Tubuh

Meskipun kata 'tubuh' dalam Alkitab dapat berarti 'mayat' (jasad) (Mrk. 15:43), lazimnya kata ini menunjuk pada seluruh keberadaan fisik manusia yang aktif di dunia ini (1Kor. 6:20). Anggota-anggota badan, pikiran, dan roh adalah bermacam-macam bagian dari keseluruhan organisme (Rm. 6:12-13). Tubuh manusia, sebagaimana diciptakan Allah, adalah 'sangat baik' (Kej. 1:31), dan *kebangkitan Yesus memuat janji tentang kebangkitan mereka yang menjadi milik-Nya. Keyakinan ini harus dipahami bukan sebagai perakitan kembali tulang-belulang manusia dari dalam kubur, sebagaimana digambarkan di masa lalu (1Tes. 4:13-17), melainkan menandakan bahwa semua hal yang baik dalam kehidupan manusia diangkat ke dalam kehidupan *kekal. Hal ini menegaskan kontinuitas kehidupan ragawi dengan kehidupan yang akan datang.

Kata yg biasa dalam Ibrani untuk tubuh manusia adalah basar, 'daging' (*DAGING). Kadang-kadang TBI menggunakan kata badan (Kej 47:18; Luk 19:3). Badan juga digunakan untuk tubuh Dagon setelah kepala dan tangannya dipenggal (1 Sam 5:4).

Berlawanan dengan filsafat Yunani dan banyak pemikiran modern, dalam nalar Ibrani penekanan biasanya tidak diletakkan pada perbedaan tubuh, jiwa dan roh. Manusia dipandang kesatuan. Tapi dalam sedikit ay di mana nampak ada pembedaan (mis Mzm 31:10; 44:26; Yeh 11:19; Dan 10:6), maka Alkitab bh Indonesia menggunakan kata 'tubuh' bagi unsur badani, kendati dalam Ibrani kata-katanya berbeda-beda. (Ayb 19:26 tidak memuat kata 'tubuh' dlm aslinya, yg bunyinya 'sesudah kulitku rusak'.)

Di lain pihak dalam pemikiran Ibrani, tidak ada gagasan yg jelas yg menyatukan unsur-unsur badani, seperti mis saraf atau pembuluh darah, sehingga organ-organ tubuh sering dibicarakan seakan-akan bekerja sendiri-sendiri. Sering juga suatu bagian tubuh berarti segenap tubuh (mis Yes 51:23). *HATI.

Penggunaan kata soma, 'tubuh', dalam Pa dekat sekali dengan Ibrani sehingga menghindari pemikiran falsafah Yunani yg cenderung merendahkan tubuh sebagai jahat, penjara dari akal yg baik. Paulus memang menggunakan 'tubuh dosa' sebagai istilah teologis searti dengan 'daging' yg berarti tempat pekerjaan dosa. Namun dalam PB ada pembedaan yg lebih jelas antara tubuh, jiwa dan roh (Mat 10:28; 1 Tes 5:23; Yak 2:26).

Tapi tidak ada tempat dalam Alkitab di mana kita mendapat kesan tentang manusia yg tercerai dari tubuh, juga setelah kematian dalam hidup 'di seberang sana', kendati ada roh-roh tanpa tubuh yg dapat memasuki orang (Luk 4:26; 8:26 dst; bnd 24:39). Iman -- yg gamblang dinyatakan meyakini kebangkitan tubuh seperti dinyatakan dalam PB (1 Kor 15:42-52; 1 Tes 4:13-18) yg juga digambarkan dalam PL (Dan 12:2), menentang segala anggapan bahwa orang dapat terpisah dari tubuh yg kelihatan. Tapi ini tidak meliputi anggapan tentang atom-atom bendawi yg dikumpulkan (1 Kor 15:44). Suatu ay yg kelihatannya berarti perpisahan dari tubuh (2 Kor 5:1-8), mungkin paling baik ditafsirkan oleh J. A. T Robinson (In the End God, 1950) sbb: itu tidak menceritakan kematian tapi parousia, jadi bukan tentang pembedaan antara jiwa dan tubuh, melainkan antara tubuh kebangkitan kelak dan tubuh fana yg sekarang.

Bentuk tubuh kebangkitan -- tubuh rohani dalam 1 Kor 15 -- hanya dapat diketahui sedikit berdasarkan yg kita ketahui tentang tubuh kebangkitan Kristus: tubuh Kristus tidak meninggalkan jenazah dalam liang kubur dan kelihatannya menembus pakaian pemakaman (Luk 24:12, 31). Tubuh-Nya yg terangkat naik tidak perlu dipandang sebagai pergi ke tempat tertentu yg disebut sorga, tapi bahwa tubuhNya masuk ke dalam kehidupan yg lebih tinggi di luar keterbatasan ruang dan waktu dari hidup ini.

Perumpamaan gereja sebagai tubuh Kristus (1 Kor 12:12 dst, dll) merujuk kepada tubuh sebagai bentuk hakiki dan sarana pengungkapan diri insani.

KEPUSTAKAAN. E. C Rust, Nature and Man in Biblical Thought, 1953; A. R Johnson, The Vitality of the Individual in the Thought of Ancient Israel, 1949; J. A. T Robinson, The Body, 1952; H. G Schiitz, S Wibbing, J. A Motyer, NIDNTT 1, hlm 229-242. BOB/S/HAO