1 Korintus 14:1-40
Sekali lagi tentang karunia Roh
14:1 Kejarlah kasih
itu dan usahakanlah
dirimu memperoleh karunia-karunia
Roh
1 , terutama karunia untuk bernubuat.
14:2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh
2 ,
tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah
3 . Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya;
oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
14:3 Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun
4 ,
menasihati
dan menghibur.
14:4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh,
ia membangun
dirinya sendiri
5 , tetapi siapa yang bernubuat,
ia membangun Jemaat.
14:5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh
6 , tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat.
Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
14:6 Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika
7 aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan
Allah atau pengetahuan
atau nubuat atau pengajaran?
14:7 Sama halnya dengan alat-alat yang tidak berjiwa, tetapi yang berbunyi, seperti seruling dan kecapi--bagaimanakah orang dapat mengetahui lagu apakah yang dimainkan seruling atau kecapi, kalau keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang berbeda?
14:8 Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang
8 ?
14:9 Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara!
14:10 Ada banyak--entah berapa banyak--macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satupun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti.
14:11 Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku.
14:12 Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia
Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun
Jemaat.
14:13 Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya.
14:14 Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa,
tetapi akal budiku tidak turut berdoa.
14:15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku,
tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku
9 ; aku akan menyanyi
dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.
14:16 Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan "amin
" atas pengucapan syukurmu?
Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan?
14:17 Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik, tetapi orang lain tidak dibangun
olehnya.
14:18 Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh
10 lebih dari pada kamu semua.
14:19 Tetapi dalam pertemuan Jemaat
11 aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.
14:20 Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak
dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak
dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!
14:21 Dalam hukum Taurat
ada tertulis: "Oleh orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan oleh mulut orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun demikian mereka tidak akan mendengarkan Aku,
firman Tuhan."
14:22 Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda
12 , bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat
adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.
14:23 Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?
14:24 Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua
13 dan diselidiki oleh semua;
14:25 segala rahasia
yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu.
"
Peraturan dalam pertemuan Jemaat
14:26 Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara?
Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang
mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur,
yang lain pengajaran,
atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh,
atau karunia untuk menafsirkan
bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun
14 .
14:27 Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya
15 .
14:28 Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.
14:29 Tentang nabi-nabi
--baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata dan yang lain menanggapi
16 apa yang mereka katakan.
14:30 Tetapi jika seorang lain yang duduk di situ mendapat penyataan, maka yang pertama itu harus berdiam diri.
14:31 Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang
17 , sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.
14:32 Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.
14:33 Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan,
tetapi damai sejahtera.
14:34 Sama seperti dalam semua Jemaat
orang-orang kudus,
perempuan-perempuan harus berdiam diri
18 dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara.
Mereka harus menundukkan diri,
seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.
14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.
14:36 Atau adakah firman Allah
mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang?
14:37 Jika seorang menganggap dirinya nabi
atau orang yang mendapat karunia rohani,
ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah
Tuhan.
14:38 Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia.
14:39 Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu
untuk memperoleh karunia untuk bernubuat
dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh
19 .
14:40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.
1 Full Life: USAHAKANLAH DIRIMU MEMPEROLEH KARUNIA-KARUNIA ROH.
Nas : 1Kor 14:1
Orang percaya yang mempunyai kasih yang sejati bagi orang lain dalam
tubuh Kristus harus merindukan karunia rohani supaya sanggup menolong,
menghibur, mendorong, dan menguatkan mereka yang membutuhkan (bd.
1Kor 12:17). Mereka tidak akan dengan pasif menunggu Allah
mengaruniakan karunia Roh (1Kor 12:7-10). Sebaliknya, mereka harus
merindukan dengan sungguh-sungguh, berusaha, dan berdoa memohon karunia
itu, khususnya yang bersifat mendorong, menghibur, dan menguatkan (ayat
1Kor 14:3,13,19,26).
2 Full Life: BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.
Nas : 1Kor 14:2
Jemaat Korintus telah melebih-lebihkan kepentingan karunia bahasa
roh dalam ibadah umum
(lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA)
sehingga mereka mementingkannya lebih dari karunia yang lain. Apa lagi,
mereka menjalankannya tanpa penafsiran. Paulus berusaha membenahi
penyalahgunaan ini dengan jalan menunjukkan bahwa bahasa roh tanpa
penafsiran sama sekali tidak menguntungkan dalam ibadah umum. Garis besar
pasal ini adalah sebagai berikut:
- 1) Nubuat lebih membangun jemaat daripada bahasa roh yang tidak
ditafsirkan (ayat 1Kor 14:1-4).
- 2) Nubuat dan bahasa roh dengan penafsiran sama pentingnya bagi jemaat
(ayat 1Kor 14:5).
- 3) Berkata-kata dengan bahasa roh tanpa penafsiran dalam kebaktian
tidak menguntungkan orang lain (ayat 1Kor 14:6-12).
- 4) Mereka yang berkata-kata atau berdoa dengan bahasa roh dalam jemaat
harus berusaha untuk membangun jemaat dengan berdoa agar diberikan
karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu (ayat 1Kor 14:13).
- 5) Dalam kehidupan pribadi Paulus, berkata-kata dengan bahasa roh
kepada Allah merupakan suatu sarana yang penting dalam penyembahan dan
pertumbuhan rohani (ayat 1Kor 14:14-19).
- 6) Nubuat lebih berguna daripada bahasa roh yang tidak ditafsirkan
karena nubuat menimbulkan keinsafan akan dosa dan pengetahuan akan
kehadiran Allah (ayat 1Kor 14:20-25).
- 7) Berkata-kata dengan bahasa roh dan bernubuat harus diatur supaya
ketertiban terpelihara dalam jemaat (ayat 1Kor 14:26-40).
3 Full Life: TIDAK BERKATA-KATA KEPADA MANUSIA, TETAPI KEPADA ALLAH.
Nas : 1Kor 14:2
Pada dasarnya ada dua cara untuk memahami ayat ini.
- 1) Beberapa orang percaya bahwa ayat ini menunjukkan bahwa penggunaan
utama bahasa roh, baik dalam jemaat maupun secara pribadi, adalah
terutama untuk berbicara kepada Allah dan bukan kepada manusia. Ketika
bahasa roh ditujukan kepada Allah, maka pembicara itu sedang berhubungan
dengan Allah oleh Roh Kudus dalam bentuk doa, pujian, nyanyian, ucapan
berkat, dan ucapan syukur. Yang diucapkan itu adalah "hal-hal yang
rahasia", yaitu hal-hal yang tidak dapat dipahami oleh pembicara itu dan
oleh para pendengar (bd. ayat 1Kor 14:2,13-17). Penafsiran ucapan
(ayat 1Kor 14:5,13) dalam bahasa roh itu mengizinkan jemaat untuk
masuk ke dalam manifestasi dari penyembahan yang dipimpin Roh sehingga
mereka dapat berkata "Amin" (ayat 1Kor 14:16) kepada doa atau pujian
yang diilhami Roh (ayat 1Kor 14:16; juga
lihat cat. --> 1Kor 14:6).
[atau ref. 1Kor 14:6]
- 2) Pada pihak lain, pernyataan Paulus itu bisa berarti bahwa hanya
Allah yang mengerti bahasa roh kecuali itu ditafsirkan (ayat
1Kor 14:5). Implikasinya adalah bahwa bahasa roh, bila ditafsirkan,
diarahkan kepada manusia. Pandangan ini didukung oleh pernyataan Paulus
yang menyatakan bahwa berkata-kata dengan bahasa roh tidak diucapkan
kepada manusia karena "tidak ada seorang pun yang mengerti"
(lihat cat. --> 1Kor 14:6).
[atau ref. 1Kor 14:6]
4 Full Life: YANG BERNUBUAT ... MEMBANGUN.
Nas : 1Kor 14:3
Karunia bernubuat dalam jemaat didorong oleh Roh Kudus, bukan
terutama untuk menubuatkan masa depan, melainkan untuk membangun iman orang
percaya, kehidupan rohani, dan keputusan moral untuk tinggal setia kepada
Kristus dan ajaran-ajaran-Nya. Akan tetapi, nubuat bukanlah menyampaikan
suatu khotbah yang telah dipersiapkan, tetapi menyampaikan pesan secara
spontan di bawah dorongan Roh demi pembangunan setiap pribadi ataupun
jemaat
(lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA).
5 Full Life: MEMBANGUN DIRINYA SENDIRI.
Nas : 1Kor 14:4
Bahasa roh tanpa penafsirannya akan membangun (yaitu, mengokohkan
iman dan kehidupan rohani seorang;
lihat cat. --> 1Kor 14:26)
[atau ref. 1Kor 14:26]
orang yang berbicara itu karena hal itu akan menghubungkan dia dalam
persekutuan yang langsung dengan Alah melalui Roh (bd. Ef 3:16;
Yud 1:20), sambil melampaui akal budi. Paulus menyatakan bahwa ia
berdoa dan bersekutu dengan Allah dengan cara ini dan juga dengan akal budi
(ayat 1Kor 14:14-15).
6 Full Life: AKU SUKA, SUPAYA KAMU SEMUA BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.
Nas : 1Kor 14:5
Keinginan Paulus di sini menunjuk kepada hal berkata-kata dengan
bahasa roh dalam ibadah pribadi kepada Allah. Bahasa roh yang sedemikian
jelas mempunyai nilai bagi penyembahan dan doa pribadi tiap orang Kristen
(ayat 1Kor 14:2,4). Paulus menambahkan bahwa bahasa roh yang asli yang
disertai dengan penafsirannya dalam perhimpunan jemaat akan membangun
jemaat tersebut, sama seperti bernubuat. Bahasa roh tanpa penafsiran tidak
akan berguna bagi jemaat (ayat 1Kor 14:7-9).
7 Full Life: BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH, APAKAH GUNANYA ITU BAGIMU, JIKA.
Nas : 1Kor 14:6
Berkata-kata dengan bahasa roh dapat diarahkan kepada kalangan orang
Kristen. Paulus mengandaikan suatu keadaan di mana ia datang kepada jemaat
Korintus dan berkata-kata dengan bahasa roh dalam kebaktian. Perkataan itu
tidak ada gunanya bagi mereka "jika" ia tidak menyampaikan suatu penyataan
atau pesan yang mengandung petunjuk. Susunan dari ayat ini mengemukakan
bahwa perkataan Paulus dalam bahasa roh, jika ditafsirkan, akan terdiri
atas suatu berita yang berisi penyataan, pengetahuan, nubuat atau petunjuk
kepada jemaat. Penafsiran ini didukung oleh ayat 1Kor 14:8, di mana
Paulus memberikan suatu analogi mengenai sebuah nafiri yang membawa berita
dan peringatan bersiap untuk bertempur. Dengan kata lain, berkata-kata
dengan bahasa roh yang disertai penafsiran dapat menyampaikan suatu berita
kepada umat Allah, misalnya suatu berita untuk bersiap-siap dalam
peperangan rohani melawan Iblis, dosa, dan unsur-unsur yang berdosa dari
dunia, atau berita itu dapat menantang kita untuk siaga bagi kedatangan
Kristus kembali yang sudah dekat.
8 Full Life: NAFIRI ... MENYIAPKAN DIRI UNTUK BERPERANG.
Nas : 1Kor 14:8
Mereka yang berkata-kata dengan bahasa roh harus membuat bunyi yang
mudah dikenali (ayat 1Kor 14:7). Seperti halnya nafiri, mereka harus
menyampaikan berita yang jelas. Demikianlah, mereka yang berkata-kata dalam
bahasa roh harus berdoa supaya mereka dapat menafsirkan apa yang mereka
katakan demi membangun orang lain (ayat 1Kor 14:12).
9 Full Life: BERDOA DENGAN ROHKU ... BERDOA JUGA DENGAN AKAL BUDIKU.
Nas : 1Kor 14:15
Paulus menunjuk kepada pengalaman pribadinya, kepada penggunaan
bahasa roh secara pribadi. "Aku berdoa dengan rohku" berarti berdoa dengan
bahasa roh, dengan menggunakan rohnya sendiri oleh dorongan Roh Kudus. Roh
orang percaya berdoa sementara Roh Kudus memberikan apa yang harus
dikatakannya (bd. 1Kor 12:7,11; Kis 2:4). Di sini Paulus membicarakan
tentang penggunaan bahasa roh secara pribadi yang ditujukan kepada Allah.
Paulus menggunakan bahasa roh tidak hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk
menyanyi, memuji, dan mengucapkan syukur kepada Allah (ayat
1Kor 14:14-16). "Berdoa dengan akal budiku" berarti berdoa dan memuji
dengan akal budinya sendiri dalam bahasa yang telah dipelajarinya, juga
oleh dorongan Roh Kudus.
10 Full Life: AKU BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.
Nas : 1Kor 14:18
Paulus menganggap karunia bahasa roh sebagai suatu bagian yang
penting dari kehidupan rohaninya, yang sering diwarnai dengan doa,
nyanyian, pujian, dan pengucapan syukur dengan bahasa roh. Dia berbicara
dengan penuh hormat dan rasa syukur bagi penyataan Roh ini. Beberapa orang
telah menafsirkan ayat ini dengan pengertian bahwa Paulus mengetahui lebih
banyak bahasa yang dikenal manusia daripada orang Korintus. Akan tetapi,
penafsiran ini salah, karena kata "lebih" (Yun. _mallon_) bukan kata sifat
yang menerangkan kata benda "bahasa roh", melainkan suatu kata keterangan
perbandingan yang menerangkan kata kerja "berkata-kata". Demikianlah,
Paulus tidak mengatakan "Aku berkata-kata dengan lebih banyak bahasa",
tetapi sebaliknya, "Aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih (yaitu, lebih
sering) daripada kamu semua".
11 Full Life: TETAPI DALAM PERTEMUAN JEMAAT.
Nas : 1Kor 14:19
Dalam pertemuan jemaat, Paulus lebih suka mengucapkan beberapa kata
yang dapat dimengerti orang daripada berkata-kata dengan 10.000 kata dalam
bahasa roh tanpa penafsiran. Ayat 1Kor 14:18-19 mengandung makna bahwa
Paulus berkata-kata dengan bahasa roh lebih sering dalam ibadah pribadinya
daripada dalam ibadah umum.
12 Full Life: KARENA ITU KARUNIA BAHASA ROH ADALAH TANDA.
Nas : 1Kor 14:22
Bahasa roh dalam pertemuan jemaat menjadi suatu tanda yang negatif
kepada orang yang tidak percaya karena bahasa roh itu menunjukkan bahwa
orang yang tidak percaya itu terpisah dari Allah dan tidak dapat mengerti
apa yang sedang terjadi (ayat 1Kor 14:21,23). Akan tetapi, nubuat
adalah suatu tanda bagi orang percaya, karena mereka menyadari bahwa itu
merupakan karya Roh Kudus yang adikodrati dan bukti bahwa Allah sedang
bekerja di dalam jemaat (ayat 1Kor 14:24-25). Bahasa roh bisa menjadi
tanda juga bagi orang percaya yang menunjukkan bahwa Roh sedang dicurahkan
(bd. Kis 10:44-46; 11:15-17) dan dimanifestasikan di antara umat Allah
(bd. 1Kor 12:7,10).
13 Full Life: ORANG YANG TIDAK BERIMAN ... DIYAKINKAN OLEH SEMUA.
Nas : 1Kor 14:24
Salah satu tanda yang paling meyakinkan akan kehadiran dan karya Roh
Kudus dalam suatu pertemuan jemaat adalah tindakan-Nya menginsafkan manusia
akan dosa, kebenaran, dan penghakiman
(lihat cat. --> Yoh 16:8).
[atau ref. Yoh 16:8]
- 1) Melalui manifestasi Roh di antara umat Allah, dosa akan
disingkapkan, pertobatan akan terjadi, dan orang berdosa akan
diinsafkan. Di mana tidak ada penyingkapan kefasikan, tidak ada
penginsafan akan dosa atau tidak ada ajakan untuk bertobat, jelaslah
bahwa Roh Kudus tidak berkarya menurut pola alkitabiah.
- 2) Penyingkapan dosa di dalam hati seorang (ayat 1Kor 14:25) tidak
membutuhkan suatu karunia penyataan yang khusus atau "kemampuan mengerti
isi hati orang". Perkataan nubuat dan kebenaran moralnya yang
disampaikan di bawah dorongan Roh itu cukup untuk menginsafkan hati
orang yang berdosa (Ibr 4:12).
14 Full Life: SEMUANYA ITU ... UNTUK MEMBANGUN.
Nas : 1Kor 14:26
Maksud utama dari semua karunia rohani ialah untuk membangun jemaat
dan individu (ayat 1Kor 14:3-4,12,17,26). "Membangun" (Yun.
_oikodomeo_) berarti mengembangkan kehidupan rohani, kedewasaan, dan tabiat
yang saleh dalam kehidupan orang percaya. Hal ini dikerjakan oleh Roh Kudus
melalui karunia rohani agar orang percaya berangsur-angsur diubah secara
rohani hingga mereka tidak menjadi serupa dengan dunia ini (Rom 12:2-8),
melainkan dibangun dalam pengudusan, kasih bagi Allah, kepedulian terhadap
orang lain, kemurnian hati, hati nurani yang baik, dan iman yang tulus
ikhlas (lih. pasal 1Kor 13: Rom 8:13; 14:1-4,26; Gal 5:16-26;
Ef 2:19-22; Ef 4:11-16; Kol 3:16; 1Tes 5:11; Yud 1:20;
lihat cat. --> 1Tim 1:5).
[atau ref. 1Tim 1:5]
15 Full Life: SEORANG LAIN UNTUK MENAFSIRKANNYA.
Nas : 1Kor 14:27
Dalam penggunaan karunia rohani, harus ada ketertiban dan
keseimbangan. Pedoman alkitabiah untuk berkata-kata dengan bahasa roh dalam
jemaat adalah:
- 1) Dalam satu pertemuan mana pun harus tidak lebih dari dua atau tiga
orang yang berkata-kata, berdoa atau memuji dengan bahasa roh, dan hal
ini harus dilakukan dengan penafsirannya (ayat 1Kor 14:27-28).
- 2) Berkata-kata dengan bahasa roh harus dilakukan oleh seorang demi
seorang (ayat 1Kor 14:27).
- 3) Semua perkataan dengan bahasa roh harus dinilai keasliannya oleh
jemaat (ayat 1Kor 14:29,32).
- 4) Jika tidak ada orang yang menafsirkan, maka orang percaya boleh
berkata-kata dengan bahasa roh secara pribadi dalam doa kepada Allah
(ayat 1Kor 14:28).
16 Full Life: YANG LAIN MENANGGAPI
Nas : 1Kor 14:29
(versi Inggris NIV -- "yang lain mempertimbangkan dengan saksama").
Semua nubuat harus dinilai tentang apa yang dikatakannya. Hal ini
menunjukkan bahwa nubuat PB tidak bebas terhadap kesalahan dan barangkali
perlu dikoreksi.
- 1) Kadang-kadang nubuat dan ucapan dengan bahasa roh mungkin bukan
suatu firman dari Allah (bd. 1Yoh 4:1). Bahkan, roh-roh jahat pun,
melalui kehadiran guru atau nabi palsu, dapat bekerja dalam perhimpunan
jemaat. Bernubuat, berkata-kata dengan bahasa roh atau memiliki karunia
rohani apa pun tidak menjadi jaminan bahwa seseorang adalah nabi yang
benar atau orang percaya yang benar
(lihat art. GURU-GURU PALSU),
karena karunia rohani itu dapat ditiru oleh Iblis (Mat 24:24;
2Tes 2:9-12; Wahy 13:13-14).
- 2) Jikalau jemaat belum menetapkan cara-cara yang tepat dan teratur
(bd. ayat 1Kor 14:40) untuk menilai nubuat, mereka telah lalai
mengikuti pedoman alkitabiah. Perhatikanlah pula bahwa nubuat tidak
dianggap sebagai suatu dorongan Roh yang tak dapat ditahan, karena hanya
satu nabi diperkenankan untuk berbicara pada suatu waktu (ayat
1Kor 14:30-32).
- 3) Bagaimanakah seharusnya sikap jemaat terhadap berita nubuat?
- (a) Semua nubuat harus dinilai sesuai dengan standar kebenaran
alkitabiah (bd. Ul 13:1-3). Orang percaya harus mencari
penggenapannya (bd. Ul 18:22), mempersiapkan dirinya untuk
kemungkinan bahwa nubuat itu bisa atau tidak bisa digenapi.
- (b) Jikalau kata nubuat itu suatu nasihat, maka jemaat perlu
bertanya, "Apa yang harus kami perbuat untuk menaati kehendak Roh ?"
17 Full Life: KAMU SEMUA BOLEH BERNUBUAT SEORANG DEMI SEORANG.
Nas : 1Kor 14:31
Perbedaan di antara nubuat sebagai suatu karunia rohani dan nubuat
sebagai bagian dari Alkitab harus dijaga dengan tepat, walaupun dalam kedua
kasus, beritanya diterima dari Allah.
- 1) Para penulis Alkitab menerima berita mereka melalui ilham langsung
dari Roh Kudus dan menyampaikannya tanpa kesalahan. Hasilnya ialah suatu
berita yang mutlak sempurna
(lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).
- 2) Tetapi, nubuat sebagaimana digambarkan dalam pasal 1Kor 12:1-31
dan 1Kor 14:1-40 tidak boleh diberi kekuasaan yang sama atau
diterima sebagai tidak salah seperti Firman Allah yang diilhamkan
(2Tim 3:16). Sekalipun datang dari dorongan Roh, jenis nubuat ini
tidak boleh dianggap tidak bisa salah. Beritanya selalu terbuka terhadap
kekeliruan dari manusia. Inilah sebabnya dewasa ini nubuat tidak boleh
disejajarkan dengan Alkitab. Selanjutnya, nubuat masa kini tidak boleh
diterima oleh jemaat setempat sebelum orang percaya lainnya menilai isi
ucapan tersebut untuk menetapkan keabsahannya (ayat 1Kor 12:10;
lihat cat. --> 1Kor 14:29).
[atau ref. 1Kor 14:29]
Landasan utama untuk penilaian ini ialah Firman Allah yang tertulis:
apakah itu sesuai dengan ajaran rasuli? Firman Allah yang tertulis harus
selalu menguji segala pengalaman dan ucapan.
18 Full Life: PEREMPUAN-PEREMPUAN HARUS BERDIAM DIRI.
Nas : 1Kor 14:34
Ayat ini barangkali diterangkan oleh ayat 1Kor 14:35, dalam arti
bahwa para perempuan itu dilarang mengganggu kebaktian dengan mengajukan
pertanyaan yang dapat ditanyakan di rumah. Dalam 1Kor 11:5 Paulus
menganggap bahwa perempuan berdoa dan bernubuat dalam perhimpunan jemaat
umum (bd. perkataan "tiap-tiap orang" dalam 1Kor 14:23-24,31).
19 Full Life: BERNUBUAT DAN JANGANLAH MELARANG ... BAHASA ROH.
Nas : 1Kor 14:39
Dua perintah ini mengakhiri pembicaraan Paulus mengenai nubuat dan
bahasa roh. Apabila jemaat Korintus menolak untuk mengakui bahwa
perintahnya adalah "perintah Tuhan", maka mereka membuktikan bahwa mereka
bukan nabi, atau umat Roh itu (ayat 1Kor 14:37-38). Gereja zaman
sekarang yang mengaku hendak mengikuti Firman Allah, namun melarang orang
untuk berkata-kata dengan bahasa roh dan tidak sungguh-sungguh merindukan
jemaatnya bernubuat, harus bertanya kepada diri sendiri bagaimana ayat
1Kor 14:37-38 dapat diterapkan pada mereka.