Teks -- Ratapan 3:34 (TB)

3:34 Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia,

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Rat 3:1-66

Ratapan ketiga ini agak berbeda dengan yang pertama dan yang kedua. Yerusalem baru disebut pada Rat 3:48. Ratapan ini mirip dengan beberapa mazmur yang berupa ratapan: Lagu mulai dengan ratapan perorangan (di sini Rat 3:1-39), lalu diperluas menjadi ratapan umat (di sini Rat 3:40-47). Pikiran-pikiran cukup umum yang terungkap dalam Rat 3:22-39 serupa dengan pikiran-pikiran yang biasa dalam sastra kebijaksanaan.

Ende: Rat 3:1-66

Lagu ini agak berbeda dengan lagu 1(Rat 1) dan 2(Rat 2). Jerusjalem hampir tidak muntjul (Rat 3:48-51). Bagian pertama (Rat 3:1-24) merupakan lagu ratap perorangan. Bagian kedua (Rat 3:25-39) serupa dengan lagu kebidjaksanaan,jang mengadjar sikap mana harus diambil dalam kesukaran. Bagian ketiga (Rat 3:40-47) merupakan pengakuan dosa dan lagu ratap umum. Bagian keempat (Rat 3:48-66) mendjadi lagu ratap pribadi pula (Rat 3:48-58), tetapi lalu beralih kedalam ratap umum (Rat 3:59-63). Susunan itulah mendjadi sebabnja, maka beberapa ahli berpendapat, bahwa lagu ini aselinja adalah lagu-lagu ratap tersendiri dan jang baru kemudian digabung dengan lagu-lagu ratap atas Jerusjalem. Tetapi boleh diterima djuga, bahwa si pengarang mengambil beberapa lagu, jang lalu dipersatukan serta disadurkan djustru untuk meratapi Jerusjalem. Lagi pula penjadur itu sama sadja dengan pengarang lagu-lagu lain. Lagu ketiga merupakan suatu adjakan untuk umat, supaja pertjaja pada Jahwe kendati kemalangannja.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Rat 3:34 - Menginjak di bawah kakinya semua tawanan di bumi.

Untuk menginjak di bawah kakinya semua tawanan di bumi. Kata-kata ini, dengan apa yang menyusul di Ratapan 3:35; baik bergantung pada yang sebelumnya, dan harus dihubungkan dengan mereka, "ia tidak menimpa", dll. Ratapan 3:33; meskipun ia meletakkan tangannya pada manusia, ia tidak menginjak mereka di bawah kakinya, atau menghancurkan mereka menjadi pecahan, dan sepenuhnya memusnahkan mereka, bahkan mereka yang terikat dalam penderitaan dan besi; atau, dalam arti rohani, mereka yang adalah tawanan dosa, Iblis, dan hukum, sebagaimana semua manusia pada dasarnya adalah; ia tidak menghancurkan mereka, meskipun mereka pantas untuk itu, setidaknya tidak "semua" dari mereka; karena ia memproklamirkan dalam Injil kebebasan kepada para tawanan, dan berkata, dengan kuasa kasih karunia-Nya, kepada para tawanan, keluarlah, dan mendorong para tawanan harapan untuk berpaling ke tempat perlindungan yang kuat mereka: dan juga, meskipun ia menimpakan penderitaan, ia tidak berbuat tidak adil kepada mereka, tidak memalingkan hak mereka, atau menggulingkan perkara mereka, Ayub 8:3; atau lebih tepatnya, ini bergantung pada, dan harus dihubungkan dengan, klausa terakhir dari Ratapan 3:36; "Tuhan tidak menyetujui": karena ia tidak melakukan hal-hal ini sendiri, ia tidak menyetujui mereka pada orang lain; bahwa mereka harus memperlakukan tawanan dengan kejam, menginjak mereka seperti lumpur di jalan-jalan, atau seperti debu di kaki mereka; secara khusus perhatian boleh diberikan kepada orang-orang Yahudi di Babel, yang diperlakukan buruk oleh mereka yang menahan mereka; karena meskipun itu adalah kehendak Tuhan mereka dibawa menjadi tawanan, namun orang-orang Kaldania melampaui batas yang wajar dalam perlakuan mereka terhadap mereka, dan menambah penderitaan kepada penderitaan mereka, yang tidak disetujui oleh Tuhan, tetapi dipendam, Zakharia 1:15.