Elihu

Dalam versi-versi Alkitab:

Gambar

Elihu: selebihnya..

Ibrani

Strongs #0453: awhyla 'Eliyhuw or (fully) whyla 'Eliyhuw'

453 'Eliyhuw el-ee-hoo'

Elihu. (Bhs. Ibr.: Ia adalah Allah).

Sering ditemukan sebagai nama orang. Pembawa nama ~E yang paling penting adalah ~E dari Bus, sahabat Ayub. Di dalam empat buah sambutan dalam kitab Ayub (Ayub 32:4-22; 33:1-33; 34:1-37; Ayub 35:1-16; 36:1-37:24) ~E mengungkapkan pandangannya, bahwa penderitaan adalah suatu pemurnian. Penderitaan harus membimbing kesadaran orang atas orang atas dirinya dan mendatangkan berkat. Oleh karena ~E berbicara mendadak, maka sambutannya mengganggu susunan cerita. Corak maupun gagasannya tidak senada dengan konteks. Orang menganggap, bahwa bagian itu adalah sisipan dari jaman yang lebih muda.

Elihu

Sahabat Ayub (dalam Ayub 32:1-37:24).

('Allah-ku ialah Dia').

1. Seorang dari suku Efraim, moyang dari pihak bapak Samuel (1 Sam 1:1); namanya kelihatan seperti Eliab dalam 1 Taw 6:27 dan Eliel dalam 1 Taw 6:34.

2. Salah seorang komandan pasukan Manasye yg lari ke pihak Daud, beberapa saat sebelum pertempuran di Ziklag (1 Taw 12:20).

3. Seorang dari bani Korah, anggota kelompok penunggu pintu, cucu Obed-Edom dan anak Semaya (1 Taw 26:7).

4. Seorang kepala suku Yehuda, saudara (atau saudara sepupu) Daud (1 Taw 27:18), barangkali sama dengan Eliab (1 Sam 16:6).

5. Sahabat muda Ayub, anak Barakheel, orang Bus dari kaum Ram (Ayb 32:2, 4-6 dab). DAH/MHS

Elihu dalam Alkitab

Elihu adalah seorang tokoh yang muncul di akhir Kitab Ayub. Ia muncul sebagai penasihat termuda yang menantang argumen Ayub dan tiga temannya (Elifas, Bildad, dan Zofar).

Biodata:

• Nama: Elihu (artinya "Allahku adalah Dia")
• Silsilah: Anak Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram (Ayub 32:2, 6).
• Informasi lain: Alkitab tidak memberikan banyak informasi tentang latar belakang Elihu. Kita hanya tahu ia masih muda dan bijaksana.

Peristiwa penting:

• Kemarahan Elihu (Ayub 32:2-5): Elihu marah kepada Ayub karena ia menganggap dirinya benar di hadapan Allah, dan kepada tiga temannya karena mereka tidak dapat membantah Ayub tetapi malah menghakiminya.
• Pengetahuan dari Roh Allah (Ayub 32:6-9): Elihu menegaskan bahwa hikmat tidak hanya datang dari usia tua, tetapi juga dari Roh Allah. Ia percaya bahwa Roh Allah memberinya pemahaman untuk berbicara.
• Pidato Elihu (Ayub 32-37): Elihu menyampaikan pidato panjang yang menentang argumen Ayub dan teman-temannya. Ia menekankan kedaulatan Allah, kebijaksanaan-Nya yang tak terselami, dan kasih-Nya yang dinyatakan melalui disiplin.
• Keheningan Elihu (Ayub 38:1): Setelah pidato Elihu, Allah sendiri berbicara dari dalam badai. Elihu tidak menimpali lagi.

Ayat-ayat Alkitab terkait:

• Ayub 32-37: Seluruh pidato Elihu.
• Ayub 32:2: "Maka bangkitlah amarah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; amarahnya menyala terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah."
• Ayub 32:6: "Tetapi jawab Elihu bin Barakheel, orang Bus, demikian: "Aku masih muda, sedang kamu sudah tua, oleh sebab itu aku segan dan takut untuk memberitahukan pikiranku kepadamu."
• Ayub 32:8: "Tetapi sesungguhnya, dalam manusia, juga dalam anak Adam, ada roh, nafas Yang Mahakuasa, itulah yang membuat mereka pandai."

Pelajaran dari Elihu:

• Kerendahan hati di hadapan Allah: Meskipun Elihu mengkritik Ayub, ia tetap menunjukkan penghormatan kepada Allah dan mengakui kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas.
• Pentingnya Roh Kudus: Elihu menekankan bahwa pemahaman rohani datang dari Roh Allah, bukan hanya dari usia atau pengalaman.
• Kedaulatan dan kasih Allah: Elihu mengingatkan kita bahwa Allah berdaulat dan bijaksana dalam segala hal, bahkan dalam penderitaan, dan bahwa Ia mendisiplin mereka yang dikasihi-Nya.

Meskipun Elihu hanya muncul sebentar dalam Kitab Ayub, perannya penting. Ia menantang perspektif Ayub dan teman-temannya, dan mengarahkan fokus kembali kepada Allah dan sifat-sifat-Nya.