
Teks -- Roma 14:6 (TB)





Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus



kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Ref. Silang FULL -> Rm 14:6
Ref. Silang FULL: Rm 14:6 - kepada Allah · kepada Allah: Mat 14:19; Mat 14:19; 1Kor 10:30,31; 1Tim 4:3,4
· kepada Allah: Mat 14:19; [Lihat FULL. Mat 14:19]; 1Kor 10:30,31; 1Tim 4:3,4

kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Ref. Silang BIS -> Rm 14:6
Hagelberg: Rm 14:6 - -- 14:6 Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan, dan siapa yang tidak berpegang pada suatu hari yang tertentu, u...
14:6 Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan, dan siapa yang tidak berpegang pada suatu hari yang tertentu, untuk Tuhan ia tidak melakukannya.825 Juga siapa makan, untuk Tuhan ia makan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, untuk Tuhan ia tidak makan, dan ia mengucap syukur kepada Allah.826
Ujian yang harus kita pakai bukanlah "Apa orang itu hidup sesuai dengan keyakinanku?" Ujian yang benar adalah, "Apakah yang dilakukan sungguh dilakukan untuk Tuhan?" dan "Apakah yang dilakukan sungguh dilakukan dengan mengucap syukur?" Mungkin ada orang yang berkeberatan sehingga dia berkata, "Tetapi bagaimana caranya aku dapat memastikan jawaban dari dua ujian tersebut, karena hanya orang yang bersangkutan dan Tuhan sendiri yang tahu?" Kami menjawab bahwa menguji (atau menghakimi) orang lain bukanlah urusanmu! Bukankah Firman Allah telah berkata, "Biarlah setiap orang, dalam hatinya sendiri, penuh dengan keyakinan"?
Dengan kata lain, yang pokok adalah sifat hati kita masing-masing, dan hanya kita masing-masing yang sungguh mengetahui sifat hati kita.
Pengulangan kata untuk Tuhan menegaskan pentingnya iman pribadi kita masing-masing. Bukankah iman yang tersirat dalam nats ini sama dengan iman yang disebut dalam pasal 1:17 "...kebenaran Allah sedang dinyatakan, yang bertolak dari iman dan memimpin pada iman, seperti ada tertulis: 'Orang yang benar karena iman akan hidup'"? Nygren827 menegaskan bahwa yang menyatukan kita sebagai orang Kristen adalah iman kita masing-masing, dan bukan penyesuaian kita pada peraturan yang tertentu.

Hagelberg: Rm 14:1-12 - -- a. Masalah yang Dihadapi: Tantangan bagi \"yang Lemah\" 14:1-12
Dalam bagian ini mereka yang lemah imannya ditantang untuk menjaga hubungan mereka d...
a. Masalah yang Dihadapi: Tantangan bagi \"yang Lemah\" 14:1-12
Dalam bagian ini mereka yang lemah imannya ditantang untuk menjaga hubungan mereka dengan mereka yang tidak sependapat dengan mereka. Yang "lemah" tidak boleh menghakimi mereka yang "kuat", karena hanya ada satu Hakim, yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Hagelberg: Rm 14:6 - -- 14:6 Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan, dan siapa yang tidak berpegang pada suatu hari yang tertentu, u...
14:6 Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan, dan siapa yang tidak berpegang pada suatu hari yang tertentu, untuk Tuhan ia tidak melakukannya.825 Juga siapa makan, untuk Tuhan ia makan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, untuk Tuhan ia tidak makan, dan ia mengucap syukur kepada Allah.826
Ujian yang harus kita pakai bukanlah "Apa orang itu hidup sesuai dengan keyakinanku?" Ujian yang benar adalah, "Apakah yang dilakukan sungguh dilakukan untuk Tuhan?" dan "Apakah yang dilakukan sungguh dilakukan dengan mengucap syukur?" Mungkin ada orang yang berkeberatan sehingga dia berkata, "Tetapi bagaimana caranya aku dapat memastikan jawaban dari dua ujian tersebut, karena hanya orang yang bersangkutan dan Tuhan sendiri yang tahu?" Kami menjawab bahwa menguji (atau menghakimi) orang lain bukanlah urusanmu! Bukankah Firman Allah telah berkata, "Biarlah setiap orang, dalam hatinya sendiri, penuh dengan keyakinan"?
Dengan kata lain, yang pokok adalah sifat hati kita masing-masing, dan hanya kita masing-masing yang sungguh mengetahui sifat hati kita.
Pengulangan kata untuk Tuhan menegaskan pentingnya iman pribadi kita masing-masing. Bukankah iman yang tersirat dalam nats ini sama dengan iman yang disebut dalam pasal 1:17 "...kebenaran Allah sedang dinyatakan, yang bertolak dari iman dan memimpin pada iman, seperti ada tertulis: 'Orang yang benar karena iman akan hidup'"? Nygren827 menegaskan bahwa yang menyatukan kita sebagai orang Kristen adalah iman kita masing-masing, dan bukan penyesuaian kita pada peraturan yang tertentu.

Hagelberg: Rm 14:1--15:13 - -- 2. Penerapan Khusus: yang Lemah dan yang Kuat 14:1-15:13
Setiap orang, apa dia lemah ataupun kuat dalam iman, harus memikul bagiannya supaya seluruh...
2. Penerapan Khusus: yang Lemah dan yang Kuat 14:1-15:13
Setiap orang, apa dia lemah ataupun kuat dalam iman, harus memikul bagiannya supaya seluruh jemaat, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, dapat memuji Tuhan bersama-sama.
Masalah tafsiran yang paling besar dalam bagian ini adalah identitas mereka yang "lemah imannya" dan mereka yang "kuat". Dalam bagian ini mereka yang "kuat" lebih ditegur daripada mereka yang "lemah", dan ada kesan bahwa mayoritas dari jemaat disebut "kuat", sedangkan minoritas dari jemaat disebut "lemah". Dunn810 mengamati bahwa Paulus menganggap dirinya sebagai orang yang kuat imannya dalam pasal 14:14, 20, dan 15:1.
Cranfield membahas masalah identitas mereka.811 Menurut dia enam kemungkinan layak dipertimbangkan, tetapi setelah bahasan yang cukup panjang dia mengatakan bahwa mereka yang "lemah imannya" adalah orang Yahudi yang percaya kepada Tuhan Yesus tetapi masih menuruti peraturan-peraturan hukum Taurat dan adat-istiadat Yahudi, bukan sebagai cara untuk dibenarkan di hadapan Allah, tetapi hanya karena mereka betah dengan peraturan lama tersebut.
Dunn812 mendukung dan mengembangkan pengertian Cranfield mengenai identitas mereka. Ternyata pada tahun 49 orang-orang Yahudi dikeluarkan dari Roma karena titah Kaisar Claudius. Pada tahun 54 Claudius meninggal, dan titahnya tidak berlaku lagi, sehingga orang-orang Yahudi, baik yang tidak percaya kepada Yesus maupun yang percaya kepadaNya, mulai kembali ke kota Roma untuk hidup di sana. Jadi selama beberapa tahun tidak ada orang Yahudi di dalam jemaat-jemaat di Roma, tetapi pada waktu Surat Roma dikirim sudah ada minoritas jemaat yang berlatar belakang Yahudi. Sebagian dari mereka tidak berani melepaskan diri mereka dari peraturan-peraturan hukum Taurat tertentu karena iman mereka kurang kuat. Kita harus mengingat bahwa identitas mereka sebagai orang Yahudi sangat penting bagi pribadi mereka, dan identitas tersebut berkaitan dengan kebiasaan mereka mengenai pantang makan jenis makanan tertentu dan hari raya mereka, sehingga pembahasan Paulus menyentuh masalah yang amat peka dan penting bagi orang Yahudi di Roma yang percaya kepada Tuhan Yesus.
Sebaiknya kita mengingat bahwa pengertian mengenai identitas mereka yang lemah imannya tidak sepenting pengertian mengenai prinsip-prinsip yang diuraikan Paulus dalam pasal 14-15. Dengan kata lain, mudah-mudahan kita dapat menentukan identitas mereka, tetapi kita harus mengerti dan menerapkan pola pikiran Paulus dalam bagian ini.
Dari pasal 1:16 sampai pasal 13:14 apa yang dikatakan tidak berkaitan dengan keadaan orang percaya di Roma secara khusus, tetapi nampaknya bagian ini, pasal 14:1-15:13, berhubungan erat dengan suatu masalah atau kecerderungan di Roma. Rupanya bagi Rasul Paulus masalah tersebut sungguh perlu dibereskan, maka dia mempergunakan begitu banyak kata untuk mengatasinya. Sikap menghina dan menghakimi yang dibahas sungguh bertentangan dengan kasih karunia Allah yang diuraikan dalam Surat Roma. Selama orang yang telah dibenarkan oleh karena kasih karunia Allah mengambil sikap menghina dan menghakimi, maka pengertian mereka mengenai kasih karunia masih dangkal. Sikap tersebut sangat berbahaya, maka Paulus memperingatkan kita dengan satu nats yang sangat panjang.

Hagelberg: Rm 12:1--15:13 - -- D. Perilaku Orang yang Dibenarkan karena Iman 12:1-15:13
Oleh karena orang yang dibenarkan karena iman mau melakukan kehendak Allah, maka langkah-lang...
D. Perilaku Orang yang Dibenarkan karena Iman 12:1-15:13
Oleh karena orang yang dibenarkan karena iman mau melakukan kehendak Allah, maka langkah-langkah kehendak Allah diuraikan secara khusus.
Dalam pasal 11:32 kita membaca bahwa tujuan Allah adalah "supaya Ia dapat menunjukkan kemurahanNya atas mereka semua". Maka "kemurahan" tersebut menjadi batu loncatan bagi Paulus supaya dia dapat menguraikan bagaimana orang percaya dapat melaksanakan kehendak Allah. Dalam pasal 6-8 prinsip-prinsip kehidupan yang sesuai dengan Aiwn/Aion Baru dan kehadiran Roh Allah diuraikan. Dalam bagian ini prinsip-prinsip tersebut diterapkan secara khusus dalam hidup kita. Jadi, bagian ini menguraikan secara nyata arti dari karya Roh Allah yang baru dikemukakan dalam pasal 8.

Hagelberg: Rm 1:18--15:13 - -- II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menen...
II. Injil 1:18-15:13
Cranfield,65 setelah menyelidiki seluruh bagian ini, menyatakan bahwa Paulus "membiarkan Injil berbicara sendiri... untuk menentukan bentuk dan isi bagian utama dari suratnya." Perkataan ini tepat. Paulus tidak menyusun bagian ini (1:18-15:13) untuk menangani suatu situasi tertentu di kota Roma, tetapi bagian ini terbentuk sesuai dengan suatu "akal intern" dari Injil Kristus sendiri. Bukan tidak ada pengaruh sama sekali dari situasi di Roma. Mungkin rencana Paulus untuk mengadakan perjalanan ke Spanyol mempengaruhi beberapa perincian dalam surat ini, tetapi secara keseluruhan, bentuk dan isi bagian ini, 1:18-15:13, ditentukan dari logisnya Injil Kristus saja.
Dalam bagian utama ini isi dan akibat kebenaran dari Allah bagi manusia diuraikan.66

buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Rm 14:1-23
Matthew Henry: Rm 14:1-23 - Seruan Supaya Tetap Murni; Kekuasaan Kristus
Pada pasal sebelumnya, Rasul Paulus memberi arahan kepada kita bagaimana ki...
SH: Rm 14:1-12 - Tidak harus sama. (Kamis, 30 Juli 1998) Tidak harus sama.
Tidak harus sama. Selalu akan ada perbedaan, karena berbeda latar belakang pendidika...

SH: Rm 14:1-12 - Jangan jadi Tuhan! (Minggu, 25 April 2010) Jangan jadi Tuhan!
Judul: Jangan jadi Tuhan!
Ssst! Tahukah Anda siapa-siapa saja di gereja atau persek...

SH: Rm 14:1-12 - Tak perlu takut (Senin, 8 April 2013) Tak perlu takut
Judul: Jangan saling menghakimi
Salah satu strategi ampuh yang Iblis pakai untuk merus...

SH: Rm 14:1-12 - Dilarang Menghakimi (Kamis, 17 November 2016) Dilarang Menghakimi
Dalam hidup bermasyarakat betapa mudahnya bagi manusia menjadi hakim atas orang lain. Mengapa...

SH: Rm 14:1-12 - Ingat, Jangan Menghakimi! (Minggu, 17 Juli 2022) Ingat, Jangan Menghakimi!
Mari kita menjawab dengan cepat: Apa respons Anda jika melihat pengemis meminta di jala...
