Teks -- 3 Yohanes 1:8 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Ende -> 3Yoh 1:6-8
Ende: 3Yoh 1:6-8 - -- Disini kita memperoleh gambaran tentang hidup penjebar-penjebar Indjil dalam
abad-abad pertama. Mereka menolak segala bantuan orang-orang kafir, dan
b...
Disini kita memperoleh gambaran tentang hidup penjebar-penjebar Indjil dalam abad-abad pertama. Mereka menolak segala bantuan orang-orang kafir, dan berharap penuh atas bantuan orang-orang serani, jang telah memberikan semuanja berdasarkan kasih saudara sebagai orang serani. Malah dengan memberi bantuan-bantuan ini mereka turut bekerdja sama dalam penjebaran indjil.
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> 3Yoh 1:3-8
Matthew Henry: 3Yoh 1:3-8 - Sifat Gayus Sifat Gayus (1:3-8)
Dalam ayat-ayat ini kita mendapati,
I. Kesaksian baik yang telah diterima Rasul Yohanes mengenai temannya ini: Beberapa ...
Sifat Gayus (1:3-8)
- Dalam ayat-ayat ini kita mendapati,
- I. Kesaksian baik yang telah diterima Rasul Yohanes mengenai temannya ini: Beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran (ay. 3). Mereka telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu (ay. 6). Di sini kita dapat melihat,
- 1. Kesaksian atau hal yang disaksikan mengenai Gayus, yaitu kebenaran yang ada pada dirinya, kenyataan imannya, ketulusan beragamanya, dan kesetiaan pengabdiannya kepada Allah. Dan ini terlihat jelas melalui amalnya, yang mencakup kasihnya kepada saudara-saudara, kebaikan kepada orang-orang miskin, keramahannya kepada orang-orang Kristen asing, dan kesiapannya untuk menerima mereka menginap di rumahnya demi pelayanan Injil. Iman harus bekerja dengan kasih. Itu memberikan kemilau pada dan oleh tugas-tugas kasih, dan membuat orang lain terdorong untuk memuji ketulusannya.
- 2. Saudara-saudara saksi yang pernah tinggal dengan Gayus memberikan pernyataan dan kesaksian. Kesaksian yang baik sudah sepantasnya datang dari orang-orang yang telah menerima hal yang baik. Walaupun nama baik hanya merupakan penghargaan kecil untuk pelayanan yang mahal, namun itu lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan tidak akan ditolak oleh orang yang jujur dan saleh.
- 3. Orang-orang yang mendengarkan atau menilai di tempat laporan dan kesaksian itu diberikan, yaitu di hadapan jemaat. Tampaknya ini adalah jemaat tempat Rasul Yohanes saat itu tinggal. Jemaat yang mana, kita tidak pasti. Pada kesempatan apa mereka harus bersaksi sedemikian rupa tentang iman dan kasihnya di hadapan jemaat, kita tidak tahu. Mungkin karena luapan hati mulut berbicara. Tidak ada yang dapat mereka lakukan selain bersaksi tentang apa yang mereka temukan dan rasakan. Mungkin mereka hendak meminta doa jemaat bagi kelangsungan hidup dan karya guna seorang penopang yang demikian, supaya dia dapat baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwanya baik-baik saja.
- II. Kesaksian yang diberikan Rasul Yohanes sendiri tentang dia, yang juga didahului dengan sebuah sebutan yang penuh kasih: Saudaraku yang kekasih, engkau bertindak sebagai orang percaya, di mana engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka adalah orang-orang asing (ay. 5).
- 1. Dia ramah, baik kepada saudara-saudara, bahkan kepada orang-orang asing. Bahwa mereka adalah milik Kristus sudah cukup untuk membuat mereka diterima di rumah Gayus. Atau dia baik kepada saudara-saudara dari jemaat yang sama dengan dirinya, dan kepada orang-orang yang datang dari jauh. Semua orang yang termasuk saudara seiman diterimanya dengan baik.
- 2. Dia tampaknya memiliki jiwa yang berwawasan luas. Dia dapat mengabaikan perbedaan-perbedaan kecil di antara orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh, dan suka bercakap-cakap dengan semua orang yang memakai rupa Kristus dan melakukan pekerjaan-Nya. Dan,
- 3. Dia teliti dalam pekerjaannya: “Engkau bertindak sebagai orang percaya (engkau melakukan pekerjaan dengan setia) di mana engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara. Engkau mengerjakannya sebagai hamba yang setia, dan dari Tuhan Kristus engkau dapat mengharapkan upah yang sudah ditentukan bagimu.” Jiwa-jiwa yang setia seperti itu dapat mendengar pujian-pujian untuk mereka sendiri tanpa menjadi sombong. Pujian terhadap hal yang baik dalam diri kita dimaksudkan bukan supaya kita sombong, melainkan supaya kita terdorong untuk melanjutkan perbuatan baik, dan dengan demikian akan menjadi lebih baik.
- III. Kegembiraan Rasul Yohanes atas hal ini, atas kesaksian yang baik itu sendiri, dan atas dasar yang baik dari kesaksian itu: Aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian dst. (ay. 3). Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran, sesuai petunjuk agama Kristen. Bukti terbaik kita memiliki kebenaran adalah jika kita hidup dalam kebenaran. Orang-orang baik akan sangat gembira dengan kesejahteraan jiwa orang lain, dan mereka senang mendengar tentang anugerah dan kebaikan yang didapat orang lain. Mereka memuliakan Allah karena aku. Kasih tidak iri hati, melainkan bergembira karena nama baik orang lain. Sama seperti hal itu merupakan kegembiraan bagi orang tua yang baik, demikian pula hal itu akan merupakan kegembiraan bagi pelayan-pelayan Tuhan yang baik, jika melihat anak-anak mereka membuktikan ketulusan mereka dalam hal agama, dan memperindah pengakuan iman mereka.
- IV. Petunjuk yang Rasul Yohanes berikan kepada temannya mengenai perlakuan lebih lanjut terhadap saudara-saudara yang bersama-sama dengan dia: Baik benar perbuatanmu, jikalau engkau menolong mereka dalam perjalanan mereka, dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah. Tampaknya sudah menjadi hal yang biasa pada masa itu untuk mengasihi sesama saudara dengan cara mengurus pelayan-pelayan Tuhan dan orang-orang Kristen yang sedang dalam perjalanan, setidaknya beberapa hal dalam perjalanan mereka (1Kor. 16:6). Adalah suatu kebaikan bagi seorang asing jika dia dituntun di jalannya, dan suatu hal yang menyenangkan bagi orang yang sedang dalam perjalanan jika dia bertemu dengan teman yang cocok. Ini adalah pekerjaan yang dapat dilakukan dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah, dengan suatu cara yang sesuai kehendak Allah, atau sesuai dengan rasa hormat dan hubungan yang kita miliki kepada Allah. Orang Kristen harus mempertimbangkan bukan hanya apa yang harus mereka lakukan, melainkan juga apa yang dapat mereka lakukan, apa yang sangat terhormat dan terpuji yang dapat mereka lakukan: orang yang berbudi luhur merancang hal-hal yang luhur. Orang Kristen harus melakukan bahkan tindakan-tindakan yang paling biasa dalam hidup dan berdasarkan kehendak baik dengan cara yang berkenan kepada Allah, sambil melayani Allah, dan memuliakan-Nya.
- V. Alasan-alasan perilaku yang sesuai arahan ini, ada dua:
- 1. Sebab karena nama-Nya mereka telah berangkat dengan tidak menerima sesuatu pun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah. Tampak bahwa orang-orang ini adalah saudara-saudara yang melayani Tuhan, bahwa mereka pergi untuk mengabarkan Injil dan menyebarluaskan Kekristenan. Mungkin mereka diutus oleh rasul ini sendiri. Mereka pergi untuk membuat orang-orang yang tidak mengenal Allah menjadi percaya. Ini adalah pelayanan yang sangat unggul. Mereka pergi untuk Allah dan karena nama-Nya. Yang menjadi tujuan tertinggi hamba Tuhan, dan harus menjadi penggerak dan alasan utamanya, adalah mengumpulkan dan membangun sebuah umat demi nama-Nya. Mereka juga pergi untuk membawa Injil berkeliling dengan cuma-cuma, memberitakannya tanpa bayaran ke mana pun mereka pergi: Tidak menerima sesuatu pun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah. Ini layak mendapatkan kehormatan dua kali lipat. Ada orang-orang yang tidak dipanggil untuk memberitakan Injil sendiri namun dapat menyumbang untuk kemajuannya. Injil harus mencapai orang-orang yang baru pertama kali mendengarnya diberitakan, tanpa bayaran. Orang-orang yang tidak mengenal Injil tidak dapat diharapkan menghargainya. Jemaat-jemaat dan pejuang-pejuang Kristen harus bekerja sama untuk mendukung pemberitaan agama kudus di negeri-negeri penyembah berhala. Jiwa-jiwa sosial harus bekerja sama menurut beberapa kemampuan mereka. Orang-orang yang suka berbicara tentang Injil Kristus dengan cuma-cuma harus dibantu oleh orang-orang yang suka berbicara melalui dompet mereka.
- 2. Kita wajib menerima orang-orang yang demikian, supaya kita boleh mengambil bagian dalam pekerjaan mereka untuk kebenaran, untuk agama yang benar. Hukum dan peraturan dari Kristus adalah agama yang benar. Itu sudah ditegaskan kebenarannya oleh Allah. Orang yang setia di dalamnya dan benar sesuai dengannya akan sungguh-sungguh menginginkan, mendoakan, dan menyumbang untuk penyebarannya di dunia. Dengan banyak cara biarlah kebenaran ditolong dan dibantu. Orang-orang yang tidak dapat memberitakannya sendiri dapat menyambut, menyertai, membantu dan mendukung orang-orang yang mengerjakannya.
SH: 3Yoh 1:5-14 - Kasus Diotrefes (Minggu, 9 Desember 2001) Kasus Diotrefes
"Hidup dalam kebenaran" diwujudkan secara kongkret oleh Gayus
dengan menerima para penginjil dan membantu mereka dalam
perjalananny...
Kasus Diotrefes
"Hidup dalam kebenaran" diwujudkan secara kongkret oleh Gayus dengan menerima para penginjil dan membantu mereka dalam perjalanannya (ayat 5-6). Kesaksian yang baik juga diberikan bagi Demetrius (ayat 12), yang mungkin diutus oleh Yohanes untuk mengunjungi jemaat yang sedang dalam krisis ini.
Tindakan Diotrefes sangat kontras dengan apa yang dilakukan Gayus (ayat 9-10). Tampaknya, ia memiliki keinginan kuat untuk berkuasa. Sebagai pemimpin jemaat, ia cukup berpengaruh dan tidak mau mengakui otoritas Yohanes. "Surat" yang dikirimkan penulis sebelumnya (ayat 9), mungkin berisi permintaan pada Diotrefes untuk menyambut dan membantu para penginjil yang berkunjung ke jemaat ini. Tetapi, karena Diotrefes menolak, Yohanes lalu meminta bantuan Gayus.
Konflik antara Diotrefes dengan Yohanes berkisar pada masalah
penerimaan para penginjil. Demi membela Injil, Diotrefes
mungkin terlalu berhati-hati dalam menerima "orang asing",
sehingga utusan Yohanes pun ditolaknya. Tetapi, Diotrefes
tidak berhenti sampai di situ. Ia "meleter dan melontarkan
kata-kata kasar" terhadap Yohanes, ia mencegah jemaat
menerima para penginjil, bahkan ia mengucilkan anggota jemaat
yang menerima mereka (ayat 10). Semua tindakan ini jelas
melanggar hukum kasih. Motivasi Diotrefes tidak lagi murni.
Di balik semangat membela Injil tersembunyi egoisme yang haus
kekuasaan. Tuhan Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang
hal ini (Mrk. 9:33-37; Mat. 20:25-28; 23:5-12; bdk.
Renungkan: Kebenaran dan kasih adalah kunci untuk menguji, bukan hanya ajaran sesat, tetapi juga motivasi pelayanan orang Kristen.
PA 5: 2 Yohanes
Menjalankan tugas sebagai gereja bukanlah hal mudah. Dengan mengidentifikasikannya sebagai ibu, gereja harus mengasuh, membimbing, memelihara, melindungi, dan memenuhi kebutuhan anggotanya. Gereja yang dimaksudkan di sini adalah kumpulan orang percaya; persekutuan umat. Yang menjadi pertanyaan adalah, sudahkah kita menyadari bahwa hanya kualitas penghayatan bergereja kita sajalah yang mampu membuat gereja berfungsi sebagai ibu?
Ada 2 tugas penting yang harus umat pahami sebagai pelaksana fungsi tersebut. Tugas-tugas penting apa sajakah itu? Kita akan menemukan jawabannya dalam PA di bawah ini.
Pertanyaan-pertanyaan pengarah:
1. Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang yang telah mengenal kebenaran (ayat 1b)? Apakah yang menjadi ciri-ciri dari kebenaran tersebut (ayat 1b-2)? Jelaskan! Menurut Anda, siapakah Kebenaran itu (bdk. Yoh. 14:6)?
2. Mengapa Yohanes, si penatua, menekankan bahwa kebenaran dan kasih merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (ayat 4-5)? Berikan contoh kongkret yang akan terjadi bila kedua hal tersebut terpisah! Mengapa Allah sungguh menekankan supaya orang percaya melakukannya? Menurut Anda, sikap hidup seperti apakah yang akan terpancar dari orang percaya jika menaati perintah tersebut?
3. Apakah Anda setuju jika dikatakan bahwa hidup saling mengasihi merupakan karakter hakiki kekristenan? Lalu, mengapa hal ini seringkali tidak Kristen berlakukan dalam kehidupan kekristenannya? Jelaskan pendapat Anda!
4. Mengapa kebenaran tentang Yesus Kristus, Sang Kebenaran yang datang sebagai manusia itu ditentang oleh para penyesat (ayat 7)? Hal apa yang mendasari sikap tersebut? Apa yang harus Kristen lakukan terhadap mereka (ayat 8)?
5. Risiko apa yang akan Kristen hadapi jika membenarkan pengajaran para penyesat? Sebaliknya, anugerah apa yang akan Kristen dapatkan jika tetap mempertahankan keyakinan tersebut (ayat 9)? Jelaskan pendapat Anda!
SH: 3Yoh 1:5-14 - Jadi pelaku kebenaran (Senin, 10 Desember 2007) Jadi pelaku kebenaran
Hidup selaras dengan kebenaran diperlihatkan Gayus dengan
kesediaannya menolong para hamba Tuhan yang sedang dalam
pe...
Jadi pelaku kebenaran
Hidup selaras dengan kebenaran diperlihatkan Gayus dengan kesediaannya menolong para hamba Tuhan yang sedang dalam perjalanan pelayanan (ayat 5-6). Ia menjadi sahabat bagi mereka dengan bersedia membuka pintu rumahnya, meski ia tidak mengenal mereka. Pertolongan ini dilakukan bukan hanya dengan menyediakan makanan atau tempat tinggal sementara bagi mereka. Termasuk juga di dalamnya adalah memberi dukungan moril dan finansial supaya hamba Tuhan dapat melaksanakan tugas panggilannya. Dukungan semacam ini jelas bukan tanggung jawab orang yang tidak beriman (ayat 7). Melainkan kewajiban orang Kristen sebagai upaya ambil bagian dalam pekerjaan untuk kebenaran (ayat 8), atau dengan kata lain: menjadi partner dalam pelayanan. Tidak semua orang perlu menjadi hamba Tuhan. Orang yang melayani dengan cara seperti yang dilakukan Gayus juga tidak kalah penting. Kita dapat mendukung orang-orang yang melayani Tuhan secara khusus dengan mendoakan mereka atau mendukung mereka secara finansial, juga menjadi sahabat bagi mereka.
Berbeda dengan Diotrefes, yang ingin memegang kendali atas jemaat. Dia tidak mau mengakui keberadaan pemimpin rohani yang lain (ayat 9). Ia memfitnah sang penatua dan melarang orang lain menerima kedatangan saudara seiman (ayat 10). Tindakan Diotrefes ini memperlihatkan kesombongan dan iri hati yang menguasai dirinya. Padahal seorang pemimpin jemaat adalah seorang pelayan, bukan diktator!
Demetrius adalah contoh orang yang melakukan perbuatan baik. Kelakuannya menjadi suatu kesaksian bahwa dia hidup dalam kebenaran. Demikian terpujinya hidupnya sehingga semua memberikan kesaksian baik tentang diri Demetrius. Karakter dan kelakuan memang berbicara dan berpengaruh lebih kuat dari sekadar ucapan lisan. Gayus dan Demetrius adalah murid Kristus yang mempraktekkan kebenaran dan kasih Kristus. Kiranya teladan mereka mendorong kita untuk menjadi pelaku kebenaran.
SH: 3Yoh 1:5-12 - Persaingan Petinggi Jemaat (Senin, 9 Agustus 2021) Persaingan Petinggi Jemaat
Gereja bisa diwarnai dengan persaingan pribadi-pribadi yang melayani. Firman Allah hari ini bercerita tentang Diotrefes, s...
Persaingan Petinggi Jemaat
Gereja bisa diwarnai dengan persaingan pribadi-pribadi yang melayani. Firman Allah hari ini bercerita tentang Diotrefes, seorang yang ingin menjadi terkemuka (9). Ia memfitnah dengan kata-kata kasar dan menghalangi pelayanan misi dari penatua (10-11).
Perjalanan misi sangatlah berbahaya dilakukan pada masa dunia kuno, sehingga dukungan saudara seiman yang bersedia menyediakan tumpangan adalah vital bagi kelangsungan misi. Bisa jadi telah timbul persaingan yang tak sehat. Hal itu tampak dari sikap Diotrefes yang tidak bersedia memberikan tumpangan. Ia bahkan menghasut dan mengucilkan orang-orang yang mendukung pelayanan penatua.
Memang tidak jelas mengapa terjadi konflik dengan Diotrefes. Jika memang ada masalah teologis, maka penatua akan mengkritisi atau memperingatkan soal ajaran Diotrefes. Penatua juga tidak menjawab tuduhan apa pun dari Diotrefes. Mungkinkah masalahnya adalah soal ladang pelayanan dan otoritas?
Diotrefes tampaknya adalah petinggi jemaat yang berpengaruh. Ia adalah orang yang cukup berada dan mampu memberikan tumpangan bagi kunjungan misi dari penatua. Namun sayang sekali, Diotrefes malah mengucilkan jemaat yang mendukung pelayanan penatua.
Gereja modern pun tidak lepas dari persaingan para petinggi jemaat. Kadang terjadi konflik yang memalukan dan melibatkan tindakan jahat. Kita pun diingatkan perlunya mewaspadai motivasi menjadi yang terutama dan terkemuka.
Hal yang sering tak disadari adalah sikap bermusuhan dengan pihak yang dianggap berbeda. Bisa saja ada kecurigaan terhadap meningkatnya popularitas pada kelompok tertentu. Mungkinkah Diotrefes bersikap demikian? Mungkinkah konflik yang terjadi dalam gereja masa kini juga menunjukkan pola yang sama seperti Diotrefes?
Pelayanan gereja tak bisa lepas dari persaingan dan motivasi yang buruk. Namun, kita selalu bisa memilih sikap. Apakah menjadi sosok yang membantu komunitas untuk lebih mencintai Allah dan sesama, atau justru sengaja memperkeruh suasana? [IHM]
Utley -> 3Yoh 1:5-8
Utley: 3Yoh 1:5-8 - --NASKAH NASB (UPDATED): \\3Jo 1:5-85 Saudaraku yang kekasih, engkau bertindak sebagai orang percaya, di mana engkau berbuat segala sesuatu untuk saudar...
NASKAH NASB (UPDATED): \\3Jo 1:5-8
5 Saudaraku yang kekasih, engkau bertindak sebagai orang percaya, di mana engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka adalah orang-orang asing. 6 Mereka telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu. Baik benar perbuatanmu, jikalau engkau menolong mereka dalam perjalanan mereka, dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah. 7 Sebab karena nama- Nya mereka telah berangkat dengan tidak menerima sesuatupun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah. 8 Kita wajib menerima orang-orang yang demikian, supaya kita boleh mengambil bagian dalam pekerjaan mereka untuk kebenaran.
ay. 5 "engkau bertindak sebagai orang percaya" Tindakan-tindakan oleh Gayus ini tepat berlawanan dengan perbuatan Diotrefes dalam ay. 9-10.
□ "di mana engkau berbuat segala sesuatu" Ini adalah suatu KATA GANTI relatif denan ean dan suatu AORIST MIDDLE SUBJUNCTIVE yang menyatakan suatu kondisi dengan prospek untuk dipenuhi. Gayus telah membantu para misionaris keliling pada setiap kesempatan dan dalam segala cara yang mungkin.
□ "sekalipun mereka adalah orang-orang asing" Gereja harus menyambut dan mendukung para misionaris Kristen keliling ini, namun karena situasi lokal, Gayus sendiri membantu para saudara yang tidak dikenalnya kecuali bahwa mereka sama-sama mengenal, melayani, dan mengasihi Yesus Kristus.
ay. 6 "Mereka telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu" Nyatalah bahwa gereja mula- mula di Efesus mempunyai suatu waktu pelaporan penginjilan dalam ibadah penyembahan mereka.
"Baik benar perbuatanmu" Ini adalah sebuah ungkapan Yunani yang ditemukan dalam papirus Mesir untuk "puas" (lih. Kis 10:33).
□ "menolong mereka dalam perjalanan mereka" Ini adalah ungkapan teknis bagi pemperlengkapi, mendoakan, dan menyediakan kebutuhan dari para misionaris yang berperjalanan (lih. Kis 15:3; Rom 15:24; 1Kor 16:6; 2Kor 1:16; Tit 3:13).
□ "dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah" Ini berarti dalam suatu cara yang sangat berarti, mengasihi, dan berlimpah (lih. Kol 1:10; 1Tes 2:12). Orang-orang percaya harus memperlakukan pekerja-pekerja injil dalam suatu cara yang cocok dengan siapa yang mereka layani.
ay. 7
- NASB "karena demi Nama itu"
- NKJV "karena nama-Nya"
- NRSV "demi Kristus"
- TEV "dalam pelayanan Kristus"
- NJB "keseluruhannya demi nama itu"
Ini adalah suatu contoh dari "nama" yang mewakili pribadi dan karya Yesus Kristus. Sebagai orang percaya dalam namaNya (lih. Rom 10:9; 1Kor 12:3; Fili 2:9-11; 1Yoh 3:22), mereka juga bertindak bagi namaNya (lih. Mat 10:22; 24:9; Mr 13:13; Luk 21:12,17; Yoh 15:21; 20:31; Kis 4:17; 5:41; 9:14; Rom 1:5; 1Pet 4:14,16; Wahy 2:3).
- NASB "tidak menerima sesuatupun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah"
- NKJV "tidak mengambil sesuatupun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah"
- NRSV "tidak menerima dukungan dari orang-orang yang tidak percaya"
- TEV "tanpa menerima bantuan apapun dari orang-orang yang tidak percaya"
- NJB "tanpa bergantung pada orang-orang yang tidak percaya dalam hal apapun"
Ini adalah penggunaan kata "Orang Tidak Mengenal Allah" di akhir abad pertama sebagai singgungan pada orang kafir atau orang-orang yang tidak percaya (lih. Mat 5:47; 1Pet 2:12; 4:3). Orang-orang percaya harus mendukung pekerjaan Injil! Yang satu kali membantu menyatakan hati mereka.
Dalam jaman Yohanes banyak guru-guru keliling mengajar untuk uang dan reputasi. Para guru/pengkhotbah/ penginjil Allah harus dibantu bukan karena kata-kata mereka, namun karena Tuhan mereka yang misinya dilakukan mereka dengan pengorbanan.
ay. 1Pet 4:8 "Kita wajib" Ini adalah suatu peringatan moral yang sering diulangi (lih. Yoh 13:14; 19:7; 1Yoh 2:6; 3:16; 4:11). Istilah opheilō secara hurufiah berarti menjadi berhutang keuangan, namun kata ini digunakan secara kiasan untuk menjadi bertanggung jawab atau menjadi berhutang budi kepada seseorang.
□ "menerima orang-orang yang demikian" keramah tamahan adalah tugas yang sangat penting bagi gereja mula-mula karena kondisi moral dari kebanyakan tempat-tempat penginapan lokal yang tercela (lih. Mat 25:35; Rom 12:13; 1Tim 3:2; 5:10; Tit 1:8; Ibr 13:2; 1Pet 4:9).
□ "supaya kita boleh mengambil bagian dalam pekerjaan mereka untuk kebenaran" Saat orang percaya membantu para misionaris,mereka terlibat dalam pekerjaan iman dan kebenaran mereka. Inilah prinsip Injil! Pedoman PB bagi pemberian orang Kristen ditemukan dalam 2Kor 8; 9.
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: 3 Yohanes (Pendahuluan Kitab) Penulis : Yohanes
Tema : Bertindak Dengan Setia
Tanggal Penulisan: 85-95 M
Latar Belakang
Yohanes, rasul yang dikasihi, sekali...
Penulis : Yohanes
Tema : Bertindak Dengan Setia
Tanggal Penulisan: 85-95 M
Latar Belakang
Yohanes, rasul yang dikasihi, sekali lagi menyebut dirinya "penatua" (ayat 3Yoh 1:1; Lihat "PENDAHULUAN SURAT 2YOHANES" 08253). Surat pribadi ini dialamatkan kepada seorang percaya yang setia bernama Gayus (ayat 3Yoh 1:1), barangkali anggota jemaat di salah satu gereja di daerah Asia Kecil. Seperti halnya surat Yohanes yang lain, surat ini kemungkinan besar ditulis dari Efesus pada bagian akhir tahun 80-an atau awal 90-an.
Mendekati akhir abad pertama Masehi, para pekerja keliling dari kota ke kota pada umumnya memperoleh sokongan dari orang percaya setempat dengan ditampung dan kemudian dibekali untuk meneruskan perjalanan mereka (ayat 3Yoh 1:5-8; bd. 2Yoh 1:10). Gayus merupakan salah seorang Kristen setia yang dengan murah hati menyokong dan menampung para pekerja keliling ini (ayat 3Yoh 1:1-8). Akan tetapi, ada seorang pemimpin bernama Diotrefes yang dengan sifat sombong menentang wibawa Yohanes dan menolak untuk menerima saudara-saudara seiman yang diutus Yohanes.
Tujuan
Yohanes menulis surat ini untuk memuji Gayus atas kesetiaannya menyediakan tumpangan dan bantuan bagi para pekerja keliling yang dapat diandalkan, serta mengingatkan si pemberontak Diotrefes secara tidak langsung dan mempersiapkan jalan untuk kunjungannya sendiri.
Survai
Ada tiga orang yang disebut namanya di dalam surat ini.
- (1) Gayus yang dipuji dengan hangat atas perilaku hidupnya yang saleh di dalam kebenaran (ayat 3Yoh 1:3-4) serta teladannya menyediakan tumpangan bagi saudara seiman yang berkeliling (ayat 3Yoh 1:5-8).
- (2) Diotrefes, seorang pemimpin yang bersifat diktator, dikecam karena kesombongannya ("ingin menjadi orang terkemuka", ayat 3Yoh 1:9) beserta manifestasinya: menolak surat Yohanes yang dikirim sebelumnya (ayat 3Yoh 1:9), memfitnah Yohanes, menolak untuk menerima utusan-utusan Yohanes dan mengancam akan mengucilkan orang yang menerima mereka (ayat 3Yoh 1:10).
- (3) Demetrius, yang mungkin pembawa surat ini atau seorang gembala sidang dalam suatu masyarakat sekitar situ, dipuji sebagai seorang yang mempunyai reputasi baik dan setia kepada kebenaran (ayat 3Yoh 1:12).
Ciri-ciri Khas
Dua ciri utama menandai surat ini.
- (1) Sekalipun singkat, surat ini memberikan pengertian mengenai beberapa segi sejarah gereja mula-mula menjelang akhir abad pertama.
- (2) Terdapat beberapa persamaan mencolok di antara 2 Yohanes dengan surat ini. Meskipun demikian, kedua surat tersebut berbeda dalam satu aspek penting: 3 Yohanes menganjurkan penyediaan tumpangan dan bantuan bagi pekerja keliling yang dapat dipercaya, sedangkan 2 Yohanes mendorong agar tumpangan dan dukungan tidak disediakan bagi pekerja yang tidak dapat dipercaya sehingga orang percaya tidak dituduh mendukung perbuatan jahat.
Full Life: 3 Yohanes (Garis Besar) Garis Besar
Salam Kristen
(3Yoh 1:1)
I. Pujian bagi Gayus
(3Yoh 1:2-8)
A. Karena Kesehatan Rohaninya
...
Garis Besar
- Salam Kristen
(3Yoh 1:1) - I. Pujian bagi Gayus
(3Yoh 1:2-8) - A. Karena Kesehatan Rohaninya
(3Yoh 1:2) - B. Karena Hidup Dalam Kebenaran
(3Yoh 1:3-4) - C. Karena Kesediaan Menerima Saudara-Saudara yang Dalam Perjalanan
(3Yoh 1:5-8) - II. Nasihat untuk Gayus
(3Yoh 1:9-12) - A. Mengenai Contoh Jelek Diotrefes
(3Yoh 1:9-11) - B. Mengenai Teladan Baik Demetrius
(3Yoh 1:12) - Penutup
(3Yoh 1:13-14)
Matthew Henry: 3 Yohanes (Pendahuluan Kitab)
Persekutuan kristiani diterapkan dan dihargai melalui surat. Orang Kristen akan diakui ketika orang melihat mereka mewujudkan pengakuan mereka untu...
- Persekutuan kristiani diterapkan dan dihargai melalui surat. Orang Kristen akan diakui ketika orang melihat mereka mewujudkan pengakuan mereka untuk tunduk pada Injil Kristus dalam bentuk tindakan yang sesuai dengan pengakuan mereka itu. Yang menyemangati dan menyenangkan orang-orang yang murah hati dan senang mengabdi untuk kesejahteraan umum adalah berbuat baik bagi banyak orang. Untuk tujuan inilah Rasul Yohanes mengirim surat yang membangkitkan semangat ini kepada temannya, Gayus. Di dalam surat itu dia juga mengeluh tentang semangat dan perbuatan seorang hamba Tuhan tertentu yang sungguh bertentangan, dan meneguhkan kesaksian yang bagus mengenai seorang pelayan lain yang lebih pantas ditiru.
Jerusalem: 3 Yohanes (Pendahuluan Kitab) SURAT-SURAT KATOLIK PENGANTAR
Di dalam Perjanjian Baru tercantum tujuh surat yang bukan karangan Rasul Paulus. Agak segera ketujuh surat ini dijadikan...
SURAT-SURAT KATOLIK PENGANTAR
Di dalam Perjanjian Baru tercantum tujuh surat yang bukan karangan Rasul Paulus. Agak segera ketujuh surat ini dijadikan suatu kelompok tersendiri meskipun asal- usulnya berbeda sekali. Ada sepucuk surat yang dikatakan karangan Yakobus, lagi karangan Yudas, dua pucuk surat karangan Petrus dan tiga karangan Yohanes. Judulnya "katolik" kiranya berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan surat itu tidak tertuju kepada jemaat atau orang tertentu melainkan kepada orang-orang Kristen pada umumnya (katolik).
Surat Yakobus hanya lama kelamaan diterima oleh Gereja sebagai Kitab Suci. Agaknya di Mesir Yak tidak pernah diragukan sebagai Kitab Suci. Yak dikutip oleh Origenes sebagai karangan suci. Tetapi pada awal abad keempat Eusebius dari Kaisarea (Palestina) mengatakan bahwa Yak masih ditolak oleh sementara orang. Jemaat-jemaat yang berbahasa Siria baru dalam abad keempat memasukkan Yak ke dalam daftar kitab-kitab sucinya. Di Afrika utara Tertulianus dan Kiprianus ternyata tidak mengenal Yak. Daftar kitab-kitab suci yang disebut "Kanon Mommsen" (disusun sekitar th 360) belum memuat Yak. Di Roma Kanon Muratori (dikatakan susunan Hippolitus sekitar th. 200) juga tidak memuatnya. Sangat tidak pasti apakah Klemens dari Roma dan pengarang buku yang berjudul "Pastor Harmae" (lihat di bawah) mengutip Yak. Jadi baru pada akhir abad keempat surat Yakobus umum diterima sebagai Kitab Suci oleh jemaat-jemaat di Timur dan di Barat.
Mana kala surat Yakobus oleh jemaat-jemaat diterima sebagai Kitab Suci, maka pada umumnya pengarangnya disebut "Yakobus, yaitu saudara Tuhan", Mat 13:55 dsj; bdk 12:46+, yang berperan besar dalam jemaat purba di Yerusalem, Kis 12:17+; 15:13-21; 21:18-26; 1Kor 15:7; Gal 1:19; 2:9, 12. Peranannya itu diakhiri dengan kemartiran oleh tangan orang Yahudi sekitar th. 62 (Yosefus, Hagesippus). Yakobus "saudara Tuhan" itu jelas orang lain dari Yakobus anak Zebedeus, Mat 10:2 dsj, yang dalam th. 44 dibunuh oleh raja Herodes, Kis 12:2, tetapi boleh jadi ia sama dengan Yakobus lain, yaitu anak Alfeus, Mat 10:3 dsj. Sejak awal mula hingga dewasa ini kesamaan itu diperdebatkan, meskipun dewasa ini kebanyakan ahli membedakan kedua tokoh itu. Apa yang dikatakan paulus dalam Gal 1:19 diartikan dengan cara yang berbeda-beda juga. Tetapi masalah yang sesungguhnya terletak di tempat lain dan ditingkat lebih mendalam. Adakah Yak sungguh karangan "Yakobus yaitu saudara Tuhan"? Ada berbagai keberatan yang dapat dikemukakan terhadap pendapat itu. Jika Yak benar- benar dikarang oleh tokoh yang penting itu, bagaimana gerangan mungkin bahwa surat itu begitu lambat diterima oleh Gereja sebagai Kitab Suci dan, sebaliknya, begitu lama diragukan dan bahkan ditolak? Selebihnya, Yak langsung ditulis ke dalam bahasa Yunani yang bagus dan lancar, dengan perbendaharaan kata dan seni berpidato (diatribe) yang mengherankan, seandainya Yak ditulis oleh seorang yang berasal dari Galilea. Sudah barang tentu mungkin Yakobus menggunakan seorang murid yang berkebudayaan Yuanani. Tetapi hipotesa dan dugaan itu sukar dibuktikan. Akhirnya dan khususnya: Yak sangat serupa dengan beberapa karangan yang disusun pada akhir abad pertama atau pada awal abad kedua, teristimewanya dengan surat Klemens dari Roma dan buku yang berjudul "Pastor Harmae". Kerap kali dikatakan bahwa karangan-karangan itu menggunakan Yak. Tetapi dewasa ini semakin banyak sekali ahli berpendapat, bahwa kesamaan antara Yak dan karangan- karangan tersebut yang ternyata ada, disebabkan oleh sumber-sumber bersama yang dipakai. Kecuali itu Yak dan karangan-karangan lain itu mesti menghadapi masalah-masalah yang sejenis. Maka dari itu banyak ahli berkeyakinan bahwa Yak ditulis pada akhir abad pertama atau bahkan pada awal abad kedua. Memang ajaran Yak tentang Kristus memberi kesan ketuaan. Tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa Yak ditulis pada awal mula agama Kristen. Sebab mungkin juga bahwa Yak berasal dari kalangan orang-orang Kristen keturunan Yahudi yang menjadi penerus pikiran-pikiran Yakobus, sedangkan menutup dirinya bagi perkembangan lebih lanjut dalam teologi Kristen semula.
Jika orang terus mau mempertahankan bahwa Yak benar-benar karangan "Yakobus yaitu saudara Tuhan", maka harus dikatakan bahwa Yak ditulis sebelum th. 62. Sebab dalam tahun itu Yakobus mati. Lalu dua hipotesa dapat dikemukakan, sesuai dengan pendirian orang dalam masalah hubungan antara Yak dan Gal-Roma dalam soal "pembenaran oleh iman" (lihat di bawah ini). Sementara ahli yakin bahwa Yak menentang Paulus, tegasnya mereka yang menyalah-artikan ajaran Paulus. Kalau demikian, Yakobus menulis suratnya menjelang ajalnya. Ahli-ahli lain, yang jumlahnya semakin berkurang berpendapat bahwa Paulus mau menentang pikiran Yak. Kalau demikian, Yak ditulis menjelang th 45-50. Dengan jalan itu juga dapat diterangkan mengapa ajaran Yak tentang Kristus nampaknya tua sekali. Tetapi mengingat apa yang dikatakan di muka kurang mungkin Yak sudah ditulis sekitar th. 45.
Bagaimanapun juga asal-usul Yak tulisan itu tertuju kepada "Keduabelas Suku di perantauan", 1:1, kiranya tidak lain artinya dari orang-orang Kristen keturunan Yahudi yang tersebar di dunia Yunani-Romawi, terutama di daerah-daerah yang berdekatan dengan Palestina, misalnya Siria atau Mesir. Bahwasannya orang-orang yang dituju oleh surat ini adalah orang keturunan Yahudi disarankan oleh bagian pokok surat sendiri. Pengarang terus menggunakan Kitab Suci (Perjanjian Lama) begitu rupa sehingga jelas mengandaikan bahwa para pembaca baik-baik mengenal Kitab Suci itu, apa lagi oleh karena pengarang tidak mendasar pemikirannya pada kutipan jelas dari Perjanjian Lama (seperti misalnya Paulus atau pengarang Ibr), tetapi lebih-lebih menaruh Kitab Suci sebagai latar belakang pikirannya. Pengarang Yak terutama dijiwai oleh sastera Hikmat-kebijaksanaan dan dari padanya mengambil pelbagai pengajaran mengenai akhlak pembaca.
Tetapi pengarang juga secara luas bergantung pada pengajaran Injil, sehingga suratnya jelas bukan sebuah karangan Yahudi, sebagaimana dikatakan oleh sementara ahli. Sebaliknya dalam Yak orang terus menemukan pikiran dan ungkapan sebagaimana disukai Yesus sendiri. Tetapi dalam hal inipun pengarang tidak langsung mengutip tradisi tertulis. Sebaliknya ia terutama memanfaatkan tradisi lisan. Pendek kata: pengarang Yak ialah seorang berhikmat Kristen keturunan Yahudi yang secara baru memikirkan kembali pepatah-pepatah dari hikmat Yahudi berdasarkan penyempurnaan yang diberikan Yesus kepada hikmat Yahudi itu.
Karangan Yak ini kurang sesuai dengan gaya bahasa yang lazim dalam surat-surat. Sebaliknya karangan itu lebih-lebih berupa khotbah, sebuah contoh pengajaran yang lazim pada jemaat-jemaat Kristen keturunan Yahudi di zaman itu. Disajikan sederetan ajakan praktis yang secara agak bebas dan lepas susul-menyusul; kadang-kadang pepatah-pepatah itu dikelompokkan berdasarkan pokok sama yang diuraikan; kadang-kadang juga dikelompokkan hanya berdasarkan kata yang sama yang terdapat dalam beberapa pepatah. Ada nasihat-nasihat mengenai kelakuan orang di tengah percobaan, 1:1-12; 5:7-11, mengenai asal-usul percobaan godaan, 1:13-18, tentang pengekangan lidah, 1:26; 3:1-12, tentang pentingnya hikmat, saling mengerti dan belas-kasihan, 2:8, 13; 3:13-4:2; 4:11 dst, dan mengenai kekuatan dosa, 1:5-8; 4:2 dst; 5:13-18, dll. Adapun sakramen pengurapan orang sakit ia dapat disimpulkan dari 5:14 dst (Konsili Trente).
Adapun dua pokok utama yang sangat menonjol dalam paranese yang disajikan Yak. Yang satu memuji orang miskin dan dengan keras menegur orang kaya, 1:9-11; 1:27 -2:9; 4:13-5:6; perhatian untuk orang miskin yang diutamakan oleh Allah berurat-berakar dalam suatu tradisi alkitabiah dan terutama dalam Ucapan bahagia dari Injil, Mat 5:3+. Pokok yang lain menekankan pengalaman iman, sedang memberi peringatan tentang iman yang tidak berbuah, 1:22-27; 2:10-26. Mengenai pokok terakhir ini bahkan ada sebuah diskusi yang berupa polemik, 2:14-26. Banyak ahli beranggapan bahwa polemik itu terarah kepada Paulus. Memang harus diakui bahwa ada hubungan cukup jelas antara Yak dan Gal-Rom, terutama dalam penafsiran yang berbeda sekali atas nas Kitab Suci yang sama tentang Abraham. Dan tentu saja mungkin bahwa Yakobus mau menentang bukanlah kiranya Paulus sendiri tetapi sementara orang Kristen yang dari ajaran Paulus mengambil kesimpulan yang membahayakan.
Namun demikian dua hal perlu dipertahankan. Yang pertama ialah: di belakang pertentangan pada permukaan yang disebabkan oleh keadaan yang berbeda, Paulus dan Yakobus dalam hal pokok sependapat, bdk 2:14+. Yang kedua ialah: masalah "iman dan amal" yang secara wajar ditimbulkan oleh agama Yahudi mungkin sekali suatu pokok diskusi yang tradisionil. Paulus dan Yakobus masing-masing dengan caranya sendiri kiranya membahas masalah yang sama dengan tidak bergantung satu sama lain.
Yudas, yang menyebut dirinya "saudara Yakobus", ay 1, haruslah seorang "saudara Tuhan" juga Mat 13:55 dsj. Tidak ada alasan menyamakan Yudas ini dengan rasul yang mempunyai nama yang sama, Luk 6:16; Kis 1:13; bdk Yoh 14:22. Sebab Yudas pengarang surat membedakan dirinya dengan para rasul, ay 17. Tetapi tidak ada alasan juga menyangka bahwa Yudas hanya nama samaran. Hal semacam itu sukar dimengerti bahwa Yudas adalah seorang tokoh yang sama sekali tidak menyolok.
Surat Yud ini sejak th. 200 diterima oleh kebanyakan jemaat Kristen sebagai Kitab Suci. Dahulu memang ada orang yang meragukan surat ini karena mengutip buku-buku apokrip (Henokh, ay 7, 14 dst; Pengangkatan Musa ke sorga, ay 9). Tetapi kutipan semacam itu tak perlu mengkhawatirkan orang, sebab sekali-kali tidak berarti berarti bahwa pengarang berpendapat bahwa buku-buku yang di zaman itu laku sekali di kalangan Yahudi benar-benar Kitab Suci.
Maksud tujuan Yud tidak lain kecuali membuka kedok pengajar-pengajar palsu yang membahayakan kepercayaan Kristen. Ia mengancamkan kepada mereka hubungan ialah yang sama dengan hukuman yang dalam tradisi Yahudi menimpa orang fasik, ay 5-7. Apa yang dikatakan Yud tentang pengajar-pengajar itu kiranya juga terpengaruh oleh cerita-cerita tentang zaman dahulu, ay 11. Pada umumnya keterangan Yud tentang pengajar-pengajar palsu itu agak kabur, sehingga tidak dapat dibuktikan bahwa mereka menganut "gnosis" dari abad II. Kefasikan dan kemerosotan akhlak yang dituduhkan kepada mereka oleh Yud, terutama bahwa mereka menghujat Tuhan Kristus dan malaikat-malaikat, ay 4,8-10, mungkin muncul di kalangan Kristen sendiri dalam abad I terpengaruh oleh aliran-aliran yang mencampur-adukkan agama Kristen, agama Yahudi dan paham kafir, sebagaimana ditentang oleh Kol, surat- surat pastoral dan Why. Tetapi ada beberapa keterangan dalam surat Yudas yang menyarankan bahwa ditulis pada akhir abad I. Pewartaan Injil oleh para rasul dikatakan terjadi "dahulu", ay 17. Iman dipikirkan sebagai suatu ajaran yang disampaikan sekali untuk selama-lamanya, ay 3. Rupanya surat-surat Paulus dipakai oleh pengarang. Memanglah surat kedua Petrus menggunakan Yud, tetapi nanti akan dikatakan bahwa 2Ptr mungkin ditulis sesudah Petrus meninggal dunia. Maka boleh dikatakan bahwa Yud ditulis pada akhir zaman para rasul.
Ada dua surat katolik yang dari sendiri menyatakan bahwa ditulis oleh Petrus. Surat pertama yang dalam alamatnya memuat nama ketua rasul, 1:1, sejak awal mula diterima oleh Gereja tanpa keraguan atau pertentangan. Surat ini barangkali sudah digunakan oleh Klemens dari Roma dan pasti dipakai oleh Polikarpus. Sejak Ireneus, dengan tandas dikatakan bahwa surat itu karangan rasul Petrus. Petrus menulis surat ini di Roma (Babilon, 5:13). Di sana Petrus ada bersama Markus yang disebutnya sebagai "anaknya". Meskipun kita tidak tahu banyak tentang akhir hidup Petrus, namun sebuah tradisi yang cukup dipercaya mengatakan bahwa Petrus datang ke ibu kota, lalu mengalami kemartiran selama pemerintahan Kaisar Nero (th. 64 atau 67). Surat Ptr ini dialamatkan kepada orang-orang Kristen "di perantauan", 1:1 (terj: yang tersebar) dengan menyebut nama lima propinsi yang pada pokoknya merangkum seluruh Asia-Kecil. Apa yang dikatakan tentang hidup mereka dahulu, 1:14, 18; 2:9 dst; 4:3, menyarankan bahwa mereka dahulu kafir, meskipun tetap mungkin bahwa juga ada orang Kristen keturunan Yahudi di kalangan mereka. Itulah sebabnya maka Petrus menulis suratnya dalam bahasa Yunani. Bahasa Yunaninya adalah sederhana tetapi tepat dan halus, sehingga nampak terlalu bermutu untuk dapat dipakai oleh seorang nelayan asal Galilea, tetapi kali ini kita mengenal nama murid-juru-tulis yang kiranya menolong darlam mengarang surat itu. Namanya ialah Silwanus, 5:12, yang umumnya disamakan dengan rekan Paulus yang bernama Silas, Kis 15:22+.
Maksud tujuan surat ini ialah mempertahankan iman pada mereka yang dituju dan dilanda banyak percobaan. Ada orang yang berpendapat bahwa apa yang dimaksudkan dengan pencobaan itu ialah penganiayaan dari pihak pemerintah, misalnya dari fihak Kaisar Domitianus atau bahkan Kaisar Trayanus. Kalau demikian maka surat itu ditulis setelah Petrus meninggal. Tetapi apa yang dikatakan surat itu sekali-kali tidak menyarankan bahwa ada penganiayaan dari pihak pemerintah, apa lagi dari pihak Dominitianus atau Trayanus. Apa yang dimaksudkan tidak lain kecuali gangguan-gangguan dari pihak lingkungan orang-orang Kristen itu, fitnah dan penghinaan dari pihak mereka yang merasa tersinggung oleh karena orang Kristen tidak mau ikut dalam adat istiadat dan kebejatan akhlak mereka, 2:12; 3:16; 4:4,12-16.
Terhadap keaslian 1Ptr (sebagai karangan Petrus) masih diketengahkan kesulitan lain. Kesulitan itu ialah: Rupanya 1 Ptr banyak menggunakan karangan-karangan Perjanjian Baru lain, khususnya Yak, Rom dan Efesus, sedangkan anehnya Injil hanya sedikit dipakai. Namun demikian 1Ptr sering meski secara halus meskipun menyinggung Injil. Seandainya Injil dengan lebih jelas dikutip kiranya orang berkata bahwa pengarang berbuat demikian justru dengan maksud supaya suratnya diangggap sebagai karangan Petrus. Adapun hubungan 1Ptr dengan Yak dan Paulus jangan dibesar-besarkan. Tidak ada satupun pokok utama dari surat-surat Paulus (ciri sementara hukum Taurat, Tubuh Kristus, dll) yang tampil dalam 1Ptr. Banyak pokok yang dikatakan berasal dari Paulus oleh karena terutama dibahas dalam surat-surat Paulus kiranya tidak lain dari pokok-pokok yang banyak dibahas dalam teologi Gereja Purba pada umumnya (kematian Kristus sebagai penebusan, iman dan baptisan, dll). Makin banyak ahli menerima bahwa di zaman itu ada rumusan- rumusan tertentu dalam pengajaran agama dan kumpulan-kumpulan ayat-ayat Kitab Suci dan semuanya itu mungkin dipakai oleh macam-macam karangan tanpa tergantung satu sama lain. Namun demikian ada beberapa bagian dalam 1Ptr yang dijiwai oleh Rom dan Ef. Tetapi hal itu dapat diterima walaupun tidak perlu menolak 1Ptr sebagai karangan Petrus: Petrus tidak mempunyai keunggulan di bidang teologi seperti Paulus; maka ia dapat menimba dari karangan-karangan Paulus, terutama kalau berbicara kepada kalangan orang Kristen yang meresapkan ajaran Paulus ke dalam hati. Jangan dilupakan pula bahwa juru tulis Petrus yaitu Silwanus, adalah murid Paulus juga. Perlu masih dicatat pula bahwa di samping kedekatan dengan Paulus, ada juga sementara ahli yang menemukan kesamaan antara 1Ptr dan karangan-karangan lain yang berasal dari lingkungan Petrus, yaitu injil kedua dan wejangan-wejangan Petrus yang termaktub dalam Kis.
Surat Petrus ini tentu saja mendahului kematiannya dalam th. 64 dan 67. Namun ada kemungkinan juga bahwa menurut petunjuk-petunjuk Petrus Silwanus menulis surat ini setelah Petrus meninggal dunia, lalu mengumumkannya dibawah kewibawaan Petrus. Dugaan semacam ini terutama masuk akal seandainya benar bahwa surat ini sebenarnya terdiri atas beberapa kepingan, antara lain sebuah homili yang diucapkan dalam rangka upacara baptisan. Tetapi ini hanya dugaan belaka yang tak mungkin dibuktikan.
Meskipun 1Ptr terutama berisikan nasihat-nasihat praktis, namun ajaran yang termaktub di dalamnya bermutu tinggi. Terdapat di dalamnya sebuah ikhtisar bagus dari teologi Kristen di zaman itu dan ikhtisar itu mengharukan hati justru dalam kesederhanaannya. Sebuah gagasan pokok ialah: dengan berani dan sabar orang Kristen mesti menanggung percobaan sesuai dengan teladan Kristus sendiri, 2:21- 25; 3:18; 4:1, sama seperti Kristus orang Kristen harus menderita dengan berkanjang dan merasa gembira kalau sengsaranya yang disebabkan iman dan kelakuannya yang suci, 2:19 dst; 3:14; 4:12-19; 5:9, mereka harus menentang yang jahat dengan kasih sambil mentaati pemerintah sipil, 2:13-17, dan dengan lembut dan rendah hati terhadap sekalian orang, 3:8-17; 4:7-11, 19. Ada bagian sulit dalam surat ini yang diartikan dengan berbagai cara, yakni 3:19 dst; bdk 4:6. Pemberitaan (Injil) oleh Kristus sementara ahli mengartikannya sebagai pemberitaan keselamatan atau hukuman, sedangkan "roh-roh" yang di dalam penjara, diartikan entah sebagai orang fasik yang mati di waktu air bah, entah sebagai malaikat-malaikat yang menurut tradisi alkitabiah dan apokaliptik berdosa. Tetapi bagaimanapun juga tindakan Tuhan itu ditempatkan di saat wafatNya. Dan karena itu nas menjadi dasar utama bagi ajaran tentang turunnya Kristus ke dunia orang mati (penantian kurang tepat).
Tidak dapat diragukan bahwa juga surat kedua memperkenalkan diri sebagai karangan Petrus. Rasul tidak hanya menyebut namanya dalam alamat surat, 1:1, tetapi iapun menyinggung nubuat Yesus tentang kematian Petrus, 1:14; ia mengatakan bahwa menyaksikan Yesus waktu dimuliakan di gunung, 1:16-18. Akhirnya masih menyinggung salah satu suratnya dahulu dan surat itu kiranya tidak lain kecuali 1Ptr.
Kalau untuk kedua kalinya menulis surat bagi orang yang sama, maka maksudnya rangkap dua: memperingatkan mereka terhadap pengajar-pengajar palsu, 2, dan meredakan kegelisahan mereka yang disebabkan ditundanya Parusia Tuhan, 3. Tentu saja mungkin saja bahwa pengajar-pengajar palsu semacam itu dan juga kegelisahan itu muncul di bagian terakhir hidup Petrus. Tetapi ada pertimbangan lain yang membuat orang ragu-ragu tentang keaslian 2Ptr dan menyarankan bahwa surat itu ditulis di zaman lain. Bahasa 2Ptr sangat berbeda dengan bahasa 1Ptr. Bab 2 seluruhnya hanya dengan bebas (meskipun jelas) mengulang surat Yudas. Rupanya sudah ada sebuah kumpulan surat-surat Paulus 3:15 dst. Kelompok para rasul ditempatkan di tingkat sama dengan kelompok para rasul, 3:2. Pertimbangan- pertimbangan itu membenarkan keraguan yang sejak awal mula ada mengenai 2Ptr. Dengan pasti surat ini baru dimulai dipakai oleh Gereja dalam abad III, dan waktu itu masih ada orang yang blak-blakan menolaknya, seperti dikatakan oleh Origenes, Eusebius dan Hieronimus. Pada giliriannya banyak ahli dewasa ini tidak mau menerima bahwa 2Ptr adalah karangan Petrus, dan kiranya mereka benar juga. Tetapi kalau seorang murid kemudian menggunakan kewibawaan Petrus, maka ia barangkali berhak berbuat demikian. Boleh jadi pengarang termasuk kalangan orang Kristen yang bergantung pada Petrus, atau ia mungkin menggunakan salah satu karangan dari tangan Petrus, yang disadur dan dilengkapi dengan pertolongan Yud. Kalau demikian pengarang tidak "menipu" sebab di zaman dahulu orang mempunyai pandangan lain dan kita mengenai "hak pengarang" dan boleh tidaknya menggunakan nama orang lain.
Bagi kepercayaan kita juga cukup kalau surat ini oleh Gereja umum diterima sebagai sebagian dari Kitab Suci dan karenanya menyampaikan warisan dari zaman para rasul. Maka ajaran 2Ptr terjamin kebenarannya. Dari ajaran itu boleh disebutkan: panggilan orang Kristen untuk mengambil bagian dalam kodrat ilahi, 1:4; ajaran mengenai Kitab Suci yang diinspirasikan, 1:20 dst; keyakinan mengenai Parusia Tuhan yang akan datang meskipun saatnya ditunda; Parusia itu akan terjadi setelah dunia musnah oleh api, dan dunia baru dijadikan di mana terdapat kebenaran, 3:3-13.
Kegiatan surat Yohanes dibahas dalam pengantar Injil keempat.
Ende: 3 Yohanes (Pendahuluan Kitab) SURAT KETIGA
Bentuk surat dan penulisnja
Sama seperti surat kedua. Tetapi disini dialamatkan kepada orang lain.
Waktu/tempat dan tudjuannja
Tudjuannja...
SURAT KETIGA
Bentuk surat dan penulisnja
Sama seperti surat kedua. Tetapi disini dialamatkan kepada orang lain.
Waktu/tempat dan tudjuannja
Tudjuannja, ditulis kepada Gajus, barangkali untuk memudji Gajus karena perlakuan jang ramah-tamah terhadap orang-orang serani. Serta mentjela Diotrophes, karena sikap dan perilakunja jang tidak baik. Mengenai waktu dan tempat, memang tidak pasti, tetapi karena banjak persamaannja dengan surat kedua, maka diduga, djuga telah ditulis di Efesus dan pada achir abad pertama.
BIS: 3 Yohanes (Pendahuluan Kitab) SURAT YOHANES YANG KETIGA
PENGANTAR
Surat Yohanes Yang Ketiga ini ditulis oleh seorang "pemimpin jemaat" kepada
seorang pemuka jemaat yang bernama G
SURAT YOHANES YANG KETIGA
PENGANTAR
Surat Yohanes Yang Ketiga ini ditulis oleh seorang "pemimpin jemaat" kepada seorang pemuka jemaat yang bernama Gayus. Penulis surat ini memuji Gayus karena bantuannya kepada orang-orang Kristen lainnya. Ia juga memperingatkan Gayus terhadap seorang laki-laki bernama Diotrefes.
Isi
- Pendahuluan
3Yoh 1:1-4 - Gayus dipuji
3Yoh 1:5-8 - Diotrefes disalahkan
3Yoh 1:9-10 - Demetrius dipuji
3Yoh 1:11-12 - Penutup
3Yoh 1:13-14
Ajaran: 3 Yohanes (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti ajaran yang ada di dalam Kitab III Yohanes,
dan melakukannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Pendahuluan
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti ajaran yang ada di dalam Kitab III Yohanes, dan melakukannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Pendahuluan
Penulis : Kitab III Yohanes ditulis oleh penulis yang sama dari Kitab I dan II Yohanes, yaitu Rasul Yohanes.
Tahun : Tahun penulisan Kitab ini juga sama yaitu, sekitar tahun 90 Masehi dan ditulis dari Kota Efesus.
Penerima :
Isi Kitab: Kitab III Yohanes terdiri dari 1 pasal. Tujuan utama penulisan Kitab III Yohanes ialah, Rasul Yohanes ingin memberi perintah kepada orang-orang Kristen, agar mau menerima dan memberi pertolongan kepada hamba-hamba Tuhan yang sedang dalam perjalanan. Dan juga Rasul Yohanes ingin memperkenalkan kepada Gayus seseorang yang bernama Demetrius.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab III Yohanes
Dalam Kitab III Yohanes dapat dilihat tiga macam kepribadian:
Demetrius Demetrius adalah seorang yang karena nama Tuhan Yesus, melayani berkeliling. Demetrius ini mempunyai kesaksian hidup yang baik, dan hidup dalam kebenaran. Pribadi yang pertama ini, mewakili setiap pelayan/hamba Tuhan yang berkeliling.
Gayus Gayus adalah seorang anggota jemaat yang membuka pintu/rumahnya untuk memberi pertolongan kepada hamba-hamba Tuhan yang singgah di desanya.
Diotrefes Diotrefes adalah seorang yang tidak mau menolong dan menerima hamba Tuhan, karena ia terlalu mementingkan diri sendiri, dan ia mau menjadi seorang yang terkemuka. Ia adalah seorang yang sombong. Ini menandakan keadaan hatinya yang tidak memiliki kasih.
Pendalaman
Sebagai anak-anak Allah, siapakah dari ketiga pribadi itu yang hendak saudara teladani?
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah yang menulis Kitab III Yohanes?
- Pelajaran rohani apakah yang saudara terima setelah mempelajari Kitab ini?
Intisari: 3 Yohanes (Pendahuluan Kitab) Bagaimana dapat menjadi yakin
SIAPA YANG MENULIS SURAT-SURAT INI?Ketiga surat pendek ini sedikit sekali menginformasikan kepada kita mengenai penulis
Bagaimana dapat menjadi yakin
SIAPA YANG MENULIS SURAT-SURAT INI?
Ketiga surat pendek ini sedikit sekali menginformasikan kepada kita mengenai penulisnya. Yang paling mendekati hanyalah sebutan 'penatua' (2 Yoh. 1; 3 Yoh. 1). Namun demikian, ada hal-hal tertentu yang memberikan beberapa bukti seperti yang pernah terjadi beberapa tahun silam ketika orang-orang Kristen mula-mula menyatakan bahwa ketiga surat itu telah ditulis oleh Rasul Yohanes.
1. Gaya dan buah pikiran dalam ketiga surat itu sama. Siapa pun yang telah menulis surat pertama rupa-rupanya menulis pula kedua surat lainnya. Lebih dari pada itu, kita menemukan kata-kata dan pikiran yang sama seperti dalam Injil Yohanes. Seperti kita lihat, walaupun nama Yohanes tidak disebut, banyak pendapat mengatakan mungkin ia ada di belakang surat-surat tersebut. Dalam I Yohanes penulis menegaskan bahwa ia telah menjadi saksi mata kehidupan Yesus (1 Yoh. 1:1-3).
2. Pula, terdapat juga otoritas yang kuat dan jelas dalam surat-surat itu yang menjadi ciri-ciri para wakil khusus Yesus, yaitu para rasul. Ada cerita dari tradisi lama yang mengatakan bahwa Yohanes menghabiskan hari- hari tuanya di Efesus. Jika hal ini benar, maka surat-surat ini ditulis pada masa itu. Bahkan pada saat itu, ia lebih dikenal sebagai seorang 'penatua' dalam arti 'seorang tua yang dihormati'.
UNTUK SIAPA SURAT-SURAT INI?
Surat pertama tidak tertera alamat yang dituju sama sekali dan tidak ditujukan kepada pihak tertentu. Tampaknya surat ini merupakan surat edaran yang ditulis untuk sejumlah gereja yang sedang menghadapi masalah yang sama. Surat yang kedua ditujukan kepada 'seorang ibu yang terpilih' (2 Yoh. 1), dan pendapat yang paling lazim adalah surat ini diberikan kepada seorang ibu Kristen yang anak-anaknya juga hidup dalam kebenaran (2 Yoh. 4). Namun demikian, beberapa orang berpendapat bahwa ini merupakan cara Yohanes berbicara tentang suatu gereja. Surat ketiga ditujukan kepada seorang teman yang bernama Gayus, seseorang yang sedang melakukan suatu pekerjaan istimewa mengatur dan memelihara para pekerja Kristen (3 Yoh. 5-8).
APA MASALAH YANG DIHADAPI?
Terdapat dua masalah sekaligus. Seperti jemaat Kristen lainnya, mereka diwabahi oleh guru-guru palsu yang menggiring banyak orang ke jalan sesat. Akibatnya, iman Kristen sejati diguncangkan. Bagaimana mereka dapat memastikan bahwa mereka benar-benar Kristen? Bagaimana mereka dapat memberitakan kebenaran dari kesalahan? Rupanya para guru palsu, dan juga seperti yang dilakukan banyak guru lainnya, menolak ajaran para rasul yang menandaskan bahwa Yesus adalah benar-benar Allah dan benar-benar manusia. Masa kini kita terbiasa dengan orang-orang yang mengatakan bahwa Yesus hanyalah manusia biasa. Anehnya, pada masa itu mereka mempertanyakan apakah Ia sungguh-sungguh manusia. Banyak orang sulit untuk mempercayai bahwa Anak Allah dapat benar-benar hidup di antara kita dalam tubuh manusia. Yohanes mengatakan bahwa pada saat Anda mulai merendahkan Yesus dengan cara apa pun juga, Anda akan kehilangan kabar gembira itu sama sekali.
Pesan
Kepastian - dan ujian terhadap ajaran palsu
Kita mempunyai:
1. Injil yang benar dan asli.o Anak Allah benar-benar telah datang. 1Yo 4:2, 15; 5:1, 6-10
o Mereka yang telah melihat dan mendengar. 1Yo 1:1-4; 4:6
o Menolak Dia, menolak Allah. 1Yo 2:22-24;5:10-12; 2Yoh 9
2. Janji pengampunan Allah.
o Janji ini sangat jelas. 1Yo 1:9; 2:12
o Sebab Yesus telah mati. 1Yo 2:1, 2; 4:10
o Bagaimanapun perasaan kita. 1Yo 3:19-22
3. Cara hidup baru.
o Kuasa untuk memutuskan dosa. 1Yo 3:4-10;5:4
o Dan mengalahkan Setan. 1Yo 2:13, 14; 3:8,9; 4:4
o Melakukan apa yang Allah kehendaki. 1Yo 2:17, 29; 3:3
o Engkau tidak dapat melakukan kedua-duanya. 1Yo 1:6,7; 2:3-6
4. Roh Kudus mendiami kita.
o Pengertian dari Allah sendiri. 1Yo 2:20, 27
o Keyakinan yang sungguh. 1Yo 3:24; 4:13 5:7-10
5. Kasih baru, satu terhadap yang lain.
o Kristen sejati mengasihi sesamanya. 1Yo 3:14, 23, 24; 4:7, 12, 16, 21; 5:1-3
o Mengasihi berarti menyerahkan diri. 1Yo 3:16; 4:9-11
o Jika kita tidak mengasihi. 1Yo 2:9-11; 3:14, 15, 17; 4:8, 20
o Lakukan terus.1Yo 3:11, 18, lihat 2Yohanes 1:5,6
Penerapan
1.Anda dapat memastikan bahwa Anda adalah anak Allah.Anda dapat mengalami
- persekutuan dengan Dia dan sesama
- sukacita penuh
- doa yang dijawab
- perasaan memiliki yang mendalam
2. Iman yang sejati akan membawa kita kepada suatu kehidupan yang lain.
Ini berarti
- berhenti dari kebiasaan berbuat dosa
- memiliki kasih yang baru untuk orang lain
- siap untuk melakukan kehendak Allah
Jika kita belum memiliki semua itu, apakah kita sudah benar-benar menjadi Kristen?
3.Anda akan menonjol dibandingkan yang lain.
Dunia berada dibawah kuasa Setan
o Anda harus menghindari jalan jalannya
o Setan akan membenci Anda
4.Guru-guru palsu banyak berkeliaran.
o Anda dapat mengenali mereka dari
- apa yang mereka ajarkan
- cara hidup mereka
o Anda mempunyai penangkalnya sebab Anda
- memiliki kebenaran
- dapat menguji kesalahan dengan kebenaran
Tema-tema Kunci
1. Hidup.
Sebagaimana dengan Injil, karunia Allah bagi orang percaya adalah hidup. Lihat 1Yo 1:1, 2; 2:25; 3:14; 4:9; 5:11, 12
2. Terang dan kebenaran.
Kristus datang untuk menunjukkan kepada kita siapa Allah dan jalan jalan-Nya, untuk memberi kita terang (1Yo 1:5-7; 2:8-11). Ini berarti kita mengetahui kebenaran atas banyak haI (1Yo 1:8; 2:21, 27; 5:20 lihat 2Yoh 1, 2, 4; 3 Yoh. 1, 3, 4, 12). Perhatikanlah, kita tidak cukup hanya mengetahui kebenaran, tetapi kita harus melakukannya.
3. Dosa.
Perhatikan bagaimana Yohanes menggambarkan dosa. Dalam pikirannya masalah ini sangatjelas. Lihat 1Yo 1:6, 8-10; 2:1; 3:4-6, 8; 5:16-18
4. Dunia.
Yohanes memakai kata ini lebih dari satu arti. Lihatlah ayat-ayat acuannya (1Yo 2:2, 15-17; 3:13; 4:1, 3-5, 17; 5:4, 5, 19) dan perhatikan terutama hal-hal yang berhubungan dengan dunia yang jahat dan tidak bertuhan, tempat orang Kristen harus hidup.
5. Menetap.
Kata ini yang berarti 'tetap' atau 'tidak kunjung habis', menyatakan hubungan dengan Kristus yang tetap dan terus menerus tidak akan berhenti yang kita miliki sekarang ini dengan Kristus. Lihat 1Yo 2:6, 10, 24, 28; 3:6, 9, 15, 17, 24; 4:12, 13, 15, 16 (lihat 2Yoh 1:2; Yoh 15:1-11).
6. Lahir dari Allah.
Seperti Yesus, Yohanes berbicara tentang 'lahir dari Allah' sebagai awal dari kehidupan Kristen kita. Lihat bagaimana ia menggambarkan hal ini 2:29; ~:1, 2, 9, 10; 4:7; 5:1, 2, 18.
7. Yesus Kristus.
Oleh karena Yesus diserang, Yohanes mengatakan hal-hal yang positif tentang Dia. Pelajari ayat-ayat acuan yang menjelaskan tentang siapa Dia (1Yo 1:1-3; 2:1, 22-24; 1Yo 3:5, 7; 4:2, 3, 9, 14; 5:5, 6, 8) dan apa yang telah dilakukan-Nya untuk kita (1Yo 1:7; 2:2; 3:5, 8; 4:10).
Garis Besar Intisari: 3 Yohanes (Pendahuluan Kitab) III YOHANES
[1] 'GAYUS YANG KEKASIH...' 3Yo 1:1-4
[2] ENGKAU MEMPUNYAI REPUTASI BAIK' 3Yo 1:5-8
3Yo 1:5-6Ramah tamah
3Yo 1:7-8Mendukung pe
III YOHANES
[1] 'GAYUS YANG KEKASIH...' 3Yo 1:1-4
[2] ENGKAU MEMPUNYAI REPUTASI BAIK' 3Yo 1:5-8
3Yo 1:5-6 | Ramah tamah |
3Yo 1:7-8 | Mendukung pelayan-pelayan Allah |
[3] 'TIDAK SEMUANYA SEPERTI INI' 3Yo 1:9-10
[4] 'TERUS BERSAMA ALLAH' 3Yo 1:11-12
[5] 'SALAM KEPADA SAHABAT-SAHABAT' 3Yo 1:13-14
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi