: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
17 Januari 2002

Cara yang Lembut

Topik : -

Nats : Kami menasihati kamu . sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar (1 Tesalonika 4:10-12)
Bacaan : Kisah Para Rasul 26:24-32

Ketika mengajar mata kuliah mengarang di sebuah universitas, saya memakai buku pegangan yang berdasar pada karya klasik Aristoteles berjudul Art of Rhetoric (Seni Retorika). Ia menggarisbawahi tiga hal yang dapat diterapkan saat kita bersaksi kepada orang lain tentang Kristus.

1. Ethos (karakter). Tentang David Livingstone, seorang utusan Injil dan petua-lang dari Skotlandia, Henry Stanley mengatakan, "Ia tak pernah meminta saya pindah agama. Tapi kalau saya tinggal bersamanya lebih lama lagi, saya pasti akan menjadi orang kristiani juga." Ketika orang-orang melihat nilai-nilai kristiani dalam hidup kita (1 Tesalonika 4:12), maka setiap perkataan kita akan ditanggapi dengan lebih serius.

2. Pathos (perasaan). Ketika sedang berkaryawisata ke Eropa, sekelompok siswa sebuah universitas Kristen bersaksi tentang Kristus kepada pengemudi bus mereka. Se-orang siswi memohon sambil menangis, "Kalau Anda tidak menerima Yesus, Anda ti-dak akan masuk surga. Saya mohon, percayalah kepada-Nya." Cerita ini mengingatkan saya akan permohonan Paulus yang berapi-api dan dampaknya terhadap Raja Agripa (Kisah Para Rasul 26:28).

3. Logos (alasan). Jika kita hidup dalam kekudusan, kita akan menarik perhatian orang lain, dan mungkin membuat mereka bertanya-tanya. Saat itulah kita harus siap memberi jawab tentang apa yang kita yakini, dengan lembut dan rendah hati (1 Petrus 3:15).

Apakah Allah membimbing Anda untuk bersaksi kepada seseorang? Mohonlah bantuan-Nya. Mungkin satu, dua, atau bahkan ketiga cara klasik ini dapat membukakan hati orang itu -DCE



TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA