ENSIKLOPEDIA: MERODAKH-BALADAN
MYSABDA: Merodakh-Baladan
AI-PEDIA: Merodakh-Baladan
Merodach-Baladan
Dalam versi-versi Alkitab:
Berodakh Baladan: TLMerodakh Baladan: BIS TL
Merodakh-Baladan: BIS FAYH TB
MERODAKH-BALADAN [browning]
Raja *Babel, 721750 sM, yang mengutus utusan-utusannya kepada *Hizkia, raja *Yehuda, dengan harapan mendapatkan bantuan melawan; penguasa *Asyur yang telah mengalahkan sekutu-sekutu Babel pada 710 sM (2Raj. 20:12-19). Perutusan itu barangkali tiba di Yerusalem pada 705, yaitu tahun *Sanherib menggantikan Sargon di takhta Asyur.
MERODAKH-BALADAN [ensiklopedia]
ialah ejaan Ibrani dari nama Marduk-apla-iddina II, raja Babel yg mengirim utusan ke raja Hizkia (Yes 39:1). Lih TynB 22, 1971, hlm 125-126. Ia memerintah daerah Kasdim, Bit-Yakin, di sebelah utara Teluk Persia, dan katanya dia turunan dari Eriba-Marduk, raja Babel kr thn 800 sM, tatkala Tiglat-Pileser III memasuki Babel pada thn 731 sM. Merodakh-Baladan membawa hadiah-hadiah bagi Tiglat-Pileser di Sapia dan membantu orang Asyur melawan pemberontak, syeikh Ukin-zer (Iraq, 17, 1953, hlm 44-50).
Waktu Sargon naik takhta pada thn 721 sM Merodakh-Baladan memasuki Babel dan menuntut takhta di sana. Orang Asyur melawan dan menyerang sekutu Babel, yaitu orang Elam, tahun berikutnya. Siapa yg menang dalam pertempuran itu tidak jelas; hanya Merodakh-Baladan tetap menduduki takhta sampai thn 717 sM, tatkala Sargon, sesudah lebih dulu mengalahkan orang Elam, memasuki Babel tanpa perlawanan. Waktu orang Asyur bergerak menuju selatan ke Bit-Yakin, Merodakh-Baladan ditahan sebagai penguasa setempat, dan tidak mengadakan perlawanan terbuka terhadap tuannya selama sisa pemerintahannya.
Tapi pada saat kematian Sargon pada thn 705 sM, Merodakh-Baladan berusaha mendapat kemerdekaan dari Asyur. Mungkin pada saat inilah ia kirim utusan kepada raja Hizkia, dan kepada utusannya itu diperlihatkan segenap harta benda kerajaan Yehuda (2 Raj 20:12-19; Yes 39), dengan maksud untuk mendorong gerakan perlawanan terhadap Asyur oleh kerajaan-kerajaan barat. Penentangan Yesaya terhadap rencana ini menghalangi rencana Merodakh-Baladan, lagipula orang Babel sendiri mendahului dia dengan menetapkan talon mereka, yaitu Marduk-zakirsum, pada thn 703 sM. Merodakh-Baladan terpaksa segera memecat raja yg baru dinobatkan itu di Babel dan dia memerintah dari Borsipa yg letaknya cukup dekat. Walaupun datang bantuan tentara Elam dipimpin oleh Imbapa, yg diutus oleh Sutur-Nahundu, pemberontak dikalahkan oleh Sanherib dalam pertempuran di Kuta dan Kisy, dan Sanherib memasuki Babel lalu didudukannya Bel-Ibni di takhta kerajaan. Bit-Yakin dijarah dan Merodakh-Baladan lari ke barat daya Elam dan mati di situ.
KEPUSTAKAAN. J. A Brinhman, 'Merodach Baladan II', dalam Studies presented to A. L Oppenheim, 1964, hlm 6-53. DJW/MHS/HAO
Merodakh-Baladan [MYSABDA]
![]() | Merodakh-Baladan male person |
Definisi | : | Raja Babel |
Nama Lain | : | Merodakh Baladan |
Nomor Strong | : | H4757 |
Kata Asli | : | מְרֹדַךְ בַּלְאֲדָן; מְרֹאדַךְ בַּלְאָדָן |
Merodakh-Baladan [AI-PEDIA]
Merodakh-Baladan dalam Alkitab
Merodakh-Baladan adalah seorang raja Babel yang disebut beberapa kali dalam Alkitab, terutama terkait dengan interaksinya dengan raja-raja Yehuda.
Biodata:
- Nama: Merodakh-Baladan (Ibrani: מְרֹדַךְ בַּלְאֲדָן, Mərōdaḵ Balʾăḏān)
- Asal: Keturunan dinasti baru di Babel, bukan keturunan langsung raja-raja Babel sebelumnya.
- Gelar: Raja Babel
- Periode: Memerintah dua kali, dengan periode pertama sekitar tahun 722-710 SM dan periode kedua selama 9 bulan pada tahun 703 SM.
- Informasi lain:
- Nama "Merodakh-Baladan" berarti "Marduk telah memberi seorang putra". Marduk adalah dewa utama dalam mitologi Babilonia.
- Ia dikenal sebagai pemimpin yang kuat dan ahli strategi militer yang ulung.
- Ia memimpin pemberontakan melawan kekuasaan Asyur di Babel.
Peristiwa penting:
- Utusan untuk Hizkia (2 Raja-raja 20:12-19; Yesaya 39:1-8): Merodakh-Baladan mengirim utusan kepada Hizkia, raja Yehuda, ketika Hizkia baru sembuh dari penyakit parah. Utusan ini membawa surat dan hadiah untuk Hizkia.
- Tujuan: Alkitab mencatat bahwa Merodakh-Baladan mengirim utusan untuk memberi selamat kepada Hizkia atas kesembuhannya. Namun, ada kemungkinan tujuan politik di balik kunjungan ini, yaitu:
- Menjalin aliansi: Merodakh-Baladan mungkin ingin mengajak Hizkia bersekutu dengannya untuk melawan Asyur, musuh bersama mereka.
- Mengintai kekuatan Yehuda: Utusan ini bisa jadi merupakan mata-mata yang dikirim untuk menilai kekuatan militer dan ekonomi Yehuda.
- Kesalahan Hizkia: Hizkia dengan bangga menunjukkan kepada utusan Babel seluruh kekayaan dan kekuatan kerajaannya. Hal ini adalah kesalahan fatal karena memberikan informasi berharga kepada potensi musuh. Nabi Yesaya menegur Hizkia atas tindakannya ini dan menubuatkan bahwa suatu hari nanti Babel akan menaklukkan Yehuda.
- Tujuan: Alkitab mencatat bahwa Merodakh-Baladan mengirim utusan untuk memberi selamat kepada Hizkia atas kesembuhannya. Namun, ada kemungkinan tujuan politik di balik kunjungan ini, yaitu:
- Konflik dengan Asyur: Merodakh-Baladan memimpin perlawanan terhadap kekuasaan Asyur di Babel. Ia berhasil merebut tahta Babel dari Asyur dan memerintah selama beberapa waktu. Namun, ia akhirnya dikalahkan oleh Sargon II, raja Asyur, dan diusir dari Babel.
- Kembali berkuasa: Setelah kematian Sargon II, Merodakh-Baladan kembali merebut tahta Babel dan memerintah untuk kedua kalinya. Namun, pemerintahannya kali ini hanya berlangsung selama sembilan bulan sebelum akhirnya dikalahkan oleh Sanherib, raja Asyur yang baru.
Ayat-ayat Alkitab terkait:
- 2 Raja-raja 20:12-19: Kisah utusan Merodakh-Baladan kepada Hizkia.
- Yesaya 39:1-8: Nubuat Yesaya tentang akibat dari tindakan Hizkia menerima utusan Babel.
- 2 Tawarikh 32:31: Menyebutkan kedatangan utusan Babel kepada Hizkia.
Pelajaran dari kisah Merodakh-Baladan:
- Waspada terhadap motivasi tersembunyi: Kita perlu berhati-hati terhadap orang yang tampaknya baik dan ramah, karena mereka mungkin memiliki motif tersembunyi.
- Jangan sombong: Kesombongan Hizkia membuatnya menunjukkan seluruh kekayaan dan kekuatan kerajaannya kepada utusan Babel, yang akhirnya merugikan Yehuda di kemudian hari.
- Akibat dari ketidaktaatan: Tindakan Hizkia tidak menaati perintah Tuhan untuk tidak bersekutu dengan bangsa lain, dan hal ini membawa konsekuensi negatif bagi Yehuda di masa depan.
Meskipun Merodakh-Baladan hanya disebutkan beberapa kali dalam Alkitab, kisahnya memberikan pelajaran penting tentang kebijaksanaan, kerendahan hati, dan pentingnya menaati perintah Tuhan.
