5 Februari 2006

Anugerah Pancaindra

Topik : Pengendalian Diri

Nats : Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas (Yakobus 1:17)
Bacaan : Keluaran 37:1-9

Pemenuhan kepuasan pancaindra kita telah mendapat kesan yang buruk, mungkin karena kita hidup di dunia yang terobsesi dengan kesenangan. Namun, Allah mengizinkan kita mengalami kesenangan yang pada tempatnya, yang diperoleh melalui pancaindra.

Pertama, Allah menciptakan alat pengindra-penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, peraba-dan semua yang Dia ciptakan baik adanya.

Kedua, Allah membuat keadaan yang menyentuh perasaan sebagai bagian penyembahan. Renungkan tata penyembahan formal mula-mula kepada Allah: Kemah Suci (Tabernakel). Ada banyak hiasan di sana, tabut terbalut emas untuk menyimpan loh-loh batu yang Allah berikan kepada Musa di Gunung Sinai. Allah menyukai keindahan. Di kemah itu terdapat mezbah pembakaran ukupan tempat para imam membakar campuran rempah-rempah berbau harum buatan ahli parfum. Allah menghargai bau-bauan yang wangi. Di kemah itu terdapat meja yang dikerjakan secara teliti, tempat berbagai piring dan cawan minuman. Allah menghargai makanan dan minuman lezat. Di sekeliling tabernakel ada tirai dari kain wol warna-warni dan kain lenan halus yang benangnya dipintal. Allah menghargai keindahan warna dan tekstur. Musik juga bagian dari penyembahan, seperti yang kita pelajari dari 2Tawarikh 29:28. Allah menghargai suara yang merdu.

Ya, Allah menghargai hal-hal menyenangkan yang terlihat, terdengar, tercium, tercecap, dan dapat dirasakan. Namun, Dia tidak ingin kita menyembah hal-hal itu. Dia ingin kesukaan dan ucapan syukur yang kita rasakan mendorong kita untuk menyembah-Nya, Sang Pencipta dan Pemberi semua hal yang baik --JAL



TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA