagi para pengkhotbah: tidak mungkin mengkhotbahkan berita kesukaan tanpa mengkhotbahkan juga berita yang buruk. Yeremia tahu seluk beluk kasih Allah, perjanjian dengan Allah, kuasa Allah untuk menyelamatkan dan keinginan Allah untuk menyelamatkan. Tetapi misi-Nya tidak hanya memberitakan penyelamatan, melainkan juga penghakiman. Orang yang berkhotbah mengenai keselamatan boleh jadi mendapati bahwa dirinya disenangi, tetapi berkhotbah mengenai penghakiman... mengandung kemungkinan dipukuli dan dilempari batu serta dipenjarakan. Dapat menawarkan keselamatan bagi manusia merupakan hal yang indah. Tetapi hukuman dan penghakiman merupakan sisi lain dari koin yang sama yang merupakan bagian yang sama pentingnya dengan berita tentang penyelamatan Allah. Anugerah murahan adalah surga tanpa neraka, keselamatan tanpa pertobatan, kasih tanpa keadilan, kerasulan tanpa disiplin.
2. Perasaan iba Yeremia
Tetapi terdapat banyak pengkhotbah yang menyenangi neraka. Merka senang sekali berkhotbah tentang neraka. Yeremia bukanlah manusia seperti itu. Dia tentunya akan merasa senang untuk berpikir bahwa nubuatan Nabi Hananya tentang kedamaian akan digenapi: "Amin! Moga-moga Tuhan berbuat demikian!" (Yer 28:6). Tetapi dia harus terus meyakinkan mereka bahwa hal ini bukan kehendak Allah. Pengkhotbah tidak boleh selalu memikirkan tentang neraka. Allah sendiri pun tidak demikian! Neraka harus dikhotbahkan... tetapi harus selalu didorong oleh rasa belas kasihan seperti yang dimiliki Yeremia, dan bukan karena perasaan culas.
3. Kerendahan hati pengkhotbah
Dari permulaan ("Aku ini masih muda", Yer 1:6) sampai pada akhirnya Yeremia tahu menempatkan dirinya. Semuanya selalu dikatakannya: "Beginilah firman Tuhan" (Yer 51:1, dan seterusnya).
Tema-tema Kunci
1. Pesan yang terkandung dalam sejarah
Meskipun kitab Yeremia tidak disusun secara kronologis, kitab ini tidak dapat dimengerti dengan baik jika tidak dalam konteks sejarah yang bersangkutan. Bagaimanapun juga Yeremia aktif bekerja selama empat puluh tahun, yaitu selama masa pemerintahan lima orang raja dan mungkin juga pada masa yang paling penuh kekerasan dalam sejarah bangsa Israel. Telusuri kembali latar belakang sejarahnya melalui 2Ra 21:1-25:30 (masa pemerintahan raja Manasye, pada waktu Yeremia masih kecil) dan 2Ta 33:1-36:23. Perhatikan adanya penunjukkan tentang waktu dalam nubuatan-nubuatan Yeremia (Yer 1:2,3; 3:6; 21:1; 24:1; 26:1; 27:1; 28:1; 29:2; 32:1; 34:1,8; 35:1; 36:1; 37:1; 38:14; 39:1; 41:1; 45:1; 49:34). Cobalah untuk menghubungkan sejarah dengan nubuatan Yeremia.
2. Nubuatan juga teologi
Perhatikan bahwa dalam "Buku Penghakiman Kedua" (pasal Yer 46-51), yang di dalamnya tertulis mengenai penghakiman terhadap sepuluh kelompok orang, tempat yang paling sering dipakai adalah Babel (Yer 50:1-46; 51:1-64). Babel mempunyai arti teologi penting dalam Alkitab, yang dimulai dengan pemberontakan terhadap Allah di Babel (nama lain untuk Babilonia dalam Wahyu 18. Perhatikan juga dua nyanyian ejekan dalam Yesaya yang masing-masing menjadi bagian penting dalam nubuatan Yesaya (pasal Yer 13 dan Yer 47). Bandingkanlah kedua pasal itu. Bandingkan sejarah kerajaan Babel dengan jatuhnya Yerusalem. Arti penting apa yang dapat kita berikan pada kedua kota ini sebagai simbol teologi?
3. Kembali dari pembuangan ke Israel
Baik Yesaya maupun Yeremia banyak bercerita tentang pembuangan umat Allah dan kembalinya mereka ke Israel. Tetapi tidak semua nubuatan digenapi dengan kepulangan mereka dari pembuangan di bawah pimpinan Ezra dan Nehemia. Perhatikan ketujuh pernyataan yang dibuat mengenai kembalinya mereka (Yer 32:37-41). Berapa bagian dari nubuatan itu yang digenapi oleh orang-orang buangan yang kembali dari Babel? Berapa banyak yang sudah digenapi dengan kembalinya bangsa Israel pada zaman ini? Berapa banyak lagi yang masih harus dipenuhi? (Lihat juga Yesaya 43:1-21; 49:1-26; 52:1-12; 60:1-22).
Garis Besar Intisari: Yeremia (Pendahuluan Kitab) [1] KITAB PENGHAKIMAN Yer 1:1-25:38
[2] PENGANTAR Yer 1:1-19
Panggilan dan penugasan Yeremia
[3] PENGANTAR PENGHAKIMAN Yer 2:1-6:30
Yer 2:1-
[1] KITAB PENGHAKIMAN Yer 1:1-25:38
[2] PENGANTAR Yer 1:1-19
Panggilan dan penugasan Yeremia
[3] PENGANTAR PENGHAKIMAN Yer 2:1-6:30
Yer 2:1-3:5 | Dakwaan |
Yer 3:6-4:4 | Himbauan untuk bertobat |
Yer 4:5-31 | Peringatan: penghakiman dari Babel |
Yer 5:1-31 | Tidak diketemukan orang yang saleh |
Yer 6:1-30 | Peringatan kembali: penghakiman dari Babel |
[4] KHOTBAH PENUNTUTAN Yer 7:1-10:25
Yer 7:1-29 | Hal-hal di luar agama |
Yer 7:30-8:3 | Penghakiman atas penyembahan berhala I |
Yer 8:4-22 | Ketegaran hati pendosa |
Yer 9:1-26 | Pasal penuh air mata |
Yer 10:1-16 | Penghakiman atas penyembahan berhala II |
Yer 10:17-22 | Peringatan akan ancaman penghancuran |
Yer 10:23-25 | Doa hamba Tuhan I |
[5] HUKUMAN YANG AKAN DITERIMA Yer 11:1-13:27
Yer 11:1-17 | Perjanjian dan kutukan |
Yer 11:18-23 | Rencana jahat terhadap hamba Allah I |
Yer 12:1-17 | Keluhan: Mengapa orang jahat hidup makmur? |
Yer 13:1-14 | Ikat pinggang yang terkubur dan guci anggur yang rusak |
Yer 13:15-27 | Ancaman pembuangan |
[6] BAYANGAN KEHANCURAN Yer 14:1-20:18
Yer 14:1-15:21 | Kekeringan, kelaparan dan perang |
Yer 16:1-21 | Ketika Allah meninggalkan umat-Nya |
Yer 17:1-11 | Nasib orang duniawi |
Yer 17:12-18 | Doa hamba Allah II |
Yer 17:19-27 | Pentingnya Hari Sabat |
Yer 18:1-12 | Di rumah tukang periuk |
Yer 18:13-17 | Tuduhan tukang periuk |
Yer 18:18-23 | Rencana jahat terhadap hamba II |
Yer 19:1-15 | Tanda dari periuk tanah liat |
Yer 20:1-6 | Yeremia bertengkar dengan Imam Pasyur |
Yer 20:7-18 | Keluhan hamba Allah |
[7] KEHIDUPAN DAN KEMATIAN Yer 21:1-24:10
Yer 21:1-14 | Kapan hidup berarti mati dan mati berarti hidup |
Yer 22:1-30 | Hukuman bagi raja-raja |
Yer 23:1-8 | "Cabang yang Benar": tawaran pengampunan |
Yer 23:9-40 | Nabi-nabi palsu |
Yer 24:1-10 | Dua keranjang buah ara |
[8] KESIMPULAN Yer 25:1-38
Yer 25:1-14 | Tujuh puluh tahun masa pembuangan |
Yer 25:15-38 | Murka Allah |
[1] KITAB RIWAYAT HIDUP YANG PERTAMA Yer 26:1-29:32
Yer 26:1-15 | Ancaman kematian |
Yer 26:16-24 | Pertahanan dan pembebasan |
Yer 27:1-22 | Tanda kuk kayu |
Yer 28:1-11 | Kuk kayu patah |
Yer 28:12-17 | Kuk besi: "Coba patahkan!" |
Yer 29:1-32 | Yeremia menulis sepucuk surat |
[2] KITAB PENGHIBURAN Yer 30:1-33:26
Yer 30:1-24 | Belas kasihan setelah penghakiman |
Yer 31:1-20 | Kembalinya hari-hari bahagia |
Yer 31:21-40 | Hari-hari baru mengundang cara hidup yang baru |
Yer 32:1-25 | Yeremia membeli ladang |
Yer 32:26-44 | Pentingnya transaksi itu |
Yer 33:1-26 | Janji kesehatan dan kesembuhan |
[3] KITAB RIWAYAT HIDUP YANG KEDUA Yer 34:1-44:30
Yer 34:1 | -7 Raja Zedekia diberi peringatan |
Yer 34:8-22 | Perbudakan: janji yang tidak ditepati |
Yer 35:1-19 | Orang-orang Rekhab: minuman tak beralkohol dan tempat tidur yang keras |
Yer 36:1-32 | Bakarlah kitab itu! |
Yer 37:1-21 | Yeremia dipenjarakan |
Yer 38:1-6 | Yeremia dimasukkan ke dalam perigi |
Yer 38:7-13 | Kebaikan hati seorang penolong yang berani |
Yer 38:14-28 | Zedekia mengajukan beberapa pertanyaan |
Yer 39:1-18 | Jatuhnya kota Yerusalem |
Yer 40:1-6 | Yeremia dibebaskan |
Yer 40:7-41:3 | Gubernur dibunuh |
Yer 41:4-15 | Sebuah kisah penganiayaan dan pembunuhan massal |
Yer 41:16-42:22 | Mengungsi ke Mesir? "Tidak!" kata Yeremia |
Yer 43:1-13 | Mengungsi ke Mesir? "Ya" kata Yohanan |
Yer 44:1-30 | Mengungsi ke Mesir? "Kasihan!" kata Allah |
[4] KITAB PENGHAKIMAN YANG KEDUA Yer 45:1-51:64
Yer 45:1-5 | Pengantar: pesan untuk Baruk |
Yer 46:1-28 | Pesan untuk Mesir |
Yer 47:1-7 | Pesan untuk orang Filistin |
Yer 48:1-47 | Pesan untuk orang Filistin |
Yer 49:1-6 | Pesan untuk Amon |
Yer 49:7-22 | Pesan untuk Edom |
Yer 49:23-27 | Pesan untuk Damsyik |
Yer 49:28-33 | Pesan untuk Kedar dan Hazor |
Yer 49:34-39 | Pesan untuk Elam |
Yer 50:1-51:64 | Penutup: pesan untuk Babel |
[5] TAMBAHAN FAKTA SEJARAH Yer 52:1-34
Yer 52:1-30 | Yerusalem ditaklukkan, rakyatnya dibuang ke pengasingan |
Yer 52:31-34 | Tanda-tanda harapan |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi