Lihat definisi kata "Alkitab" dalam Studi Kata
: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Alfeus | Ali-ali | Aliah | Alian | Alkimus | Alkitab | Allammelech | Allon | Allon-Bacuth | Almodad | Almon
Daftar Isi
KECIL: Alkitab
BROWNING: ALKITAB
ENSIKLOPEDIA: ALKITAB

Alkitab

Alkitab [kecil]

BIS- Dengan istilah Alkitab atau Kitab (-kitab) Suci, yang sering muncul dalam Perjanjian Baru, dimaksudkan seluruh atau sebagian kumpulan tulisan-tulisan suci bangsa Yahudi, yang sekarang ini dikenal sebagai Perjanjian Lama.

TB- Lihat Kitab Suci --> 20279

ALKITAB [browning]

Kata Inggris 'bible' berasal dari kata Yunani biblia, yang berarti 'kitab-kitab'. Bentuk pluralnya menunjukkan fakta bahwa Alkitab Kristen bukanlah satu keutuhan, melainkan sebuah kumpulan. PL terdiri dari 24 kitab, ditulis dalam bahasa Ibrani (kecuali beberapa perikop ditulis dalam bahasa Aram) dan sering disebut naskah *Masoret. Pada waktu *Reformasi, kitab-kitab Ibrani tersebut disusun ulang, beberapa di antaranya dibagi-bagi, sehingga seluruhnya menjadi 39 kitab, yang merupakan jumlah dalam AV bahasa Inggris dan revisi-revisi berikutnya. Gereja Katolik Roma memasukkan karya-karya tambahan kitab-kitab *deuterokanonika dari *LXX, sehingga PL Katolik terdiri dari 43 kitab. Secara tradisional, Alkitab Ibrani dibagi menjadi tiga bagian: Taurat, Nabi-nabi dan Kitab-kitab.

*Taurat (Torah): kelima kitab pertama, yang disebut juga *Pentateukh: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Nabi-nabi (Nebi'im): Yusak, Hakim-hakim, Samuel, Raja-raja; Nabi-nabi yang Kemudian: Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel; Dua betas Nabi-nabi Kecil: Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi.

Kitab-kitab (Ketubim): Mazmur, Ayub, Amsal Salomo, Rut, Kidung Agung, Pengkhotbah, Ratapan, Ester, Daniel, Ezra, Nehemia, Tawarikh.

Orang Yahudi menggunakan akronim 'Tanak' untuk Kitab Suci mereka. Tanak merupakan kata jadian yang dibentuk dari huruf-huruf pertama Torah, Nebi-im, dan Ketubim. Terjemahan Alkitab Ibrani dalam bahasa Yunani dikenal sebagai *Septuaginta (LXX), dengan ditambah: 1 Edras, Kebijaksanaan Salomo, Yesus ben Sirakh, Yudit, Tobit, Barukh, Surat Yeremia, 1, 2, 3, 4 Makabe, Tambahan Kitab Daniel dan Tambahan Kitab Ester.

Tidak sepenuhnya jelas kitab-kitab manakah yang diterima sebagai yang sah di *Palestina pada zaman Yesus, namun, sekitar tahun 90 M, para *rabi membatasi *kanon naskah Ibrani. Daftar yang lebih sempit ini dipilih oleh beberapa Bapa Gereja, meskipun pada umumnya Gereja Kristen menggunakan dan menerima PL bahasa Yunani. Pada saat Reformasi daftar yang lebih luas tersebut tetap memiliki otoritas Gereja Katolik Roma, seperti ditetapkan dalam Konsili Trente. Namun, sebagian besar kaum Protestan memilih PL Ibrani dan menganggap kitab-kitab yang lainnya sebagai *Apokrif ('tersembunyi' atau 'dikesampingkan'), karena kitab-kitab tersebut berisi doktrin, seperti doa untuk orang mati, yang ditolak oleh kaum Protestan.

Meskipun proses penentuan kanon berbelit-belit, PB terdiri dari 27 kitab, yang ditulis dalam bahasa Yunani, yaitu: keempat Injil: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes; Surat Roma, dua Surat Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, dua Surat Tesalonika, dua Surat Timotius, Titus, Filemon, Ibrani, Surat Yakobus, dua Surat Petrus, tiga Surat Yohanes, Yudas dan Wahyu.

Pasal-pasal dan ayat-ayat ditambahkan jauh kemudian hari, untuk kemudahan. Masoret Yahudi -- para sarjana rabinik periode 500-1000 M, yang mengabdikan diri untuk memelihara naskah Ibrani yang benar -- membagi kitab-kitab tersebut ke dalam ayat-ayat. PB dibagi ke dalam pasal-pasal oleh Stephen Langton, Uskup Agung Inggris (wafat 1228) dan ayat-ayat diperkenalkan pertama kali pada 1551, dalam edisi Yunani dan Latin PB Robert Stephanus, di Jenewa, direproduksi dalam Alkitab Jenewa berbahasa Inggris pada 1560.

ALKITAB [ensiklopedia]

Nama kumpulan kitab-kitab yg diakui sebagai kanonik, dan diakui sebagai Firman Allah oleh gereja Kristen. Nama ini, yg berdasarkan pemakaian kata Yunani biblia (jamak, buku-buku) bagi keseluruhan kumpulan kitab-kitab itu seolah-olah satu kitab saja. Pemakaian tertua dan biblia, Yunani to biblia (buku-buku) dengan arti itu adalah dalam 2 Clement 14:2 (kr 150 M): 'buku-buku dan para rasul menyatakan bahwa gereja ... telah ada sejak mula pertama'. Bnd Dan 9:2,'Aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab' (Ibrani bassefarim), yg menunjuk kepada berkas Kitab-kitab nabi dalam PL. Bh Yunani biblion (tunggal, jamaknya biblia) adalah kata pengecil dari biblos, yg menunjuk kepada segala jenis dokumen. tertulis, tapi pada asalnya kepada suatu dokumen tertulis di atas papirus (Yunani byblos; bnd pelabuhan Fenisia Byblus, di sini pada zaman kuno papirus diimpor dari Mesir).Suatu istilah yg sama artinya dengan 'Alkitab' adalah 'tulisan-tulisan' (Yunani hai graphai, to grammata), yg sering dipakai dalam PB dan menunjuk kepada seluruh atau sebagian dokumen PL; bnd Mat 21:42, 'belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci?' (en tais graphais); ay yg sejajar Mrk 12:10 memakai bentuk tunggal, menunjuk kepada suatu ay PL;' 'tidak pernahkah kamu membaca nas ini?' (ten graphen tauten); 2 Tim 3:15, 'Kitab Suci' (ta hiera grammata), ay 16, 'segala tulisan yg diilhamkan Allah' (pasa graphe theopneustos). Dalam 2 Ptr 3:16 'semua' surat Paulus terliput juga dalam 'tulisan-tulisan lainnya' (tas loipas graphas), maksudnya tulisan-tulisan PL dan mungkin juga Kitab-kitab Injil.

PL dan PB -- Taurat (dan Ibrani tora) dan Injil (Yunani euangelion) -- diakui dalam Al Quran (Sura 3) sebagai pernyataan Allah yg lebih tua. PL bh Ibrani adalah Alkitab Yahudi. Pentateukh bh Ibrani adalah Alkitab Samaria.

I. Isi dan wibawanya

Di antara orang Kristen, yg mengakui PL dan PB sebagai Alkitab, tidak ada kesepakatan yg bulat tentang isinya. Beberapa golongan dan gereja Siria tidak memasukkan 2 Ptr, 2 dan 3 Yoh, Yud dan Why dalam PB. Sedang jemaat Romawi dan Yunani memasukkan beberapa kitab lain ke dalam PL sebagai tambahan pada semua kitab yg merupakan Alkitab Ibrani; kitab-kitab tambahan itu adalah bagian dari LXX.

Church of England dan gereja Lutheran mengikuti Yerome, yg berpandangan bahwa kitab-kitab tambahan itu dapat dibaca 'untuk teladan hidup dan pengajaran cara hidup, tapi jangan dijadikan dasar dan dogma' (Art 6). Gereja-gereja Reformasi lainnya sama sekali memberikan kedudukan kanonik (*APOKRIFA). Alkitab Etiopia memuat juga I Henokh dan kitab Yubile.

Dalam jemaat-jemaat Romawi, Yunani dan jemaat-jemaat kuno lainnya Alkitab bersama tradisi yg masih hidup merupakan kewibawaan yg paling tinggi. Tapi dalam gereja-gereja Reformasi hanya Alkitab satu-satunya instansi final dalam persoalan mengenai dogma dan hidup. Justru Art 6 dan Church of England menekankan, 'Kitab Suci memuat segala hal yg perlu bagi keselamatan: jadi apa pun yg tidak terbaca di dalamnya atau tidak dapat dibuktikan dengannya, tidak boleh dituntut dari seseorang, untuk mempercayainya sebagai bagian dari iman, atau untuk dianggap dibutuhkan atau perlu bagi keselamatan'. Dengan tujuan yg sama Westminster Confession of Faith (1:2) mendaftarkan ke-39 kitab dari PL dan ke-27 kitab dari PB sebagai 'semuanya ... telah diilhamkan Allah untuk menjadi patokan iman dan hidup.'

II. Dua Perjanjian

Kata 'perjanjian' dalam 'PL' dan 'PB' adalah terjemahan Yunani diatheke. Dalam Yer 31:31 dinubuatkan perjanjian baru (Ibrani berit, LXX diatheke) yg akan mengganti perjanjian yg dibuat Yahweh dengan bangsa Israel di padang pasir (bnd Kel 24:7-8). 'Ia berkata-kata tentang perjanjian yg baru, Ia menyatakan yg pertama sebagai perjanjian yg telah menjadi tua' (Ibr 8:13). Para penulis PB melihat penggenapan nubuat tentang perjanjian baru itu dalam keadaan baru yg dimulai dengan karya Kristus; firman-Nya sendiri waktu Ia mengadakan Perjamuan Kudus (1 Kor 11:25) menjadi dasar bagi tafsiran di atas. Kitab-kitab PL disebut demikian karena hubungannya yg erat dengan sejarah 'perjanjian tua' itu; Kitab-kitab PB disebut demikian karena merupakan dokumen-dokumen dasar dan 'perjanjian baru.'

Suatu pendekatan pada pemakaian umum istilah 'perjanjian lama' dapat kita baca dalam 2 Kor 3:14, jika mereka membaca perjanjian lama, walaupun mungkin Paulus memaksudkan Taurat, sebagai dasar dan PL, dan bukan sebagai segenap berkas dari Alkitab Ibrani.' Istilah-istilah 'Perjanjian Lama' (palaia diatheke) dan 'Perjanjian Baru' (kaine diatheke) untuk kedua kumpulan kitab itu, mulai dipakai secara umum oleh orang Kristen sejak bagian terakhir abad 2; di Eropa Barat Tertullian kadang-kadang menerjemahkan diatheke dengan instrumentum (suatu dokumen hukum), kadang-kadang dengan testamentum; kata yg terakhirlah yg tetap hidup dalam bh Inggris -- 'New Testament' -- dan bh Belanda -- 'Nieuwe Testament'.

III. Perjanjian Lama

Dalam Alkitab bh Ibrani, kitab-kitab itu disusun menjadi tiga bagian -- Hukum Taurat (tora), Nabi-nabi (neviim) dan Tulisan-tulisan (ketubim). Kitab-kitab Hukum meliputi Pentateukh, 'kelima kitab dari Musa'. Kitab nabi-nabi terbagi menjadi dua: 'Nabi-nabi pertama' (neviim risyonim), yaitu Kitab-kitab Yos, Hak, Sam dan Raj, dan 'Nabi-nabi kemudian' (neviim akharonim) yaitu Kitab-kitab Yes, Yer, Yeh, dan 'Kitab keduabelas nabi'. 'Tulisan-tulisan' meliputi Kitab-kitab lainnya: pertama Mzm, Ams, Pkh dan Ayb, kemudian 'kitab-kitab gulungan' lima (megillot), yaitu Kid, Rut, Rat, Pkh, Est; dan yg terakhir Dan, Ezr, Neh dan Taw. Jumlahnya menurut perhitungan lama adalah 24, tapi jumlah 24 ini cocok tepat dengan perhitungan kita, yaitu 39, sebab dalam perhitungan kita Nabi-nabi terakhir dihitung 12 kitab, dan Sam, Raj, Taw dan Ezr -- Neh tiap kitab sebagai dua.

Asal mula pendaftaran kitab-kitab dalam Alkitab Ibrani tidak bisa ditemukan; pembagian menjadi tiga sering dianggap berhubungan dengan ketiga tahap pengakuan kanonitas dan kitab-kitab itu, tapi tidak ada bukti yg langsung bagi hal ini (*KANON PL).

Dalam LXX kitab-kitab itu diatur menurut kesamaan isinya. Pentateukh diikuti Kitab-kitab sejarah, kemudian Kitab-kitab sajak dan hikmat, kemudian kitab-kitab nabi-nabi. Urutan inilah, dalam garis besar, diambil dan diteruskan (melalui Vulgata) dalam kebanyakan Alkitab terbitan Kristen. Dari beberapa segi urutan ini lebih cocok dengan kronologis peristiwa ketimbang urutan Alkitab Ibrani, misalnya Rut langsung ditempatkan sesudah Hak (sebab Rut menceritakan hal-hal yg terjadi 'pada zaman penghakiman para hakim'), dan karya pentawarikh ditempatkan dengan urutan Taw, Ezr, Neh.

Pembagian menjadi tiga dalam Alkitab Ibrani nampak dalam kata-kata Luk 24:44 ('Taurat Musa dan Kitab nabi-nabi dan Kitab Mazmur'); lebih sering PB menyebut 'Taurat ... Kitab para nabi' (lih Mat 5:17 dll) atau 'Musa dan para nabi' (Luk 16:29 dll).

Ilham ilahi yg diceritakan PL diberikan terutama dengan dua cara: melalui perbuatan-perbuatan kekuasaan dan perkataan-perkataan nabi. Kedua cara ini sepadu dan tak dapat diceraikan yg satu dari yg lain. Perbuatan belas kasihan dan penghakiman, yg menjadi alat Allah Israel untuk menyatakan Diri kepada bangsa perjanjian-Nya, tidak akan mencapai maksudnya seandainya tidak diterangkan kepada Israel oleh para nabi -- orang-orang yg berbicara atas Nama Allah, yg menerima dan menyampaikan firman-Nya. Misalnya, peristiwa Keluaran tidak akan mencapai anti yg kekal bagi bangsa Israel, seandainya Musa tidak mengatakan kepada mereka bahwa dalam peristiwa-peristiwa ini Allah dari Bapak leluhur Israel bekerja untuk kelepasan mereka, seperti janji-janji-Nya dahulu, sehingga mereka selanjutnya menjadi umat-Nya dan Ia menjadi Allah mereka. Sebaliknya, kata-kata Musa akan tetap hampa dan tanpa hasil seandainya peristiwa-peristiwa Keluaran tidak terjadi. Kita dapat menyamakan peranan Samuel yg sama pentingnya sewaktu orang Filistin mengancam, peranan nabi-nabi besar abad 8 sM sewaktu Asyur menyapu segala sesuatu di depannya, peranan Yeremia dan Yehezkiel sewaktu kerajaan Yehuda menjelang akhirnya, dst.

Hubungan antara perbuatan kekuasaan dan perkataan nabi dalam PL menerangkan sebab apa sejarah dan nubuat tercampur dalam halaman-halaman PL; pastilah ini yg menyebabkan orang Yahudi memasukkan Kitab-kitab sejarah yg utama di antara Kitab nabi-nabi.

Tapi 'tulisan-tulisan' PL tidak hanya menceritakan penyataan ilahi yg berlipat ganda dan progresif itu; sekaligus dicatatnya jawaban manusia atas penyataan Allah. Jawab ini kadang-kadang taat, terlalu sering tidak taat; keduanya dinyatakan baik melalui perbuatan maupun perkataan. Dalam cerita PL tentang jawaban mereka yg menerima firman Allah, PB mendapatkan pelajaran praktis bagi orang Kristen; tentang pemberontakan bangsa Israel di padang pasir dan malapetaka berikutnya, Paulus menulis, 'Semuanya ini menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yg hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba' (1 Kor 10:11).

Tentang tempat PL dalam Alkitab Kristen. PL adalah persiapan: 'Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi', hal ini menantikan penyelesaiannya dalam firman yg dikatakan-Nya 'pada zaman akhir ini', 'kepada kita dengan perantaraan AnakNya' (Ibr 1:1-2). Tapi PL adalah Alkitab yg dibawa oleh para rasul dan para pemberita Injil lainnya pada zaman awal Kekristenan bila mereka memberitakan Yesus sebagai Mesias yg diutus Allah, Tuhan dan Juruselamat: dalam PL mereka mendapati kesaksian yg terang atas Kristus (Yoh 5:39) dan pemberitaan yg tegas tentang jalan keselamatan melalui kepercayaan kepada-Nya (Rm 3:21; 2 Tim 3:15). Untuk pemakaian PL mereka mempunyai kewibawaan dan teladan Kristus sendiri; dan gereja sejak itu selalu berbahagia bila mengikuti teladan yg diberikan oleh-Nya dan oleh para rasul, dan mengakui PL sebagai kitab Kristen. 'Yg tak bisa diabaikan oleh Sang Juruselamat harus juga tidak bisa diabaikan oleh orang-orang yg diselamatkan' (G. A Smith).

IV. Perjanjian Baru

Hubungan PL dan PB adalah sebagai penggenapan dari janji. PL mencatat apa yg 'Allah katakan ... pada zaman dahulu kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi'. PB membicarakan firman terakhir yg difirmankanNya melalui AnakNya, dalam mana seluruh penyataan sebelumnya dimuat, dikukuhkan dan 'dilampaui'. Perbuatan-perbuatan kekuasaan yg menyatakan Allah dalam PL memuncak pada karya penyelamatan Kristus; perkataan-perkataan nabi-nabi PL terpenuhi genap di dalam Dia. Tapi Ia bukan hanya puncak penyataan Allah; Ia adalah juga jawaban manusia kepada Allah -- Imam Agung dan serentak Rasul dari pengakuan kits (Ibr 3:1). PL menceritakan kesaksian mereka yg melihat hari Kristus sebelum menyingsing, PB menceritakan kesaksian mereka yg telah melihat dan mendengar Dia pada waktu kemanusiaan-Nya, yg dengan kekuasaan RohNya, secara utuh mengenal lalu memberitakan anti kedatangan-Nya setelah Ia bangkit dari maut.

PB oleh jumlah terbesar orang Kristen selama 1.600 thn diakui memuat 27 kitab. Dengan sendirinya ke-27 kitab ini menjadi empat bagian: (a) keempat Injil, (b) Kisah Para Rasul, (c) 21 surat yang ditulis oleh para rasul dan orang-orang yg seperti rasul, (d) Why. Urutan ini disamping logis, juga isi dokumen-dokumen itu garis besarnya taat asas secara kronologis, tapi urutan ini tidak menuruti urutan kitab-kitab itu ditulis.

Dokumen-dokumen PB yg pertama ditulis ialah Surat-surat Paulus. Surat-surat ini (mungkin bersama Surat Yak) ditulis antara thn 48 dan 60 M, sebelum Injil pertama ditulis. Keempat Injil ditulis antara thn 60 M dan 100 M, dan pada thn-thn ini juga semua (atau hampir semua) tulisan PB lainnya ditulis. Penulisan Kitab-kitab PL memakan waktu 1.000 thn dan mungkin lebih, tapi Kitab-kitab PB selesai ditulis dalam satu abad.

Naskah-naskah PB sesudah selesai ditulis, tidak terkumpul satu seperti dalam bentuknya yg kita kenal sekarang. Mula-mula tiap Injil berada di tempat dan bagi orang, untuk siapa pada mulanya Injil itu memang dituliskan. Tapi kr awal abad 2 semua Injil itu digabung dan mulai beredar sebagai 4 naskah senada dan selaras (*INJIL, KITAB-KITAB). Sewaktu ini terjadi, Kis dilepaskan dari Luk, yg sebelumnya merupakan satu kitab dengan dua bagian dan beredar terpisah (*KISAH PARA RASUL).

Surat-surat Paulus mula-mula disimpan oleh jemaat-jemaat atau oleh orang-orang kepada siapa surat-surat itu dialamatkan. Tapi kr akhir abad 1 bukti-bukti menunjukkan bahwa Surat-surat Paulus yg masih ada mulai dikumpulkan menjadi satu berkas Surat Paulus, yg beredar dengan cepat di antara gereja-gereja -- mula-mula berupa berkas yg lebih pendek dengan 10 surat, tapi segera kemudian berupa berkas yg lebih panjang dengan 13 surat ditambah dengan ke-3 Surat Penggembalaan. Kumpulan berkas Surat-surat Paulus ternyata tidak diatur menuruti kaidah kronologis, tapi menurut panjang surat yang makin berkurang. Asas ini masih dapat dijumpai pada urutan seperti terdapat dalam banyak terbitan PB kini: surat-surat kepada gereja-gereja mendahului surat-surat kepada perseorangan, dan dalam kedua bagian ini surat-surat itu diatur sedemikian rupa, sehingga yg terpanjang mendahului yg terpendek. (Satu-satunya kekecualian, Gal mendahului Ef meskipun Ef lebih panjang.)

Dengan kumpulan Injil dan berkas Surat-surat Paulus, dan Kis sebagai yg mengantarai keduanya, kita mempunyai bagian permulaan dari kanon PB seperti yg kita punyai sekarang (*KANON PB). Gereja purba yg mewarisi Alkitab Ibrani (atau salinan LXX dlm bh Yunani) sebagai kitab-kitab suci, segera menempatkan naskah-naskah Injil dan rasuli di Samping Taurat dan Kitab-kitab para nabi, lalu memakainya untuk memberitakan dan membela berita Injil dan dalam kebaktian Kristen. Demikianlah Justin Martyr, kr pertengahan abad 2, menceritakan bahwa orang Kristen dalam perkumpulannya pada hari Minggu, membaca 'catatan-catatan para rasul atau tulisan-tulisan para nabi' (Apology 1:67). Justru sebagai dampak dari meluasnya Kekristenan kepada orang-orang yg berbahasa lain dari bh Yunani, maka adalah wajar menerjemahkan PB dari bh Yunani ke dalam bh-bh itu untuk membantu orang-orang Kristen baru. Ada juga terjemahan PB dalam bh Latin dan Siria bertarikh kr pada thn 200 M dan suatu terjemahan Kopt pada abad berikutnya.

V. Berita Alkitab

Alkitab telah berperan, dan akan seterusnya berperan memainkan peranan penting dalam sejarah kebudayaan. Banyak bahasa yg untuk pertama kalinya dimasyarakatkan dalam bentuk tulisan, supaya seluruh atau sebagian Alkitab dapat dilayankan kepada pemilik bahasa itu. Dan ini barulah contoh kecil dari pengaruh Alkitab atas kebudayaan dunia.

Pengaruh atas kebudayaan ini adalah dampak langsung dari amanat inti Alkitab. Agak mengherankan, orang dapat berbicara tentang 'amanat inti' dalam bunga rampai tulisan yg menggambarkan sejarah kebudayaan Timur Tengah selama ribuan thn. Tapi memang, amanat inti itu sungguh ada. Dan pengakuan atas amanat inti inilah yg mengakibatkan Alkitab dianggap satu buku, dan bukan hanya kumpulan buku-buku -- seperti biblia bh Yunani (buku-buku) menjadi biblia, bh Latin ('buku' bentuk tunggal).

Amanat inti Alkitab adalah sejarah penyelamatan; melalui seluruh kedua Perjanjian berita ini memekar, dan dalam hal ini dapat dilihat tiga unsur pokok: pembawa keselamatan, jalan keselamatan dan pewaris-pewaris keselamatan. Ihwal ini dapat diungkapkan dengan gagasan 'perjanjian': amanat inti Alkitab adalah perjanjian Allah dengan manusia, dan pokok-pokok di dalamnya adalah: pelaksana perjanjian, dasar perjanjian dan umat perjanjian. Allah sendiri adalah Penyelamat umat-Nya; Dia-lah yg mengukuhkan dan menguatkan anugerah perjanjian dengan mereka. Pemberi dan Pelaksana keselamatan, Pengantara perjanjian ialah Yesus Kristus, Putra Allah. Jalan keselamatan, dasar perjanjian, adalah kasih karunia Allah, yg menuntut dari umat-Nya jawaban kepercayaan dan ketaatan. Pewaris-pewaris keselamatan, umat perjanjian, adalah Israel Allah, gereja Allah.

Kesinambungan umat perjanjian PL ke umat PB diungkapkan dalam kata Yunani ekklesia, yg padanannya dalam bh Indonesia ialah jemaat atau jemaah, yg terdapat dalam PL dan PB. Memang ekklesia mempunyai arti yg lebih penuh dalam PB. Yesus berfirman, 'Aku akan mendirikan jemaat-Ku' (Mat 16:18), sebab umat perjanjian yg lama harus mati dengan Dia agar bangkit kembali dengan Dia masuk ke dalam hidup baru, suatu hidup yg baru dalam mana segala keterbatasan bangsa hilang. Tapi dalam diriNya sendiri Tuhan Yesus memberi kesinambungan yg hidup antara Israel lama dan Israel baru, dan pengikut-pengikut-Nya yang setia adalah sisa yg benar dari Israel yg lama dan inti Israel yg baru. Tuhan sebagai Hamba dan umat-Nya sebagai hamba menghubungkan kedua Perjanjian itu.

Berita Alkitab adalah berita dari Allah kepada manusia, yg diberikan 'dalam pelbagai cara' (Ibr 1:1) dan pada akhirnya menjelma dalam Kristus. Jadi 'kedaulatan' dan 'kewibawaan' Alkitab -- Kitab Suci wajib dan hams dipercaya dan ditaati, tidak tergantung pada kesaksian orang atau gereja, tapi semata-mata hanya pada Allah (yg adalah Kebenaran itu sendiri), pembuat Alkitab; justru Alkitab wajib harus diterima, karena Alkitab adalah firman Allah (Westminster Confession of Faith 1:4).

KEPUSTAKAAN. BY Westcott, The Bible in the Church, 1896; H. H Rowley (red), A Companion to the Bible', 1963; N. H Snaith, The Distinctive Ideas of the Old Testament, 1944; B. B Warfield, The Inspiration and Authority of the Bible, 1948; A Richardson dan W Schweitzer (red), Biblical Authority for Today, 1951; C. H Dodd, According to the Scriptures, 1952; H. H Rowley, The Unity of the Bible, 1953; F. F Bruce, The Books and The Parchments, 1953; A. M Chirgwin, The Bible in World Evangelism, 1954; J Bright, The Kingdom of God in Bible and Church, 1955; J. K. S Reid, The Authority of the Bible, 1957; E. J Young, Thy Word ia Truth, 1957; C. F. H Henry (red) Revelation and the Bible, 1959; S. H Hooke, Alpha and Omega, 1961; The Cambridge History of the Bible, 1-3, 1963-70; J Barr, The Bible in the Modern World, 1973. FFB/RS


Lihat definisi kata "Alkitab" dalam Studi Kata



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA