1 Full Life: BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH.
Nas : 1Kor 14:2
Jemaat Korintus telah melebih-lebihkan kepentingan karunia bahasa
roh dalam ibadah umum
(lihat art. KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA)
sehingga mereka mementingkannya lebih dari karunia yang lain. Apa lagi,
mereka menjalankannya tanpa penafsiran. Paulus berusaha membenahi
penyalahgunaan ini dengan jalan menunjukkan bahwa bahasa roh tanpa
penafsiran sama sekali tidak menguntungkan dalam ibadah umum. Garis besar
pasal ini adalah sebagai berikut:
- 1) Nubuat lebih membangun jemaat daripada bahasa roh yang tidak
ditafsirkan (ayat 1Kor 14:1-4).
- 2) Nubuat dan bahasa roh dengan penafsiran sama pentingnya bagi jemaat
(ayat 1Kor 14:5).
- 3) Berkata-kata dengan bahasa roh tanpa penafsiran dalam kebaktian
tidak menguntungkan orang lain (ayat 1Kor 14:6-12).
- 4) Mereka yang berkata-kata atau berdoa dengan bahasa roh dalam jemaat
harus berusaha untuk membangun jemaat dengan berdoa agar diberikan
karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu (ayat 1Kor 14:13).
- 5) Dalam kehidupan pribadi Paulus, berkata-kata dengan bahasa roh
kepada Allah merupakan suatu sarana yang penting dalam penyembahan dan
pertumbuhan rohani (ayat 1Kor 14:14-19).
- 6) Nubuat lebih berguna daripada bahasa roh yang tidak ditafsirkan
karena nubuat menimbulkan keinsafan akan dosa dan pengetahuan akan
kehadiran Allah (ayat 1Kor 14:20-25).
- 7) Berkata-kata dengan bahasa roh dan bernubuat harus diatur supaya
ketertiban terpelihara dalam jemaat (ayat 1Kor 14:26-40).
2 Full Life: TIDAK BERKATA-KATA KEPADA MANUSIA, TETAPI KEPADA ALLAH.
Nas : 1Kor 14:2
Pada dasarnya ada dua cara untuk memahami ayat ini.
- 1) Beberapa orang percaya bahwa ayat ini menunjukkan bahwa penggunaan
utama bahasa roh, baik dalam jemaat maupun secara pribadi, adalah
terutama untuk berbicara kepada Allah dan bukan kepada manusia. Ketika
bahasa roh ditujukan kepada Allah, maka pembicara itu sedang berhubungan
dengan Allah oleh Roh Kudus dalam bentuk doa, pujian, nyanyian, ucapan
berkat, dan ucapan syukur. Yang diucapkan itu adalah "hal-hal yang
rahasia", yaitu hal-hal yang tidak dapat dipahami oleh pembicara itu dan
oleh para pendengar (bd. ayat 1Kor 14:2,13-17). Penafsiran ucapan
(ayat 1Kor 14:5,13) dalam bahasa roh itu mengizinkan jemaat untuk
masuk ke dalam manifestasi dari penyembahan yang dipimpin Roh sehingga
mereka dapat berkata "Amin" (ayat 1Kor 14:16) kepada doa atau pujian
yang diilhami Roh (ayat 1Kor 14:16; juga
lihat cat. --> 1Kor 14:6).
[atau ref. 1Kor 14:6]
- 2) Pada pihak lain, pernyataan Paulus itu bisa berarti bahwa hanya
Allah yang mengerti bahasa roh kecuali itu ditafsirkan (ayat
1Kor 14:5). Implikasinya adalah bahwa bahasa roh, bila ditafsirkan,
diarahkan kepada manusia. Pandangan ini didukung oleh pernyataan Paulus
yang menyatakan bahwa berkata-kata dengan bahasa roh tidak diucapkan
kepada manusia karena "tidak ada seorang pun yang mengerti"
(lihat cat. --> 1Kor 14:6).
[atau ref. 1Kor 14:6]
3 Full Life: MEMBANGUN DIRINYA SENDIRI.
Nas : 1Kor 14:4
Bahasa roh tanpa penafsirannya akan membangun (yaitu, mengokohkan
iman dan kehidupan rohani seorang;
lihat cat. --> 1Kor 14:26)
[atau ref. 1Kor 14:26]
orang yang berbicara itu karena hal itu akan menghubungkan dia dalam
persekutuan yang langsung dengan Alah melalui Roh (bd. Ef 3:16;
Yud 1:20), sambil melampaui akal budi. Paulus menyatakan bahwa ia
berdoa dan bersekutu dengan Allah dengan cara ini dan juga dengan akal budi
(ayat 1Kor 14:14-15).
5 Full Life: BERDOA DENGAN ROHKU ... BERDOA JUGA DENGAN AKAL BUDIKU.
Nas : 1Kor 14:15
Paulus menunjuk kepada pengalaman pribadinya, kepada penggunaan
bahasa roh secara pribadi. "Aku berdoa dengan rohku" berarti berdoa dengan
bahasa roh, dengan menggunakan rohnya sendiri oleh dorongan Roh Kudus. Roh
orang percaya berdoa sementara Roh Kudus memberikan apa yang harus
dikatakannya (bd. 1Kor 12:7,11; Kis 2:4). Di sini Paulus membicarakan
tentang penggunaan bahasa roh secara pribadi yang ditujukan kepada Allah.
Paulus menggunakan bahasa roh tidak hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk
menyanyi, memuji, dan mengucapkan syukur kepada Allah (ayat
1Kor 14:14-16). "Berdoa dengan akal budiku" berarti berdoa dan memuji
dengan akal budinya sendiri dalam bahasa yang telah dipelajarinya, juga
oleh dorongan Roh Kudus.