Abjad

Abjad.

Dasar ~A. adalah pengungkapan setiap suara bahasa ke dalam tanda tulisan yang tetap. Tradisi kuno menyatakan, bahwa penemuan ~A. Berasal dari bangsa --> Fenesia. Dari mereka (kira-kira pada abad ke-9). ~A. telah diambil-alih oleh bangsa Yahudi maupun oleh bangsa Aram. Bangsa Yunani masih menambahi tanda-tanda vokal yang ternyata tidak didapati dalam ~A. Semit itu. Tulisan tertua yang dibuat dalam tulisan ~A. -- fenesia, kiranya berasal dari pertengahan abad 20 seb. Mas. (bdk. pula --> Ahiram). Lebih muda sedikit daripada ~A. -- fenesia yang mengikuti garis mendatar itu adalah ~A. --> tulisan paku dari --> Ugarit. Di situ sudah ada penyesuaian yang menggunakan dasar-dasar ~A. -- fenesia yang telah tersusun dan dimasukan ke dalam --> tulisan paku. Bentuk huruf yang mengikuti garis mendatar pada ~A. (yang mana juga dipakai oleh bangsa Isr.; bahasa --> Ibrani; Lakis; Siloah) nampaknya diambil dari --> hiroglif Mesir atau diciptakan sebuah cara yang baru.

Abjad telah digunakan di kota-kota Palestina sekitar 1200 sM, termasuk abjad Ibrani yang digunakan di *Israel dan *Yehuda. Bagi para pedagang, abjad ini lebih mudah daripada huruf hieroglif Mesir atau *tulisan paku (cuneiform) *Babel, yang berupa tanda-tanda gambar. Benteng Mesha raja Moab, yang terdiri dari 34 baris, adalah prasasti dari sekitar 850 sM dengan tulisan yang sama seperti yang digunakan dalam abjad Ibrani. Orang Ibrani mengadopsi abjad Fenisia yang terdiri dari 22 konsonan (huruf mati), namun tanpa vokal, hingga kira-kira tahun 700 M, ketika para sarjana Yahudi menemukan sistem notasi huruf hidup, yang ditempatkan di bawah konsonan untuk mempertahankan tradisi pengucapannya.

Oleh Herodotus, abjad Yunani dianggap berasal dari Cadmus, seorang Fenisia, dan kira-kira abad ke-8 sM telah ada abjad Yunani dengan konsonan dan vokal. Ada 21 huruf dari *alfa hingga *omega.