"hanya Soal Permen"
Topik : -Nats : Kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu (Matius 5:40)
Bacaan : Matius 5:38-45
Mula-mula pria itu merasa terganggu. Seperti biasa, pada malam Halloween anak-anak mengenakan kostum aneh dan mendatangi rumah-rumah. Mereka siap melakukan permainan jika si pemilik rumah menghendaki, atau jika tidak, mereka cukup diberi permen. Karenanya, orang tadi menjadi marah ketika anak-anak terus berdatangan dan berteriak, "Permainan atau permen!"
"Aku tidak akan tinggal diam!" ia berseru kepada istrinya. "Jika ada anak-anak berkostum aneh muncul lagi malam ini, mereka tak akan mendapat apa-apa dariku. Dan jika mereka tidak pergi juga, aku akan menelepon polisi."
Saat berbicara, wajahnya menjadi merah dan napasnya tersengal-sengal. Dengan pandangan heran istrinya menatapnya dan berkata, "George, itu 'kan hanya soal permen."
Saya sering merenungkan tiga kata tersebut: "Hanya soal permen." Kalimat itu menempatkan masalah pada posisi yang semestinya. Betapa mudahnya kita menjadi marah karena hak, harta, dan kesenangan kita diusik, hingga kita diingatkan bahwa kita telah mengizinkan sesuatu yang tidak penting menggerogoti kita.
Kata-kata Yesus terdengar aneh bagi kita: "Dan kepada orang
yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan
sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil" (
Begitu banyak kemarahan dapat kita hindari hanya dengan berhenti sejenak dan berkata, "Engkau benar, Tuhan. Ini hanya soal permen" DCM
THINKING IT OVER
Am I ever tempted to take justice into my own hands?
What do these verses from Proverbs say about anger?
Proverbs 15:1; 16:32; 19:11; 29:22