24 Mei 2006

Dapatkah Kita Bersukacita?

Topik : Penghiburan

Nats : Namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, ... Allah Tuhanku itu kekuatanku (Habakuk 3:18,19)
Bacaan : Habakuk 3:17-19

Saya tidak pernah lupa pada pertanyaan yang diajukan oleh pemimpin pendalaman Alkitab kami, "Apa yang paling kautakutkan akan menjadi ujian terberat bagi imanmu kepada Tuhan?" Saat itu kami sedang mempelajari Habakuk 3:17,18, yang menceritakan bagaimana nabi itu berkata bahwa meskipun Allah mengizinkan penderitaan atau kehilangan terjadi, ia tetap akan bersukacita.

Sebagai seorang wanita lajang usia dua puluhan, saya menjawab, "Saya tidak tahu apakah saya dapat menahan kepedihan kalau kehilangan orangtua." Namun, hari itu saya berkata kepada Allah bahwa meskipun mereka meninggal, saya akan bersukacita di dalam Dia. Dan saya segera menyadari bahwa lebih mudah mengatakan kalimat itu daripada melakukannya.

Sebulan kemudian, Ayah didiagnosa menderita sakit jantung dan takkan hidup lama. Ia belum menerima Yesus sebagai Juru Selamat, jadi saya meminta agar Allah tidak membiarkannya meninggal sebelum mengenal Dia. Tahun itu, tidak saja Ayah yang meninggal, tetapi juga Ibu yang sudah menjadi orang percaya. Saya tidak tahu apakah doa saya untuk Ayah dikabulkan. Saya tak dapat bersukacita; dan bertanya-tanya apakah Allah mendengar doa saya.

Pada saat saya menggumulkan keraguan ini dengan-Nya, saya mengalami bagaimana Tuhan menjadi "tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan" (Mazmur 46:2). Saya pun menemukan harapan bahwa Allah, "Hakim segenap bumi," akan melakukan hal yang tepat untuk setiap orang (Kejadian 18:25).

Kita dapat bersukacita -- bila kita bersukacita di dalam Tuhan, tempat perlindungan kita yang kuat dan Hakim yang adil --AMC



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA