8 Maret 2007

Yesus Menangis

Topik : Surga

Nats : Lalu menangislah Yesus (Yoh. 11:35)
Bacaan : Yohanes 11:17-37

Seorang teman yang putrinya tewas dalam kecelakaan mobil pada bulan Mei 2005 berkata kepada saya, "Saya memang mudah menangis sebelum kecelakaan Natalie .... Namun, kini saya selalu menangis. Kadang air mata mengalir begitu saja."

Siapa pun yang pernah mengalami tragedi pribadi sepedih itu akan memahami apa yang dikatakannya.

Salahkah bila kita menangis? Ataukah kita memiliki bukti alkitabiah untuk menyatakan bahwa menangis itu wajar?

Yesus memberi jawabannya kepada kita. Lazarus, sahabatnya, meninggal. Ketika Yesus tiba di rumah saudara-saudara perempuan Lazarus, mereka dikelilingi oleh teman-teman yang datang untuk menghibur. Yesus melihat Maria, Marta, dan teman-temannya berkabung. Demikian pula dengan Dia. Karena berbela rasa dengan mereka, "menangislah Yesus" (Yoh. 11:35).

Kesedihan, air mata, dan dukacita merupakan hal yang umum bagi setiap orang di dunia ini -- bahkan bagi Yesus. Air mata-Nya menyatakan bahwa air mata "yang begitu saja mengalir ke luar" itu wajar. Dan hal itu mengingatkan kita bahwa air mata dukacita akan lenyap di dalam kekekalan karena "maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita" (Why. 21:4).

Ketika Allah menghapus segala pengaruh dosa, Dia akan menghapus air mata. Ini adalah satu alasan lagi bagi kita untuk menantikan kekekalan --JDB

Tuhan akan menghapus air mata;
Tiada maut, sakit, takut terasa,
Dan waktu terus secercah pagi,
Sebab malam tak ada lagi. --Clements



TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA