: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
11 Oktober 1999

Menjelang Fajar Menyingsing

Topik : -

Nats : Permuliakanlah TUHAN di negeri-negeri Timur (Yesaya 24:15)
Bacaan : Mazmur 148

Dengan pakaian hangat saya berjalan lewat jalan setapak yang sudah saya hafal, menembus kegelapan dini hari menuju suatu tempat yang sunyi di hutan sebelah utara Michigan. Saya berhenti di bawah pohon pinus putih setinggi 18 meter, merasakan kenyamanannya, dan menyatu dengan kesunyian hutan. Tatkala hari mulai terang, berbagai objek mulai tampak bermunculan dari kegelapan. Sedikit demi sedikit fajar menyingsing, dan bersamanya penghuni hutan ikut terbangun.

Di sana-sini, burung-burung berkicauan. Sekawanan angsa terbang rendah di cakrawala, mengisi langit dengan keriuhan suaranya. Seekor kijang dan anak-anaknya bergerak tanpa suara di sela pepohonan pinus. Seekor tupai merah menatap saya sambil mengibas-ngibaskan ekornya.

Bila saya menikmati pemandangan indah ciptaan Allah ini, bagaimana saya dapat menahan diri untuk tidak memuji-Nya? Memang saya memuji-Nya dengan suara perlahan, tetapi sesungguhnya hati saya bersorak memuji nama-Nya sehingga semua malaikat dapat mendengarnya. Akan tetapi bila dibandingkan dengan pepohonan raksasa, dan pohon-pohon pakis yang rindang itu, pujian saya tampak sangat kecil artinya. Apalah arti kata-kata saya bila dibandingkan dengan pesona menakjubkan dari burung pipit berleher hitam yang berjambul dan kelinci-kelinci yang melompat dengan tangkas?

Penulis Mazmur 148 memahami bahwa alam semesta dan isinya mencerminkan kekuasaan dan kebesaran sang Pencipta. Pada hari yang dingin di musim gugur itu saya mendapatkan anugerah istimewa untuk boleh bergabung dengan ciptaan lain dalam memuliakan Allah menjelang fajar menyingsing --DCE



TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA