Sargon

Dalam versi-versi Alkitab:

Ibrani

Strongs #05623: Nwgro Cargown

5623 Cargown sar-gone'

Raja *Asyur, 722-705 sM. Ia mengalahkan suatu persekutuan dari Israel dengan *Siria dengan bantuan *Mesir, dan merebut *Samaria (720 sM). Sebagian penduduknya (27.000 orang menurut catatan Asyur) dideportasi. Sargon terus mengerahkan kampanye menentang musuh-musuhnya di semua arah, tetapi seluruh *Yehuda tetap setia dan terhindar.

Sargon (Ibrani sargon; LXX Arna; Asyur Sarru-ukin, 'ilah telah mendirikan kerajaan') memerintah Asyur thn 722-705 sM. Pemerintahannya diketahui secara rinci dari prasasti-prasasti yg ditemukan di istananya, di Korsabad, yg dibangun thn 717-707 sM, juga dari naskah-naskah sejarah dan surat-surat yg ditemukan di Niniwe dan Nimrud. Kendati ia disebut hanya satu kali dalam PL (Yes 20:1), kampanye-kampanyenya di Siro-Palestina penting artinya untuk memahami latar belakang sejarah dari nubuat-nubuat Yesaya.

Sargon mengatakan sudah menaklukkan Samaria, yg telah dikepung oleh pendahulunya, yaitu Salmaneser V, selama 3 thn (2 Raj 17:5, 6) hingga wafatnya pada 20 Desember 722 sM atau 18 Januari 721 sM. Mungkin sekali Sargon menyelesaikan operasi ini, lalu bergegas kembali ke Asyur untuk naik takhta. Walaupun ia menyandang nama raja yg sama seperti Sargon I dari Agade yg gagah berani (kr 2350 sM, *NIMROD), ada beberapa bukti bahwa ia pewaris sah bagi takhta kerajaan, bukan perampas kekuasaan.

Selama bulan-bulan pertama pemerintahannya, ia menghadapi krisis-krisis dalam negeri yg hanya dapat diselesaikan dengan memberikan hak-hak istimewa kepada warga negara Asyur. Dalam musim semi thn 720 sM ia bergerak ke selatan untuk melawan Marduk-apla-iddina II, raja bangsa Kasdim (*MERODAKH-BALADAN) yg telah merebut takhta Babel. Pertempuran yg tidak menentukan di Der dapat menahan laju pasukan bantuan dari suku-suku Elam dan Arab, tapi kerusuhan di barat menyebabkan Sargon harus membiarkan Marduk-apla-iddina menjadi raja Babel (thn 721-710 sM).

Di barat, Yaubi'di dari Hamat memimpin Damsyik, Arpad, Simira, Samaria dan mungkin juga Hatarika dalam suatu persekutuan melawan Asyur. Pada akhir thn 720 sM Sargon menyerbu dan mengalahkan sekutu tsb dalam suatu pertempuran di dekat Karkar di Siria Utara. Ia memaksa kota-kota yg ikut terlibat menjadi taklukannya, kemudian ia bergerak menghancurkan Rafia, dan dengan demikian memutuskan hubungan pemberontak Hanun dari Gaza dengan pasukan Mesir, yg di bawah pemerintahannya, juga dia kalahkan. Penafsiran ini mengikuti acuan *So atau Sib'e (2 Raj 17:4) sebagai istilah Ibrani bagi pemimpin (re'e), dan bukannya sebagai nama diri dari seorang raja Mesir yg tak dikenal (JNES 19, 1960, hlm 49-53), atau seorang raja Sais (s'w= So; BASOR 171, 1963, hlm 64-67).

Waktu operasi-operasi ini Yesaya memperingatkan Yehuda jangan ikut serta atau mempercayai bantuan Mesir, dan ia melukiskan pesannya dengan nasib Karkemis, Hamat, Arpad, Samaria dan Damsyik (Yes 10:9). Kembali dari perbatasan Mesir, Sargon memindahkan bagian besar penduduk kota Samaria, yg telah mulai dibangunnya untuk dijadikan ibu kota propinsi Asyur baru. Proses mengisi kota itu dengan penduduk asing berjalan beberapa tahun lamanya, dan rupanya terus berlangsung pada masa pemerintahan Esar-Hadon (Ezr 4:2).

Pada thn 716 sM Sargon mengirim panglima perangnya (Turtan; *TARTAN) untuk berperang melawan Arab di Sinai. Ini mengakibatkan Firaun Shilkanni (Osorkon IV) dari Mesir dan Samsi, ratu Arab mengirim upeti. Meski kemenangan-kemenangan yg dicapai Asyur ini, rakyat Asdod menggeser Ahimetu, penguasa yg diangkat Asyur, dan menggantinya dengan ladna (atau Iamani), seorang pemberontak yg memprakarsai persekutuan Siro-Palestina yg lain lagi, untuk melawan Asyur, tanpa diragukan mengandalkan bantuan dari Mesir. Pada thn 712 sM Turtan yg sama dikirim untuk menaklukkan Asdod (Yes 20:1). Status Asdod diperkecil menjadi hanya sebagai sebuah propinsi dari Asyur. Sejak Azaga ('Azeqah atau Tell es-Zakariye) di perbatasan Yudea dekat Lakhis menyerah dalam gerakan ini, nampaklah betapa Yudea tinggal menunggu penyerbuan. Iamani melarikan diri ke Nubia untuk mencari perlindungan, tapi ternyata malah dibuang ke Niniwe oleh Shabaka, yg berkuasa.

Di medan-medan pertempuran lainnya Sargon menghadapi banyak pertempuran: ia mengalahkan orang-orang Manean dan Rusas dari Urartu pada thn 719-714 sM, dan menjadikan Karkemis yg direbutnya menjadi pusat propinsi. Pada thn 710 dan 707 sM, mengikuti suatu serbuan ke Media yg melumpuhkan suku-suku pegunungan, Sargon sekali lagi maju melawan Merodakh-Baladan, yg melarikan diri ke Elam. Tahun-tahun terakhir dari Sargon dihabiskan dalam menindas pemberontakan-pemberontakan di Kummukh dan Tabal (di mana ia terbunuh). Ia digantikan oleh putranya, Sanherib, pada 12 Ab, thn 705 sM. Bahwa ia tidak 'dimakamkan di rumahnya', di kemudian hari diterangkan oleh dosanya menganut kebijakan yg pro-Babel dengan 'memegang tangan dewa Bel (Marduk)' sebagai raja di sana pada thn 709 sM.

KEPUSTAKAAN. H Tadmor, 'The Campaigns of Sargon II of Assur', JCS 12, 1958, hlm 22-40, 77-100; H. W. F Saggs, Iraq 17, 1955, hlm 146-149; 37, 1975, hlm 11-20; DJ Wiseman, DOTT, hlm 58-63. DJW/S/HAO