Keledai

Keledai.

Binatang tradisional bangsa Semit yang setengah pengembara (Kej 12:16 dbtl), untuk alat bekerja (Ul 22:10; Yes 30:24) dan untuk di-naiki (Kej 4:20; Bil 22:22 dan seterusnya). Terutama di daerah di pegunungan ~K itu sangat dihargai karena hati-hatinya. ~K itu bukan binatang untuk kurban (Kej 34:20). Daging ~K tidak dimakan. Bersama dengan lembu, ~K pertama-tama menjadi milik orang-orang terkemuka (Hak 10:4). Baru di kemudian harinya orang-orang biasa juga memiliki ~K (Kel 20:17). - Untuk melukiskan ciri khas raja perdamaian. Mesias pergi naik K, sebab ~K terdesak oleh kuda bagi keperluan perang (Zak 9:9; Mark 11:1-11 dsj). Pada saat kelahiran Yesus, ~K baru muncul dalam tulisan para Bapa Gereja dan dalam Ikonografi (: dalam kaitannya dengan Yes 1:3 dan Hab 3:2 (LXX, Vulg). Gamb. 12.

1. 1. Pertama kali disebut dalam.
Kej 36:24

2. 2. Tidak berakal.
Mazm 32:9

3. 3. Dipakai untuk:
1. 3.1 Kendaraan orang yang ternama.
2Sam 13:29; 18:9; 1Raj 1:33

2. 3.2 Pembawa beban.
2Raj 5:17; 1Taw 12:40

3. 3.3 Pembawa surat dan pesuruh.
Est 8:10,14

4. 4. Mudah kena penyakit.
Za 14:15

5. 5. Makanan - .
1Raj 18:5

6. 6. Orang Yahudi:
1. 6.1 Banyak membawa dari Babel.
Ezr 2:66

2. 6.2 Dilarang untuk menternakkan - .
Im 19:19

3. 6.3 Menggunakan pada waktu pemulihan bani Israel.
Yes 66:20

4. 6.4 Sangat menghargai - .
1Raj 18:5

7. 7. Dari Bet-Togarma, dijual di pasar Tirus.
Yeh 27:14

8. 8. Kadang-kadang diberikan sebagai upeti.
1Raj 10:25

Baik yang liar (Ayb. 39:5-8), maupun yang jinak (Ul. 22:10) telah dikenal sebelum Kristus. Yesus menaiki keledai betina (Mat. 21:2), yang oleh penginjil dianggap sebagai penggenapan dari Za. 9:9.

Dua kata Ibrani diterjemahkan demikian: 'aton mengacu kepada daya tahannya, khamor mengacu kepada bulu yg kemerah-merahan dari jenis keledai paling biasa. Kata'aton ditemukan terutama dalam cerita tentang keledai Bileam (Bil 22) dan keledai-keledai Kisy (1 Sam 9, 10); khamor sering dipakai dalam PL. Kata-kata ini berkaitan hanya dengan keledai yg dijinakkan. Ada dua kata lain yg artinya keledai liar, yaitu 'arod dan pere'. Kata pertama terdapat baik dalam bh Aram ('arad, Ul 5:21), maupun sebagai 'arod dalam bh Ibrani (Ayb 39:5); kebanyakan penterjemah menerjemahkannya 'keledai liar' walaupun hal ini diragukan oleh beberapa ahli. Pere' terdapat 9 kali, diterjemahkah keledai liar dalam Ayb 39:5-8, hal ini didukung oleh amanat ay-ay itu. Jenis keledai ini kini dikenal sebagai keledai hutan (Equus onager) dan masih dapat ditemukan di bagian-bagian Asia Barat dan Tengah.

Keledai piaraan adalah keturunan dari keledai liar Nubia (Equus asinus); diduga telah diternakkan pada zaman Neolitis di Afrika Timur laut. Keledai untuk pertama kalinya disebut dalam PL adalah ketika Abraham tinggal di Mesir (Kej 12:16), dan adalah mungkin belum diimpor dari Mesir ke Asia. Keledai sangat penting bagi pengembara miskin sebagai alat angkutan utama; umumnya keledai mampu menempuh perjalanan kr 30 km sehari. Suatu naskah asal Mari, menunjukkan bahwa sejak abad 17 sM orang menganggap tidak patut bagi raja mengendarai kuda ketimbang keledai (bnd Za 9:9; Mat 21:2 dab).

Beberapa ahli Amerika, termasuk WT Albright, berpendapat bahwa unta belum dibudidayakan hingga zaman Bapak leluhur, dan bahwa orang Israel dalam Kitab Kej hanya mempunyai keledai. Menentang teori ini ialah fakta, bahwa unta digambarkan dalam lukisan Mesir Atas, bertarikh kr 3000 sM, dan bahwa unta Arab tidak dikenal sebagai binatang liar dalam perjalanan sejarah, yg memberi kesan bahwa unta telah diternakkan sejak dini. GC/NY WBS