3 Oktober 2007

Lensa yang Retak

Topik : Peran

Nats : Tetapi kepada-Mulah, ya Allah, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku! (Mazmur 141:8)
Bacaan : Mazmur 141

Saya mulai mengenakan kacamata sejak berusia 10 tahun. Saya masih memerlukannya hingga saat ini karena mata saya yang sudah berumur 50 tahun lebih itu semakin lemah. Saat masih muda, saya berpikir bahwa kacamata itu mengganggu, terutama saat saya berolahraga. Suatu ketika, lensa kacamata saya retak saat saya sedang bermain softball. Dan, saya harus menunggu selama beberapa minggu untuk memperoleh gantinya. Selama masa penantian itu, semua yang saya lihat tampak miring dan tak jelas bentuknya.

Dalam kehidupan ini, dukacita hampir sama dengan lensa kacamata yang re-tak tadi. Dukacita menciptakan konflik di dalam diri kita, mengenai apa yang kita alami dan apa yang kita yakini. Dukacita dapat mengaburkan perspektif tentang hidup -- dan tentang Allah. Di saat seperti itu, kita membutuhkan Allah untuk memberi lensa baru yang dapat menolong kita melihat kembali dengan jelas. Penglihatan yang jelas itu biasanya dimulai pada saat kita mengarahkan pandangan kepada Tuhan. Sang pemazmur mendorong kita untuk melakukan ini: "Kepada-Mulah, ya Allah, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku" (141:8). Melihat Allah dengan jelas dapat menolong kita melihat peristiwa-peristiwa hidup dengan lebih jelas.

Saat kita menujukan pandangan kepada Tuhan di tengah-tengah dukacita dan pergumulan, kita akan memperoleh penghiburan dan pengharapan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dia akan menolong kita untuk dapat melihat kembali semuanya dengan jelas --WEC



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA