
Teks -- Wahyu 15:3 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
BIS -> Why 15:3
bangsa: beberapa naskah kuno: zaman.
Jerusalem: Why 4:1--16:21 - -- Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang...
Dalam bab-bab ini dahulu Allah digambarkan duduk di atas takhtaNya di sorga diiringi isi sorga, bab 4. Kemudian pandangan merangkum dunia semesta yang nasibnya diserahkan kepada Anak Domba. Ini dilambangkan oleh Kitab yang dimeterai, yang diserahkan kepada Anak Domba, bab 5. Lalu menyusullah berbagai penglihatan besar yang berupa lambang. Penglihatan-penglihatan itu, bab 6-16, menyiapkan "Hari Besar", yakni hari murka Allah menimpa para penganiaya, bab 17-19.

Jerusalem: Why 15:1--16:21 - -- Penglihatan tentang tujuh cawan (malapetaka) ini mengulang penglihatan tentang tujuh sangkakala, Wah 8:2 dst. Antara Wah 15:1 dan Wah 15:5 disisipkan ...

Jerusalem: Why 15:3 - nyanyian Musa Seperti nyanyian Musa yang tercantum dalam Kel 15, demikianpun nyanyian ini berupa lagu pembebasan, Wah 14:1. Nyanyian ini bersulamkan ayat-ayat Kitab...
Ref. Silang FULL -> Why 15:3
Ref. Silang FULL: Why 15:3 - nyanyian Musa // hamba Allah // Anak Domba // segala pekerjaan-Mu // Yang Mahakuasa // segala jalan-Mu · nyanyian Musa: Kel 15:1
· hamba Allah: Yos 1:1
· Anak Domba: Wahy 5:9; Wahy 5:9
· segala pekerjaan-Mu: Mazm 111:2
&middo...
· nyanyian Musa: Kel 15:1
· hamba Allah: Yos 1:1
· Anak Domba: Wahy 5:9; [Lihat FULL. Wahy 5:9]
· segala pekerjaan-Mu: Mazm 111:2
· Yang Mahakuasa: Wahy 1:8; [Lihat FULL. Wahy 1:8]
· segala jalan-Mu: Mazm 145:17
Defender (ID): Why 15:3 - lagu Anak Domba "Lagu Musa" (Exo 15:1) merayakan pembebasan kuno umat Tuhan oleh Laut Merah, sama seperti Nuh telah diselamatkan sangat lama yang lalu oleh Banjir Bes...
"Lagu Musa" (Exo 15:1) merayakan pembebasan kuno umat Tuhan oleh Laut Merah, sama seperti Nuh telah diselamatkan sangat lama yang lalu oleh Banjir Besar. "Lagu Anak Domba" (Rev 5:9) merayakan pembebasan serupa dari seluruh dunia oleh Anak Domba, yang kematian dan kebangkitannya adalah harga penebusan dunia dari perbudakan oleh Setan. Penebusan ini disimbolkan oleh air baptisan (bandingkan 1Co 10:1, 1Co 10:2; 1Pe 3:18-22; Rom 6:3, Rom 6:4). Di bumi yang kekal tidak akan ada "lautan lagi" (Rev 21:1), tetapi akan selalu ada pengingat tentang pembebasan-pembebasan besar ini, dan ini akan diabadikan oleh lautan kristal di takhta surgawi (Rev 15:2).

Defender (ID): Why 15:3 - Raja orang-orang kudus Walaupun beberapa naskah membaca "raja bangsa" atau "raja segala zaman" di sini, bukti tekstual lebih berat mendukung "Raja orang-orang kudus," dan in...
Walaupun beberapa naskah membaca "raja bangsa" atau "raja segala zaman" di sini, bukti tekstual lebih berat mendukung "Raja orang-orang kudus," dan ini lebih sesuai dalam konteksnya. Anak Domba yang menang diakui sebagai Raja dari semua orang-orang kudus-Nya, baik dari dunia sebelum Banjir, bangsa pilihan Israel, zaman gereja, maupun akhirnya dari masa kesengsaraan."

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Ref. Silang BIS -> Why 15:3
Ref. Silang TB -> Why 15:3
Hagelberg: Why 15:3 - -- 15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang...
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Mereka, yang kita kasihani, karena mereka dibunuh, tidak menyesali keadaan mereka. perasaan tersebut jauh dari hati mereka. Hati mereka penuh dengan pujian kepada Anak Domba Allah. Dalam Perjanjian Lama tercatat dua nyanyian Musa, satu dalam Keluaran 15, di mana Musa merayakan kemenangan atas Firaun, dan satu lagi dalam Ulangan 32, di mana Musa merayakan kemurahan dan hukuman Allah, sebelum Musa meninggal. Nyanyian Musa dari Keluaran 15 menjadi dasar dari nyanyian yang dicatat dalam Wahyu pasal 15:3-4. Nyanyian Musa dalam Keluaran cocok sekali dengan konteks Kitab Wahyu, karena dalam nyanyian itu Musa merayakan kemenangan. Dalam Wahyu pasal 15 kemenangan juga dirayakan, suatu kemenangan yang jauh lebih mulia daripada kemenangan Musa, di mana kemenangan Musa menjadi tipos dari kemenangan Kristus. Sekali lagi dalam Kitab Wahyu hari kiamat menjadi suatu "Keluaran Baru".
Nyanyian yang dinyanyikan juga digambarkan sebagai nyanyian Anak Domba karena Dia meraih kemenangan yang besar, yang utama, seperti apa yang Dia sebutkan dalam pasal 3:21.
Oleh karena mereka "telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya", maka mereka dapat menyanyikan nyanyian ini. Walaupun penyanyinya luar biasa, sebagai orang yang telah mengalahkan Anti-Kristus, tetapi mereka sama sekali tidak menonjolkan diri mereka sendiri, perhatian mereka terpusat pada Dia yang mereka sembah.
Beasley-Murray512 berkata, "Walaupun setiap kata nyanyian ini berasal dari Perjanjian Lama, tetapi dimensi dari apa yang dirayakan merupakan perwujudannya, dan bukan hanya sekadar pengulangan dari mazmur dan nubuatan Perjanjian Lama."

Hagelberg: Why 15:3 - -- 15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang...
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Mereka, yang kita kasihani, karena mereka dibunuh, tidak menyesali keadaan mereka. perasaan tersebut jauh dari hati mereka. Hati mereka penuh dengan pujian kepada Anak Domba Allah. Dalam Perjanjian Lama tercatat dua nyanyian Musa, satu dalam Keluaran 15, di mana Musa merayakan kemenangan atas Firaun, dan satu lagi dalam Ulangan 32, di mana Musa merayakan kemurahan dan hukuman Allah, sebelum Musa meninggal. Nyanyian Musa dari Keluaran 15 menjadi dasar dari nyanyian yang dicatat dalam Wahyu pasal 15:3-4. Nyanyian Musa dalam Keluaran cocok sekali dengan konteks Kitab Wahyu, karena dalam nyanyian itu Musa merayakan kemenangan. Dalam Wahyu pasal 15 kemenangan juga dirayakan, suatu kemenangan yang jauh lebih mulia daripada kemenangan Musa, di mana kemenangan Musa menjadi tipos dari kemenangan Kristus. Sekali lagi dalam Kitab Wahyu hari kiamat menjadi suatu "Keluaran Baru".
Nyanyian yang dinyanyikan juga digambarkan sebagai nyanyian Anak Domba karena Dia meraih kemenangan yang besar, yang utama, seperti apa yang Dia sebutkan dalam pasal 3:21.
Oleh karena mereka "telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya", maka mereka dapat menyanyikan nyanyian ini. Walaupun penyanyinya luar biasa, sebagai orang yang telah mengalahkan Anti-Kristus, tetapi mereka sama sekali tidak menonjolkan diri mereka sendiri, perhatian mereka terpusat pada Dia yang mereka sembah.
Beasley-Murray512 berkata, "Walaupun setiap kata nyanyian ini berasal dari Perjanjian Lama, tetapi dimensi dari apa yang dirayakan merupakan perwujudannya, dan bukan hanya sekadar pengulangan dari mazmur dan nubuatan Perjanjian Lama."

Hagelberg: Why 6:1--20:3 - -- B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3)
Bentuk Bagian Ini
Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan...
B. Masa Kesengsaraan (6:1-20:3)
Bentuk Bagian Ini
Bentuk bagian yang mengisahkan masa kesengsaraan ini menarik. Ada tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan. (Mungkinkah Mazmur 79:12, yang berkata, "Dan balikkanlah ke atas pangkuan tetangga kami tujuh kali lipat cela yang telah didatangkan kepada-Mu, ya Tuhan!" melatarbelakangi hukuman tujuh segel, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan?) Segel, sangkakala, dan cawan ini merupakan kerangka atau garis besar dari bagian ini. Enam segel itu dibuka Tuhan, disertai hukuman atas bumi. Lalu segel yang ketujuh terdiri dari tujuh sangkakala.299 Keenam sangkakala pertama diceritakan, lalu yang ketujuh terdiri dari tujuh cawan. Struktur ini menekankan dahsyatnya hukuman atas "mereka yang diam di bumi". Segel yang ketujuh merupakan ketujuh sangkakala, dan sangkakala yang ketujuh merupakan ketujuh cawan.300 Jadi, sesudah "yang diam di bumi" mengalami hukuman-hukuman dahsyat yang mulai dari segel yang pertama sampai dengan segel yang keenam, mungkin mereka akan berpikir, "Tinggal hanya satu hukuman lagi, bukankah ada tujuh segel?" Tetapi mereka akan heran, sebab yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang ditandai dengan tujuh sangkakala. Lalu, sesudah hukuman-hukuman dari enam sangkakala, mungkin mereka akan berpikir, "Akhirnya, hanya satu hukuman lagi..." tetapi mereka akan heran, karena yang "satu" lagi itu terdiri dari tujuh hukuman lagi, yang disebut tujuh cawan.301
Struktur ini menekankan betapa dahsyatnya hukuman-hukuman itu. Selain itu, ternyata segel, sangkakala, dan cawan menjadi garis besar, kerangka, atau "rantai" kisah ini. Selain "rantai kisah" ini ada beberapa hal lain yang juga disisipkan. Setiap "tambahan" ini juga merupakan dorongan untuk ketujuh jemaat itu.
Bagian ini menceritakan "Masa Kesengsaraan", yang merupakan "minggu" yang ke-70 dalam Kitab Daniel pasal 9, suatu masa yang berkelanjutan tujuh tahun. Di antara nas-nas yang lain, Amos 5:18-20 menceritakan kesengsaraan yang akan dialami umat Israel pada masa itu.
Menurut tafsiran lain, keenam segel dalam Wahyu 6 melambangkan masa ini, "zaman gereja", yang penuh dengan peperangan dan penderitaan seperti dikatakan di dalam Markus 13:5-13 ("Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru").
Tetapi paham tersebut agak sulit diterima, kalau kita membaca 6:8, "Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang ada di bumi." Jadi kalau segel yang keempat dibuka, paling tidak kira-kira satu milyar orang akan dibunuh. Itu bukan zaman sekarang. Alasan lain berkaitan dengan permintaan Tuhan Yesus, yang disebutkan dalam Wahyu 5 dan Mazmur 2:8. Seandainya enam segel itu menceritakan keadaan kita dalam "zaman gereja", artinya gulungan kitab itu sudah diminta Tuhan, dan segel itu sedang dibuka. Dengan demikian, menurut tafsiran tersebut, pembukaan enam segel menghabiskan waktu 2000 tahun, tetapi tujuh sangkakala dan tujuh cawan hanya makan waktu kurang dari tiga tahun. Ini tidak mustahil, tetapi agak aneh.
Lebih baik, sesuai dengan dahsyatnya pembukaan segel dan kepentingan pengambilan gulungan kitab, pengambilan gulungan kitab dianggap permulaan Masa Kesengsaraan, dan pembukaan segel dianggap sebagai sebagian dari hukuman Allah atas "yang diam di bumi" pada Masa Kesengsaraan. Hukuman yang dahsyat harus mendahului pendirian Kerajaan Allah di bumi, sangat jelas dalam Amos 5:18-20 dan Yesaya 2:12-21.
Isi Bagian Ini
Dari segi isi (bukan bentuk), bagian ini ada kesamaannya dengan Markus 13 (juga Matius 24 dan Lukas 21), saat Tuhan Yesus bernubuat mengenai akhir zaman. Beasley-Murray302 mencatat kesamaan-kesamaan tersebut sebagai berikut:
1. Perang-perang |
1. Perang-perang |
2. Perselisihan inter- nasional |
2. Perselisihan inter- nasional |
3. Gempa bumi |
3. Kelaparan |
4. Kelaparan |
4. Wabah/sampar |
5. Penganiayaan |
5. Penganiayaan |
6. Gerhana, bintang berjatuhan, goncangan kuasa-kuasa langit |
6. Gempa bumi, gerhana, bintang berjatuhan, pembesar bersembunyi di gua, langit menyusut |

Hagelberg: Why 4:1--22:21 - -- III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi s...
III. Bagian Ketiga: \"... apa yang akan terjadi sesudah ini...\" (4:1-22:21)
Dengan membandingkan Wahyu 1:19 ("Tuliskanlah... apa yang akan terjadi sesudah ini") dan 4:1 ("Naiklah kemari dan Aku akan menunjuk kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini") kita mengetahui bahwa pasal 4 merupakan permulaan dari bagian ketiga. Bagian ketiga ini akan menceritakan "apa yang akan/harus terjadi sesudah" hal-hal mengenai ketujuh jemaat. Apa yang dibahas dalam pasal 1-3 sudah terjadi. Ketujuh jemaat itu sudah tidak ada lagi, sedangkan apa yang digambarkan dalam pasal 4-22 belum terjadi.
Fungsi bagian ini:
Memang Tuhan Yesus sudah menjanjikan pahala yang indah dan hebat kepada yang setia, kepada "barangsiapa yang menang", kepada "yang menuruti apa yang tertulis di dalam" Kitab Wahyu. Dalam bagian ketiga ini dibuktikan bahwa janji-janji itu bukan omong kosong, tetapi Dia mampu menggenapi janji-Nya, karena Dia akan mengalahkan musuh-Nya dan mendirikan Kerajaan-Nya. Juga, mereka yang menganiaya anggota jemaat Kristus akan dikalahkan oleh Raja atas segala raja, sehingga mereka yang dianiaya akan dihibur dan didorong untuk setia di dalam penganiayaan.
Struktur bagian ini:
Struktur bagian ini dapat dibagi ke dalam beberapa bagian, sebagai berikut:
Visi Takhta sebagai Pendahuluan, 4:1-5:14
Masa Kesengsaraan, 6:1-20:3
Kerajaan Seribu Tahun, 20:4-15
Yerusalem yang Baru, 21:1-22:5
Penjelasan Akhir dari Penglihatan, 22:6-17
Bagian Penutup dari Kitab, 22:18-21
Gill (ID) -> Why 15:3
Gill (ID): Why 15:3 - Dan mereka menyanyikan lagu Musa, hamba Tuhan // Dan lagu Anak Domba // mengatakan, agung dan mengagumkan adalah karya-karya-Mu, Tuhan Allah Yang Mahakuasa // adil dan benar adalah jalan-jalan-Mu, Engkau Raja orang-orang kudus Dan mereka menyanyikan lagu Musa, hamba Tuhan,.... Bukan yang ada di Ulangan 32:1 tetapi yang ada di Keluaran 15:1 dan maksudnya adalah, baik bahwa me...
Dan mereka menyanyikan lagu Musa, hamba Tuhan,.... Bukan yang ada di Ulangan 32:1 tetapi yang ada di Keluaran 15:1 dan maksudnya adalah, baik bahwa mereka mematuhi hukum Musa, yang disampaikan dengan setia sebagai hamba di rumah Tuhan, dan menjaga agar tetap terpisah dari Injil, dan tidak mencampuradukkannya, seperti pada masa-masa sebelumnya; atau lebih tepatnya, bahwa mereka menyanyikan sebuah lagu seperti lagu Musa, dan pada kesempatan yang serupa. Firaun adalah gambaran yang tepat dari paus Romawi; penindasan dan perlakuan kejamnya terhadap orang Israel mencerminkan tirani dan kekejaman antikristus Romawi; dan pembebasan Israel dari Mesir, serta penghancuran orang Mesir di Laut Merah, yang memicu lagu Musa, merupakan lambang dari Tuhan yang membawa umat-Nya keluar dari belenggu antikristian, dan kehancuran antikristus, di mana lagu ini dinyanyikan; dan Roma, dalam buku ini, disebut sebagai Mesir, Wahyu 11:8. Orang Yahudi memiliki gagasan, bahwa lagu Musa itu sendiri akan dinyanyikan di dunia yang akan datang, di hari-hari Mesias; karena mereka mengatakan, di dalamnya terdapat masa Mesias, dan Gog serta Magog, dan kebangkitan orang mati, dan dunia yang akan datang l. Dan lagu ini dinyanyikan oleh para Levite dalam pelayanan harian m.
Dan lagu Anak Domba; Anak Domba Allah, yang disembelih untuk dosa-dosa umat manusia; lagu yang sama yang disebutkan, Wahyu 5:9 lagu kasih penebusan, sebuah lagu pujian untuk berkat-berkat anugerah yang datang melalui-Nya, dan pembebasan oleh-Nya:
mengatakan, agung dan mengagumkan adalah karya-karya-Mu, Tuhan Allah Yang Mahakuasa; Kristus dalam lagu ini dibicarakan sebagai pribadi ilahi, sebagai Tuhan segala sesuatu, Allah atas segala sesuatu, terberkati selamanya, Allah Yang Mahakuasa, sebagaimana karya-karya-Nya menyatakan-Nya; karya-karya-Nya dalam penciptaan, penyelenggaraan, dan penebusan, yang semuanya besar dan mengagumkan, terutama penggenapan hal-hal mulia yang diucapkan tentang gereja-Nya, dan penghancuran musuh-musuh-Nya, yang dimaksudkan di sini:
adil dan benar adalah jalan-jalan-Mu, Engkau Raja orang-orang kudus: dibuat demikian oleh Bapa-Nya, dan diakui oleh semua umat-Nya, terutama pada saat ini, ketika kerajaan-Nya akan tampak lebih nyata dan mulia: salinan Aleksandria, salah satu dari salinan Stephens, edisi Complutensian, dan versi Arab, membaca, Raja bangsa-bangsa, seperti dalam Yeremia 10:7 dari mana yang ini, dan awal dari ayat berikutnya, tampaknya diambil; versi Vulgata Latin dan Siria membaca, "Raja sepanjang masa", seorang Raja yang abadi, seperti dalam Yeremia 10:10 tetapi sebagian besar salinan membaca seperti yang kami miliki: dan jalan-jalan Raja ini adalah adil dan benar; maksud-Nya, ketetapan-Nya, dan nasihat-Nya dari dulu, adalah kesetiaan dan kebenaran; semua tindakan-Nya terhadap umat-Nya sendiri, subjek-subjek-Nya, adalah kasih dan kebenaran; perintah dan ketetapan-Nya, penyembahan dan pelayanan-Nya, adalah adil dan benar, bertentangan dengan setiap jalan yang salah; dan semua penghakiman-Nya terhadap musuh-musuh-Nya, yang dimaksudkan, adalah adil, menjadi sesuai dengan apa yang layak bagi dosa-dosa mereka, dan adalah benar, sesuai dengan firman dan ancaman-Nya.

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Why 15:1-4
Matthew Henry: Why 15:1-4 - Tujuh Malaikat dengan Tujuh Malapetaka
Penglihatan akan tujuh cawan.
...
SH: Why 15:1-8 - Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad (Senin, 11 November 2002) Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad
Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad.
...

SH: Why 15:1-8 - Murka Allah berakhir (Selasa, 12 Desember 2006) Murka Allah berakhir
Judul: Murka Allah berakhir
Perikop ini terletak di antara pasal ...

SH: Why 15:1-4 - Nyanyian kemenangan (Kamis, 4 Desember 2014) Nyanyian kemenangan
Judul: Nyanyian kemenangan
Dalam Perjanjian Lama, kita dapat melihat bukti kedahsy...

SH: Why 15:1-4 - Kor Termegah di Sekeliling Takhta (Sabtu, 8 Oktober 2022) Kor Termegah di Sekeliling Takhta
Dalam setiap aksi kejutan, selalu ada momen ketika korbannya tidak sadar sement...
Utley -> Why 15:1-3; Why 15:3

Topik Teologia -> Why 15:3
TFTWMS -> Why 15:2-4
TFTWMS: Why 15:2-4 - Berfokus Pada Kekuatan Allah BERFOKUS PADA KEKUATAN ALLAH (Wahyu 15:2-4)
Karena malaikat pembawa ...
Constable (ID): Why 4:1--22:6 - --III. REVELASI TENTANG MASA DEPAN 4:1--22:5
Yohanes mencatat sisa buku ...

