Teks -- Efesus 2:4 (TB)

2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Ref. Silang FULL: Ef 2:4 - karena kasih-Nya

· karena kasih-Nya: Yoh 3:16; [Lihat FULL. Yoh 3:16]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Ref. Silang BIS: Ef 2:4

Kol 2:13

Gill (ID): Ef 2:4 - Tetapi Allah, yang kaya akan rahmat // karena kasih-Nya yang besar di mana Ia mencintai kita.

Tetapi Allah, yang kaya akan rahmat,.... Rahmat adalah kesempurnaan dari sifat ilahi, dan merupakan hal yang esensial bagi Allah; dan dapat dipertimbangkan terkait dengan objeknya, baik secara umum, yang meluas kepada semua orang dengan cara providensial; atau secara khusus, yang hanya mengenai beberapa orang dengan cara kasih karunia; karena meskipun rahmat adalah sifatnya, namun tampilan dan penyalurannya kepada objek mana pun adalah tindakan kehendaknya; dan rahmat khusus, beserta seluruh berkat dan manfaatnya, hanya ditunjukkan dalam Kristus Yesus: dan Allah dikatakan "kaya" di dalamnya, karena Dia bebas dan dermawan dalam mengucurkannya, dan efek-efeknya; dan itu kepada sejumlah besar orang, dalam kelimpahan dan variasi yang besar, dengan berbagai cara, dan dalam berbagai peristiwa; seperti dalam perjanjian kasih karunia, dalam pengutusan Kristus, dalam penebusan oleh-Nya, dalam kelahiran kembali, dalam pengampunan dosa, dan dalam keselamatan kekal; dan meskipun demikian, itu tak ada habisnya dan abadi; dan ini menunjukkan keunggulan dan kemuliaannya:

karena kasih-Nya yang besar di mana Ia mencintai kita; kasih Allah kepada umat pilihan-Nya sangatlah besar, jika dipertimbangkan siapa yang telah mencintai mereka, yaitu Allah dan bukan manusia; yang merupakan suatu Keberadaan yang tak terbatas, tidak berubah, dan berdaulat; dan kasih-Nya seperti diri-Nya sendiri, sebab Allah adalah kasih; ia memiliki ketinggian dan kedalaman, serta panjang dan lebar yang tak terukur; ia tidak mengakui variasi atau perubahan; dan sepenuhnya bebas, muncul dari diri-Nya sendiri, dan tidak dari motif atau kondisi dalam diri manusia: dan jika orang-orang itu sendiri dipertimbangkan, yang menjadi objeknya, yaitu manusia, manusia berdosa, yang tidak layak mendapat perhatian dan perhatian ilahi; dan bahwa mereka dicintai secara pribadi, khusus, dan terpisah, dan bukan orang lain; secara telanjang, dan bukan milik mereka, atau karena sesuatu dalam diri mereka, atau yang dilakukan oleh mereka, dan dengan memperhatikan dosa dan pelanggaran mereka yang beragam: yang dapat ditambahkan, bahwa kasih ini digambarkan sebagai suatu tindakan yang telah berlalu; dan memang itu ada dari kekekalan, dan mendahului kebangkitan mereka, dan ada ketika mereka mati dalam pelanggaran dan dosa; dan merupakan sumber dan mata air dari berkat yang disebutkan berikutnya: sehingga kasih ilahi sering kali disebut dalam tulisan-tulisan Kabbalistik orang Yahudi ^t, אהבה רבה, "kasih yang besar".