Dalam versi-versi Alkitab:
Jifta: TLYiftah: TB
Yiftah [MYSABDA]
![]() | Yiftah male person |
Definisi | : | Anak Yaezer-Gilead; Hakim Israel; Penerus dari Yair |
Nama Lain | : | Yefta |
Nomor Strong | : | G2422; H3316 |
Kata Asli | : | ἰεφθάε; Ἰεφθάε; Ἰεφθάε; יִפְתָּח |
Orang Tua | : | Yaezer-Gilead ![]() |
Yiftah [MYSABDA]
Yiftah location |
Definisi | : | Kota; Wilayah kekuasaan Yehuda |
Nama Lain | : | Yefta |
Nomor Strong | : | H3316 |
Kata Asli | : | יִפְתָּח |
Yiftah [AI-PEDIA]
Pendalaman Alkitab: Yiftah
Biodata:
- Nama: Yiftah (Ibrani: יִפְתָּח, Yiftach, artinya "Dia akan membuka")
- Asal: Gilead (Hakim-hakim 11:1)
- Ayah: Gilead (bukan Gilead yang sama dengan nama tempat)
- Ibu: Seorang perempuan sundal (Hakim-hakim 11:1)
- Saudara: Beberapa saudara tiri dari istri-istri ayahnya (Hakim-hakim 11:2)
- Pekerjaan: Pemimpin, Hakim Israel (Hakim-hakim 11:11)
- Masa Hidup: Sekitar abad ke-12 SM, antara Yefta dan Simson.
Peristiwa Penting:
- Penolakan dan Pengasingan (Hakim-hakim 11:1-3): Yiftah adalah anak haram. Saudara-saudaranya yang sah mengusirnya dari rumah dan merampas hak kesulungannya. Ia pun tinggal di daerah Tob dan menjadi pemimpin pasukan.
- Panggilan untuk Memimpin (Hakim-hakim 11:4-11): Ketika bangsa Amon mengancam Israel, para tua-tua Gilead memohon Yiftah untuk memimpin mereka berperang. Yiftah awalnya menolak karena perlakuan buruk mereka di masa lalu, tetapi akhirnya setuju dengan syarat mereka akan menjadikannya pemimpin mereka jika ia berhasil mengalahkan bangsa Amon.
- Negosiasi dengan Amon (Hakim-hakim 11:12-28): Sebelum berperang, Yiftah mengirim utusan kepada raja Amon untuk menanyakan alasan penyerangan mereka. Ia dengan fasih menjabarkan sejarah Israel dan hak mereka atas tanah yang dipersengketakan. Namun, raja Amon menolak argumen Yiftah.
- Nazar Yiftah (Hakim-hakim 11:29-31): Dipenuhi Roh TUHAN, Yiftah bernazar kepada Tuhan bahwa jika Tuhan memberikan kemenangan kepadanya atas bangsa Amon, ia akan mempersembahkan apa pun yang keluar dari pintu rumahnya sebagai korban bakaran kepada Tuhan.
- Kemenangan atas Amon (Hakim-hakim 11:32-33): Yiftah memimpin Israel meraih kemenangan besar atas bangsa Amon, menaklukkan dua puluh kota mereka.
- Pengorbanan Putri Yiftah (Hakim-hakim 11:34-40): Saat Yiftah kembali ke rumahnya di Mizpa, putrinya keluar menyambutnya dengan sukacita. Yiftah pun teringat akan nazarnya dan sangat sedih karena harus mengorbankan putri tunggalnya. Putrinya menerima keputusan ayahnya dengan tabah dan meminta waktu dua bulan untuk meratapi keperawanannya bersama teman-temannya. Setelah itu, Yiftah menepati nazarnya.
- Perselisihan dengan Efraim (Hakim-hakim 12:1-7): Suku Efraim marah karena tidak diajak berperang melawan Amon. Mereka mengancam Yiftah, tetapi Yiftah dan pasukan Gilead berhasil mengalahkan mereka. Untuk membedakan orang Efraim, mereka disuruh mengucapkan "syibolet". Karena tidak bisa, orang Efraim dibunuh.
Ayat-ayat Alkitab Terkait:
- Hakim-hakim 11:1-12:7: Kisah lengkap tentang Yiftah.
- Ibrani 11:32: Yiftah termasuk dalam daftar pahlawan iman.
Pelajaran dari Kehidupan Yiftah:
- Anugerah dan Pengampunan: Meskipun diperlakukan buruk oleh saudara-saudaranya, Yiftah tetap bersedia memaafkan dan memimpin mereka.
- Keberanian dan Kepemimpinan: Yiftah adalah pemimpin militer yang berani dan ahli strategi.
- Kesetiaan dan Ketaatan: Yiftah menepati nazarnya kepada Tuhan, meskipun itu berarti harus mengorbankan hal yang paling berharga baginya.
- Pentingnya Kebijaksanaan: Nazar Yiftah menunjukkan pentingnya berpikir matang sebelum bernazar.
Pertanyaan untuk Refleksi:
- Bagaimana kita dapat menunjukkan anugerah dan pengampunan kepada orang yang telah menyakiti kita?
- Apa yang dapat kita pelajari dari keberanian dan kepemimpinan Yiftah?
- Bagaimana kita dapat memastikan bahwa kita menepati janji dan komitmen kita kepada Tuhan?
- Apa pentingnya kebijaksanaan dalam membuat keputusan, terutama yang berkaitan dengan Tuhan?
Catatan:
Kisah Yiftah dan nazarnya adalah salah satu bagian yang paling sulit dan kontroversial dalam Alkitab. Ada banyak interpretasi tentang apa yang sebenarnya terjadi pada putri Yiftah. Beberapa orang percaya bahwa dia benar-benar dikorbankan sebagai korban bakaran, sementara yang lain percaya bahwa dia dikhususkan untuk melayani Tuhan seumur hidupnya di Bait Suci. Tidak ada jawaban yang pasti, dan setiap orang harus mempelajari teks Alkitab dengan cermat dan berdoa untuk mendapatkan pemahaman mereka sendiri.
