Seorim
Dalam versi-versi Alkitab:
Seorim: FAYH TB TLIbrani
Strongs #08188: Myres S@`oriym
Seorim = "barley"1) a priest in the time of David in charge of the 4th course of service
8188 S`oriym seh-o-reem'
masculine plural of 8184; barley grains; Seorim, an Israelite: KJV -- Seorim.see HEBREW for 08184
Seorim [MYSABDA]
Seorim male person |
Definisi | : | Imam; Pada masa Daud |
Nomor Strong | : | H8188 |
Kata Asli | : | שְׂעֹרִים |
Seorim [AI-PEDIA]
Seorim: Imam Besar di Masa Awal Israel
Sayangnya, informasi mengenai Seorim dalam Alkitab sangat terbatas. Kita hanya mengetahui sedikit tentang dirinya melalui silsilah imam besar dalam kitab Tawarikh.
Biodata:
- Nama: Seorim (Ibrani: שְׁאוֹרִים, Shə'ōrîm)
- Silsilah: Putra Hilkia, dari garis keturunan Harun (1 Tawarikh 24:18).
- Jabatan: Kepala rombongan imam kedua dari 24 rombongan yang dibentuk oleh Raja Daud (1 Tawarikh 24:1-19).
Peristiwa Penting:
- Tidak ada peristiwa spesifik yang dicatat dalam Alkitab mengenai Seorim.
Ayat Alkitab Terkait:
- 1 Tawarikh 24:18: "Yang kedua belas untuk Hakos, yang ketiga belas untuk Yasia, yang keempat belas untuk Merai, yang kelima belas untuk Amaria, yang keenam belas untuk Yehozabad, yang ketujuh belas untuk Yakhzer, yang kedelapan belas untuk Seorim, yang kesembilan belas untuk Malkia, yang kedua puluh untuk Miamain, yang kedua puluh satu untuk Maazya, yang kedua puluh dua untuk Harim, yang kedua puluh tiga untuk Yeliazar dan yang kedua puluh empat untuk Yedutun."
Kesimpulan:
Meskipun informasi mengenai Seorim terbatas, kita dapat menyimpulkan bahwa ia adalah seorang imam besar yang memegang peranan penting dalam pelayanan di Bait Suci pada masa pemerintahan Raja Daud. Ia adalah pemimpin rombongan imam kedua, yang menunjukkan status dan tanggung jawabnya dalam mengatur ibadah dan persembahan kepada Tuhan.
Pelajaran yang dapat dipetik:
Meskipun hanya disebut namanya dalam silsilah, Seorim mengingatkan kita bahwa setiap orang percaya memiliki peran dan tanggung jawab dalam melayani Tuhan. Seperti Seorim yang melayani di Bait Suci, kita juga dipanggil untuk melayani Tuhan dengan talenta dan karunia yang telah diberikan-Nya.
