Embun

Adakalanya digunakan sebagai METAFORA berkat Allah yang menyegarkan, yang memperbaharui kekuatan seseorang. Kej 27:28; Ul 32:2; 33:13; Mzm 110:3; 133:3; Hos 14:6.

Kata Ibrani tal, 'percikan titik-titik embun' tanpa dibedakan dipakai untuk embun pagi dan kabut malam. Karena pengaruh terhadap tumbuh-tumbuhan yg datangnya dari embun pagi (yaitu kondensasi uap air yg telah menjadi dingin, ump di permukaan dedaunan) dan yg datangnya dari kabut (yaitu kondensasi di udara) belum dimengerti pada waktu itu, maka apa yg menjadi perbedaannya barangkali tidak dipersoalkan. Udara lembab yg berasal dari laut adalah sumber embun pagi di Palestina bagian barat, terutama di daerah-daerah dekat tepi pantai dan di lereng-lereng barat dari pegunungan, walaupun hal itu tidak terjadi pada musim panas di lembah Yordan sebelah selatan Beisan dan di dataran tinggi sebelah barat Transyordania.

Menurut Ashbel, jumlah malam berembun setiap tahun berbeda-beda dari 250 hari di tanah pasir Gaza dan di lereng-lereng G Karmel yg tinggi, sampai 100-150 hari di Dataran Tinggi Yudea, dan menurun tajam di daerah-daerah arah ke timur di lembah Yordan. Embun pagi paling banyak pada bln-bln musim panas dan sangat menguntungkan, karena pada bln-bln itu tumbuh-tumbuhan justru membutuhkan paling banyak kelembaban.

Duvdevani telah mengadakan dua macam percobaan kondensasi yaitu: 1) 'Embun pagi ke arah bawah' ialah kekhususan musim panas di daerah-daerah dengan jenis tanah gembur, tidak liat, yaitu sifat tanahnya lekas mendingin. 2) 'Embun pagi ke arah atas' ialah akibat kondensasi uap air dari tanah lembab, yg justru lebih sering terjadi pada musim dingin. Inilah mungkin keterangan dari tanda yg diterima Gideon (Hak 6:36-40). Percobaan pertama menunjukkan betapa tebalnya kabut malam dibandingkan embun pagi, sehingga dapat diperasnya air dari guntingan bulu itu secawan penuh, sedang tanah bakaran di sekitar pengirikan itu tetap kering. Dalam pengalamannya yg kedua guntingan bulu itu yg tetap kering, sedang tanah, barangkali tanah yg sudah dicangkul di tepi pengirikan itu, menciptakan keadaan untuk 'embun pagi ke arah atas', yg tidak memadai untuk melembabkan guntingan bulu itu.

Ay-ay Kitab Suci menunjukkan bahwa walaupun hinggapnya embun pagi bersifat rahasia, namun peristiwa itu jelas diketahui orang. 'Siapakah yg menyebabkan lahirnya titik air embun?' kata Yahweh menjawab Ayub (Ayb 38:28), dan asalnya dianggap dari sorga (Kej 27:28; Ul 33:28; Hag 1:10; Za 8:12). Air embun dapat jatuh tiba-tiba (2 Sam 17:12), hinggap pelan-pelan (Ul 32:2), hinggap sepanjang malam (Ayb 29:19), dan jika seseorang ditimpa embun hal itu sangat mengecewakan (Kid 5:2; Dan 4:15, 23, 25, 33), tapi pagi hari cepat menguap (Ayb 7:9; Hos 6:4). Embun pagi diharapkan dalam cuaca musim panas pada masa menuai (Yes 18:4; bnd Hos 14:5; Mi 5:6).

Embun pagi sangat berguna bagi tuaian musim panas. Hal ini sudah jelas dibuktikan oleh penelitian lapangan secara agronomi sejak thn 1937. Maka bangsa-bangsa kuno tidak melebih-lebihkan jika itu dianggap sebagai sumber berkat. Embun berlimpah cukup untuk menunjang pertanian pada masa-masa hujan tidak turun (Ys 18:6; 43:22). Embun memungkinkan geofit ditanam di Negeb dan membantu mengairi buah anggur; dari situlah timbulnya doa 'Allah akan memberikan kepadamu embun yg dari langit, dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur' (Kej 27:28, bnd Ul 33:28). Jadi bila embun tiada timbullah keadaan yg buruk sekali (Hag 1:10, bnd Ayb 29:19; Za 8:12), mempersulit musim kemarau (1 Raj 17:1; bnd 2 Sam 1:21). Maka nilainya dipakai sebagai lambang kebangkitan dari antara orang mati. 'sebab embun Tuhan ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali' (Yes 26:19). Dari nubuat inilah timbul ungkapan Talmud 'embun yg membawa kebangkitan'.

Ucapan dalam Mzm 133:3 kelihatannya hendak menyatakan bahwa embun G Hermon turun ke atas gunung-gunung Sion. Hal ini mustahil dalam tafsiran secara geografis. Mungkin hal ini adalah perumpamaan yg mengartikan berlimpahnya embun, karena G Hermon menerima embun dalam jumlah paling banyak. Sebagai akibat dari air embun yg banyak sekali di G Hermon dan G Karmel, batu kapur yg tidak berapa keras dan mudah pecah belah itu cepat sekali remuk, sehingga tanah terus-menerus bertambah subur. Justru gunung-gunung ini menjadi lambang dari kesuburan.

KEPUSTAKAAN. D Ashbel, Bioclimatic Atlas of Israel, 1950, hlm 51-55; S Duvdevani, 'Dew Observations and their significances', Proc. United Nations Scientific Conference in the Conservation and Utilization of Resources, 1949, 4, hlm 45. JMH/MHS