1 Samuel 17:12-15
Daud tiba di medan pertempuran
17:12 Daud adalah anak seorang dari Efrata,
dari Betlehem
-Yehuda, yang bernama Isai.
Isai mempunyai delapan
anak laki-laki. Pada zaman Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya.
17:13 Ketiga anak Isai yang besar-besar telah pergi berperang mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah Eliab,
anak sulung, anak yang kedua ialah Abinadab,
dan anak yang ketiga adalah Syama.
17:14 Daudlah yang bungsu. Jadi ketiga anak yang besar-besar itu pergi mengikuti Saul.
17:15 Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan
domba
ayahnya di Betlehem.
1 Samuel 17:28
17:28 Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah
Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran."
1 Samuel 17:2
17:2 Saul dan orang-orang Israel juga berkumpul dan berkemah di Lembah Tarbantin;
mereka mengatur barisan perangnya berhadapan dengan orang Filistin.
1 Samuel 7:8
7:8 Lalu kata orang Israel kepada Samuel: "Janganlah berhenti berseru
bagi kami kepada TUHAN
1 , Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu."
1 Samuel 7:1
7:1 Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut
TUHAN itu dan membawanya ke dalam rumah Abinadab
yang di atas bukit. Dan Eleazar, anaknya, mereka kuduskan untuk menjaga tabut TUHAN itu.
1 Samuel 17:7
17:7 Gagang tombaknya seperti pesa
tukang tenun, dan mata tombaknya itu enam ratus syikal besi beratnya. Dan seorang pembawa perisai
berjalan di depannya.
Mazmur 78:70-71
78:70 dipilih-Nya Daud,
hamba-Nya, diambil-Nya dia dari antara kandang-kandang kambing domba;
78:71 dari tempat domba-domba
yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk menggembalakan
Yakub, umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri.
1 Full Life: JANGANLAH BERHENTI BERSERU ... KEPADA TUHAN.
Nas : 1Sam 7:8
Sepanjang hidup kita, kemenangan atas musuh-musuh rohani tergantung
pada doa yang tak berkeputusan kepada Allah. Doa membawa Allah ke dalam
setiap aspek kehidupan kita: pekerjaan, rencana, keluarga, persoalan, dan
keberhasilan kita
(lihat cat. --> Luk 18:1;
lihat cat. --> Luk 18:7).
[atau ref. Luk 18:1,7]
Mengabaikan doa membuka diri kita terhadap serangan Iblis dan kekalahan
kita. Jawaban Samuel terhadap permohonan bangsa itu (ayat 1Sam 7:9)
adalah mempersembahkan seekor anak domba sebagai korban bakaran, selaku
tanda pembaharuan penyerahan kepada Tuhan, dan memanjatkan doa-doa demi
bangsa itu.