28 November 2002

Kasih yang Tak Berkesudahan

Topik : Kasih-Nya

Nats : Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia- Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib (Mazmur 107:21)
Bacaan : Mazmur 107:21-31

Setelah mengunjungi istrinya di ruangan khusus penderita Alzheimer, Pendeta (Em.) Browning Ware yang sudah emeritus menggambarkan situasi saat ia dan para sahabatnya akan meninggalkan tempat itu: "Kami saling berpelukan dan berdoa sambil bergandengan tangan. Begitu banyak hal yang patut disyukuri! Saya bersyukur atas keluarga, teman, dan atas kasih-Nya yang begitu besar, yang membebaskan kami bahkan saat kami terjebak dalam situasi yang mencekam."

Saat kita berhenti sejenak untuk mensyukuri segala berkat Allah, alangkah baiknya jika kita mengingat bahwa harta kita yang paling berharga adalah kasih-Nya yang tak berkesudahan. Sering kali ucapan syukur kita mengalir seiring dengan pasang-surutnya kondisi kesehatan dan keuangan kita. Kita menyamakan berkat Allah dengan kebebasan dari penderitaan dan kesedihan. Namun, melalui iman dan pengalaman, kita belajar bahwa kasih Allah yang besar bagi kita sebagaimana yang diungkapkan dalam diri Yesus Kristus mampu menenangkan hati dan pikiran kita, bahkan dalam situasi paling berat sekalipun.

Dalam Mazmur 107, ayat ini diulang hingga empat kali, "Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia" (ayat 8,15,21,31). Bahkan saat hidup begitu menyesakkan, kita dapat berseru kepada Tuhan. Dia akan membebaskan kita dari kecemasan kita (ayat 6,13,19,28).

Bukan kesehatan atau kekayaan, melainkan kasih Allah yang tak berkesudahan membebaskan kita dari segala situasi hidup –David McCasland



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA