Daftar Isi
ENSIKLOPEDIA: YUNANI

Greece

Dalam versi-versi Alkitab:

Gerika: KL1870 TL
Griek: SBDR
Grik: BABA
Grika: KL1863
Junan: LDKDR
Yunan: TL
Yunani: BIS FAYH TB WBTCDR

YUNANI [ensiklopedia]

I. Negeri dan kebudayaan

Siapa orang Yunani adalah pertanyaan yg sangat menarik. Bahasa mereka adalah bh Indo-Eropa, dan tempat tinggal mereka yg mula-mula diketahui adalah di negara-negara Mycenaea kawasan Peloponnesus (demikian uraian naskah Linear B) pada milenium 2 sM. Waktu mereka muncul berperan dalam sejarah pada milenium 1 sM, mereka bermukim di kedua pantai Laut Eagea.

Pertumbuhan pertama kedua pranata yg mencirikan Helenisme, yaitu filsafat spekulatif dan pemerintahan republik, nampaknya terjadi di wilayah pantai Ionia di Asia Kecil. Ionia barangkali sama dengan Yawan dalam PL (Yes 66:19). Daerah permukiman Yunani tidak pernah statis.

Pranata republik mula-mula didirikan di seluruh pantai Laut Hitam, Sisilia dan Italia, dan ke barat sampai ke Marseilles dan Spanyol. Sesudah Aleksander, terdapat negara-negara Yunani sampai ke timur sejauh India. Di bawah wangsa Seleucid -- dan khususnya lagi di bawah pengawasan Romawi -- bangsa-bangsa purba lagi kaya di Asia Kecil dan Levant, secara sistematis diceraiberaikan menjadi ratusan daerah republik Yunani, tapi membiarkan daerah-daerah paling terbelakang di bawah pemerintahan raja-raja atau imam-imam pribumi. Fragmentaris politik ini selalu mencirikan orang Yunani, seperti peri subordinasi yg konsekuen kepada kekuasaan-kekuasaan asing. Yunani tidak pernah merupakan kesatuan politik yg utuh.

'Raja negeri Yunani' (yawan, Dan 8:21) tentulah salah seorang dari penguasa Makedonia, Aleksander atau Seleucid, yg mengendalikan kegiatan dari sekian banyak negara Yunani tapi tidak seluruh wilayah Yunani. 'Yunani' (Hellas) dalam Kis 20:2 tentu mengacu kepada propinsi Romawi, Akhaya, yg kendati mencakup banyak negara Yunani purba, pada waktu itu boleh dikatakan merupakan bagian terpencil dan terbelakang dari Helenisme.

Pada pihak lain, penyebaran yg terus meningkat dari pranata-pranata Yunani mendampakkan penyatuan dalam tingkat yg berbeda. Seluruh wilayah timur Laut Tengah dan bahkan jauh Iebih ke timur lagi, dibina menurut norma peradaban biasa seperti dibudayakan oleh Helenisme. Baik kemakmuran negara-negara itu maupun tingkat standardisasinya, terbukti kebenarannya pada reruntuhan yg sangat indah yg bertebaran di daerah-daerah itu dan yg masih ada sekarang ini. Cita-cita untuk memiliki kehidupan yg bebas dan sopan dalam suatu masyarakat kecil yg otonom, yg pernah menjadi kebanggaan dari beberapa negara Aegea, hampir di mana-mana diterima. Pada zaman PB Atena memang masih merupakan tempat menggali ilmu, tapi Pergamum, Antiokhia dan Aleksandria, dan banyak tempat lain di dunia baru telah menandingi atau bahkan melampauinya.

Negara-negara itu disamping memberikan pendidikan, juga hiburan luar biasa dan pelayanan kesehatan yg lebih luas jangkauannya dibandingkan beberapa masyarakat modern. Menjadi warga dari negara republik demikian dan berbahasa Yunani, adalah pertanda keberadaban seseorang (Kis 21:37-39). Orang demikian dapat disebut orang Yunani, apa pun kebangsaannya (Mrk 7:26); di luar itu dianggap 'orang yg tidak beradab' (Rm 1:14). Istilah 'orang-orang Yahudi yg berbahasa Yunani' (hellenistes) dalam Kis 6:1; 9:29 menunjukkan bahwa perbedaan ini juga diterapkan dalam masyarakat etnis Yahudi. Tapi istilah 'Yunani' (hellen) dalam Kis 11:20; 19:17; Rm 1:16, dll, adalah istilah biasa yg dipakai dalam PB, sebenarnya sama dengan 'non-Yahudi'.

Orang Yunani sering masuk rumah ibadat orang Yahudi sebagai pengamat (Yoh 12:20; Kis 14:1; 17:4; 18:4), tapi sikap Israel yg eksklusif sebagai satu bangsa, tetap dipertahankan dengan gigih. Sulitnya membebaskan Injil dari kongkongan yg kaku inilah yg mendampakkan lahirnya agama Kristen dalam bentuknya yg universal. Terjemahan Injil dari bh Ibrani ke bh Yunani membuat Injil terbuka bagi semua orang, dan menghasilkan PB.

II. Bahasa PB

Bh Yunani PB Koine, harus dibedakan dari bh Yunani klasik purba. Penyebaran dialek Yunani Atena (Attik), yg dari abad 6 sampai abad 4 sM telah menggantikan bentuk-bentuk Yunani lainnya, lambat laun menghasilkan perubahan, dan juga munculnya dialek umum, he koine dialektos. Menurut Hastings asal mula bh Yunani Helenistik memperlihatkan 'kelayakannya bagi fungsi providensial' (HDB 3, hlm 36).

Bh Yunani PB menggunakan ungkapan populer, lebih menyukai ketepatan makna daripada keseimbangan, dan kesederhanaan daripada keringkasan yg padat isinya. Hal itu ditandai oleh kata-kata baru (semeioe, huiothesia, al.), bentuk-bentuk baru, perbedaan-perbedaan dalam tata bahasa dan pengertian-pengertian yg mengalami perubahan. Juga sangat dipengaruhi oleh bh Ibrani dan Aram (perhatikan terutama transliterasi kata-kata Semitis seperti abba, kata-kata dan ungkapan-ungkapan yg telah menerima arti baru di bawah pengaruh Ibrani, dan pengaruh Ibrani atas tata bahasa -- Hebraisme, banyak di antaranya muncul dlm LXX), dan oleh bh Latin. *BAHASA PB.

III. Orang Yunani dalam PB

Dalam PB dua kata digunakan untuk merujuk kepada orang Yunani: Hellenes dan Hellenistai. Istilah Hellenes merujuk kepada penduduk negeri Yunani atau keturunan mereka (bnd Kis 16:1; Rm 1:14); tapi istilah itu juga digunakan sebagai padanan dari 'non-Yahudi', mengacu kepada orang-orang yg non-Yahudi totok (bnd Rm 10:12; Gal 3:28).

Istilah Hellenistai (orang Yahudi yg berbahasa Yunani) adalah penting. Istilah itu muncul hanya dalam Kis 6:1; 9:29 (di mana A menyebut Hellenas, Alephe A D* 1518, mungkin lebih baik). C. D. F Moule menunjukkan (ExpT LXX, 1958-1959, hlm 100) bahwa keberatan terhadap pengertian tradisional dari Hellenestai sebagai 'orang-orang Yahudi yg berbahasa Yunani' ialah bahwa Paulus, yg berbahasa Yunani, menyebut dirinya Hebraios (orang Ibrani totok) (Flp 3:5), yg dalam Kis 6:1 bertentangan dengan Hellenistai. Karena itu ia mengusulkan 'orang-orang Yahudi yg hanya berbahasa Yunani saja' sebagai arti dari Hellenistai. Ada juga kemungkinan lain: bahwa Hellenistai berarti orang Yahudi yg berdiaspora dan yg berbahasa Yunani (J. A. T Robinson, Twelve New Testament Studies, 1962, hlm 116 dst); orang Yahudi bukan ortodoks yg dipengaruhi Helenisme dan terkenal karena perlawanannya terhadap Bait Allah (0 Cullmann, ExpT 71, 1959-1960, hlm 8-12, 39-43; juga The Johannine Circle, 1976).

KEPUSTAKAAN. A. H. M Jones, The Greek City from Alexander to Justinian, 1940; M.1 Finley, The Ancient Greeks, 1963; M Hengel, Judaism dan Hellenism, 1974. EAJ/SSS/JMP/HAO




TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.15 detik
dipersembahkan oleh YLSA