19 November 2004

Pencobaan Penuh Sukacita

Topik : Sukacita

Nats : Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan (Yakobus 1:2)
Bacaan : Yakobus 1:1-12

Alkitab mengajar kita untuk me-nanggapi keadaan sulit dengan cara yang berlawanan dengan kecenderungan alami kita. Salah satu perintah Alkitab yang menantang kita adalah: “Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan” (Yakobus 1:2).

Dengan kata lain, kita perlu meman-dang kesulitan dengan sukacita sejati dan menganggapnya kebahagiaan—tidak menolak ujian dan pencobaan, atau meng-anggapnya pengacau, tetapi menyambutnya sebagai teman. Saya tak tahu bagaimana dengan Anda, tetapi saya tak pernah langsung dapat berpikir.

Pandangan alkitabiah ini mungkin tampak janggal dan tak terjangkau bila kita tidak menyimak penjelasan setelahnya: “Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan” (ayat 3). Sikap penuh sukacita tidak didasarkan pada perasaan kita, tetapi pada apa yang kita ketahui tentang Allah dan karya-Nya dalam hidup kita. Karena itu, proses penuh penderitaan yang dapat mewujudkan tujuan yang didambakan sepantasnya disambut sebagai teman.

Bukan ujian terhadap kekuatan kita, melainkan pembuktian iman kita kepada Allahlah yang dapat membangun ketahanan kita. Dalam semua kesulitan kita, Tuhan berjanji memberi hikmat hari ini (ayat 5) dan mahkota kehidupan bagi mereka yang bertekun (ayat 12).

Tanggapan alami saya terhadap keadaan yang sulit adalah, “Oh, tidak!” Tetapi Tuhan ingin saya melihat apa yang bisa Dia wujudkan melalui keadaan sulit, sehingga saya dapat berkata, “Oh, ya!” —David McCasland



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA