: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
24 April 1999

Perasaan atau Iman?

Topik : -

Nats : Barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya (1Yohanes 5:10)
Bacaan : Kisah Para Rasul 16:25-34

Banyak orang berpikir bahwa kita tidak boleh mengatakan kita pasti masuk surga. Akan tetapi, Alkitab mengatakan bahwa kita dapat meyakininya.

Yesus berkata, "Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal" (Yohanes 6:47). Oleh karena itu, orang yang masih bertanya apakah seseorang yang sudah memenuhi syarat keselamatan yang ditetapkan Allah dapat selamat, maka ia sebenarnya sedang menuding Allah sebagai pendusta! Ini merupakan dosa yang sangat mengerikan. Alangkah lebih baiknya bila orang mempercayai Firman Allah yang berkata, "Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah" (1Yohanes 5:1).

Seorang Kristen pernah ditanya, "Apakah Anda merasa bahwa dosa Anda telah diampuni?" "Tidak," sahutnya, "Saya tidak selalu merasa bahwa dosa-dosa saya telah diampuni, tetapi saya tahu bahwa Allah telah mengampuni saya, karena itulah yang dikatakan-Nya lewat Firman-Nya!"

Paulus tidak berkata, "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, maka engkau akan merasa diselamatkan." Ia berkata, "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat" (Kisah Para Rasul 16:31). Tidak semua orang merasa bahwa dosa-dosa mereka telah diampuni saat mereka percaya kepada Yesus Kristus dan menerima anugerah keselamatan, namun mereka tetap diselamatkan. Perasaan itu dapat menyusul kemudian.

Allah mendengar dan menjawab setiap orang yang memohon keselamatan, bahkan yang berseru paling lirih sekalipun. Berdirilah di atas dasar Firman Allah yang teguh, bukannya pada pasir perasaan Anda yang mudah goyah! --HGB



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA