1 Full Life: KEPALA DARI TIAP-TIAP LAKI-LAKI.
Nas : 1Kor 11:3
Paulus menaruh perhatian terhadap hubungan yang pantas antara pria
dengan wanita, dan ia berusaha untuk menegakkan hubungan itu sebagaimana
yang ditetapkan oleh Allah.
- 1) Ia berpendapat bahwa dalam Kristus terdapat persamaan rohani antara
pria dan wanita sebagai ahli waris kasih karunia Allah, namun persamaan
hak ini meliputi tatanan dan ketundukan berkenaan dengan kekuasaan
(lihat cat. --> Gal 3:28).
[atau ref. Gal 3:28]
Sebagaimana Allah adalah kepala Kristus, maka Kristus ialah kepala dari
laki-laki, dan laki-laki adalah kepala dari perempuan. Kata "kepala"
kelihatannya mengungkapkan baik kekuasaan maupun tatanan ilahi itu (bd.
1Kor 3:23; 11:8,10; 15:28; Hak 10:18; Ef 1:21-22; 5:23-24; Kol 1:18;
Kol 2:10).
- 2) Paulus tidak mendasarkan peran kepala dari suami pada pertimbangan
budaya, melainkan pada tindakan penciptaan oleh Allah dan maksud-Nya
dalam menciptakan wanita untuk menolong pria (ayat 1Kor 11:8-9;
lihat cat. --> Kej 2:18;
lihat cat. --> 1Tim 2:13).
[atau ref. Kej 2:18; 1Tim 2:13]
- 3) Hal tunduk tidak merendahkan pribadi seorang, sebab dalamnya tidak
tersirat penindihan atau penindasan. Sebaliknya, dinyatakan bahwa suami
harus mengakui harkat wanita yang telah ditetapkan oleh Allah dan bahwa
suami bertanggung jawab untuk melindungi dan membimbing istrinya
sedemikian sehingga dapat memenuhi kehendak Allah bagi dirinya dalam
rumah dan dalam gereja.
- 4) Sama seperti Kristus tidak lebih rendah atau lebih hina karena Bapa
adalah Kepala-Nya, demikianlah wanita bukanlah seorang yang rendah
karena pria adalah kepalanya. Apalagi, dalam Kerajaan Allah,
kepemimpinan tidak pernah mengandung arti menjadi "yang lebih besar".
Sikap hamba dan ketaatan adalah kunci kebesaran dalam kerajaan itu
(Mat 20:25-28; Fili 2:5-9). Uraian Paulus tentang hubungan pria dan
wanita harus dipelajari dalam kaitan dengan uraiannya tentang tanggung
jawab istri dan suami dalam pernikahan
(lihat cat. --> Ef 5:21;
lihat cat. --> Ef 5:22;
lihat cat. --> Ef 5:23).
[atau ref. Ef 5:21-23]
1 Full Life: SUPAYA MEREKA SEMUA MENJADI SATU.
Nas : Yoh 17:21
Kesatuan yang didoakan Yesus bukanlah kesatuan organisasi tetapi
kesatuan rohani yang berlandaskan: hidup di dalam Kristus (ayat
Yoh 17:23); mengenal dan mengalami kasih Bapa dan persekutuan Kristus
(ayat Yoh 17:26); perpisahan dari dunia (ayat Yoh 17:14-16);
pengudusan dalam kebenaran (ayat Yoh 17:17,19); menerima dan
mempercayai kebenaran Firman Allah (ayat Yoh 17:6,8,17); ketaatan
kepada Firman (ayat Yoh 17:6); keinginan untuk membawa keselamatan
kepada yang hilang (ayat Yoh 17:21,23). Bilamana salah satu dari faktor
ini tidak ada, maka kesatuan yang didoakan Yesus tidak mungkin ada.
- 1) Yesus tidak berdoa supaya para pengikut-Nya "menjadi satu"
(terjemahan bah. Indonesia), tetapi agar mereka "satu adanya". Bentuk
yang dipakai dalam bahasa Yunani menunjuk pada suatu tindakan yang
berkesinambungan: "terus-menerus bersatu", kesatuan yang berlandaskan
kesamaan hubungan kepada Bapa dan Anak, dan karena memiliki sikap yang
sama terhadap dunia, Firman Allah dan perlunya menjangkau mereka yang
hilang (bd. 1Yoh 1:7).
- 2) Usaha untuk menciptakan suatu kesatuan buatan dengan mengadakan
pertemuan, konferensi, atau organisasi yang rumit dapat mengakibatkan
pertentangan terhadap kesatuan yang didoakan oleh Yesus. Yang
dimaksudkan Yesus bukan sekedar pertemuan-pertemuan rohani yang dangkal
dan asal-asalan saja. Yang didoakan adalah kesatuan hati, tujuan,
pikiran, dan kehendak di dalam orang-orang yang mengabdi sungguh-sungguh
kepada Kristus, Firman Allah, dan kesucian
(lihat cat. --> Ef 4:3).
[atau ref. Ef 4:3]