1 Full Life: BUNUHLAH SEMUANYA ... KANAK-KANAK MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU.
Nas : 1Sam 15:3
Kejahatan, kekejaman, dan pemberontakan bangsa Amalek sudah demikian meluas sehingga penumpasan anak-anak yang menyusu adalah suatu tindakan kemurahan. Perhatikan bahwa karena hebatnya kefasikan umat manusia pada zaman Nuh, Allah dengan sedih mengambil keputusan untuk membinasakan semua orang termasuk anak-anak dan bayi-bayi (Kej 6:5-7). Di sini Allah juga memutuskan bahwa bangsa Amalek harus dimusnahkan. Lebih baik anak-anak Amalek mati ketika masih bayi daripada hidup di bawah pengaruh kebejatan dan kejahatan orang-tuanya.
2 Full Life: SAUL DAN RAKYAT ITU ... TIDAK MAU MEREKA MENUMPAS SEMUANYA.
Nas : 1Sam 15:9
Saul memberontak dan tidak menaati Allah dan perintah-perintah-Nya yang jelas (ayat 1Sam 15:2-3, ayat 1Sam 15:18-19) karena dia tidak mengabdi kepada kehendak Allah dengan sepenuh hati. Ia menganggap firman Allah itu baik tetapi tidak demikian kudus sehingga harus ditaati dalam segala hal. Penolakan firman Tuhan olehnya (ayat 1Sam 15:22-23) menjadi lebih berarti lagi karena sebelumnya Saul telah ditegur sebab ketidaktaatannya (1Sam 13:13).
3 Full Life: KOTA ITU ... AKAN DIKHUSUSKAN.
Nas : Yos 6:17
Dikhususkan (Ibr. _herem_) berarti bahwa benda atau orang itu dikhususkan bagi Allah baik untuk dihukum ataupun untuk melayani Dia. Semua penduduk Yerikho harus dimusnahkan sama sekali (Ul 13:16). Prinsip herem mengajarkan bahwa Allah Pencipta kita dapat dengan adil membinasakan mereka yang mengabdi kepada kejahatan dan ketidakbenaran (bd. Yer 18:6-7; Yer 45:4; Mat 10:28; Luk 13:3;
lihat art. PEMBINASAAN ORANG KANAAN).
Perhatikan pula bahwa Yerikho merupakan hasil pertama dari usaha penaklukan; kota-kota lain tidak diperlakukan seperti Yerikho.
4 Full Life: MEREKA MENUMPAS ... SEGALA SESUATU.
Nas : Yos 6:21
Untuk ulasan bagaimana pembinasaan orang Kanaan secara besar-besaran ini sesuai dengan kasih dan kebenaran Allah
lihat art. PEMBINASAAN ORANG KANAAN.
5 Full Life: SALMAN.
Nas : Hos 10:14
Nama ini mungkin mengacu kepada Salmanezer (2Raj 17:3) yang merebut Samaria pada tahun 722 SM dan menjadikan kerajaan utara Israel sebuah propinsi Asyur. Putranya, Sargon, kemudian mengakui kemenangan itu, tetapi mungkin dia hanya ikut berperang bersama ayahnya.