1 Full Life: AYAHNYA BELUM PERNAH MENEGOR.
Nas : 1Raj 1:6
Adonia, putra Daud yang keempat, memberontak terhadap ayahnya dengan
menyatakan dirinya sebagai raja Israel, sekalipun Allah dan Daud telah
menunjukkan Salomo sebagai raja berikutnya (ayat 1Raj 1:5,17,30; 2:15).
- 1) Hingga saat kematiannya Daud mengalami kesulitan dengan
anak-anaknya. Kendatipun tercatat sebagai seorang pemimpin yang baik, ia
sangat gagal sebagai seorang ayah karena, mengabaikan atau menolak untuk
mendidik, membimbing dan "menegor" (yaitu, mendisiplin) anak-anaknya
dengan baik sebagaimana diuraikan dalam Ul 6:1-9. Sebagai akibatnya,
kehidupan Daud penuh dengan kesedihan dan kesusahan. Putranya yang
sulung, Amnon, memperkosa adik tirinya Tamar dan kemudian dibunuh oleh
adik tirinya Absalom (2Sam 13:1-33). Putra Daud yang ketiga,
Absalom, memberontak melawan dan berusaha membunuh ayahnya
(2Sam 15:1-18:33). Kini putranya yang keempat memberontak dan
kemudian dihukum mati oleh Salomo (1Raj 2:23-25).
- 2) Karena Daud gagal menaati kehendak Allah mengenai keluarganya, ia
mengalami kesusahan silih berganti sepanjang hidupnya. Tidak ada buah
pemuridan yang lebih penting dalam kehidupan kita daripada berusaha
untuk tetap setia dengan segenap hati kepada pasangan hidup dan
anak-anak serta menuntun mereka menjalankan hidup yang saleh melalui
pengajaran dan teladan
(lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).
1 Full Life: TANDUK-TANDUK MEZBAH.
Nas : 1Raj 1:50
Tanduk-tanduk mezbah merupakan lambang kemurahan, pengampunan, dan
perlindungan Allah. Adonia lari ke mezbah, dengan percaya bahwa Salomo
tidak akan membunuhnya di tempat sekudus itu (bd. Kel 21:13-14).