1 Yohanes 3:7-12
3:7 Anak-anakku,
janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan
kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis,
sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah
menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah,
tidak berbuat dosa lagi
1 ;
sebab benih ilahi
tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
3:10 Inilah tandanya anak-anak Allah
dan anak-anak Iblis
2 :
setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi
saudaranya.
Kasih terhadap saudara sebagai tanda hidup baru
3:11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar
dari mulanya,
yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
3:12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat
dan yang membunuh adiknya.
Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
1 Full Life: TIDAK BERBUAT DOSA LAGI.
Nas : 1Yoh 3:9
Kata kerja "berbuat dosa" (Yun. _hamartano_) ditulis dalam bentuk
infinitif aktif masa kini, yang menunjukkan tindakan yang terus
berlangsung. Yohanes menekankan bahwa orang yang sungguh-sungguh dilahirkan
kembali dari Allah tidak mungkin mempunyai cara hidup yang berdosa karena
hidup Allah tidak dapat hadir di dalam mereka yang berbuat dosa (bd.
1Yoh 1:5-7; 2:3-11,15-17,24-29; 3:6-24; 4:7-8,20).
- 1) Kelahiran baru menghasilkan kehidupan rohani yang mendatangkan
hubungan bersinambung dengan Allah. Dalam surat ini, setiap kali Yohanes
berbicara mengenai kelahiran baru orang percaya, dia memakai bentuk
waktu yang sudah selesai dalam bahasa Yunani untuk menekankan hubungan
yang sinambung dan terus-menerus yang dimulaikan oleh kelahiran baru
(1Yoh 2:29; 3:9; 4:7; 5:1,4,18;
lihat art. PEMBAHARUAN).
- 2) Memiliki hidup Allah di dalam diri kita (yaitu, dilahirkan kembali
dari Allah) dan berbuat dosa terus adalah suatu kemustahilan rohani.
Orang percaya bisa kadang-kadang gagal untuk memenuhi standar Allah yang
tinggi, tetapi mereka tidak akan terus-menerus hidup dalam dosa (ayat
1Yoh 3:6,10).
- 3) Yang menjaga orang yang setia dari berbuat dosa adalah "benih Allah"
dalam diri mereka yaitu hidup, Roh, dan tabiat Allah sendiri yang ada
dalam mereka (1Yoh 5:11-12; Yoh 15:4; 2Pet 1:4).
- 4) Oleh iman (1Yoh 5:4), Kristus yang mendiami kita, kuasa Roh
Kudus, dan Firman yang tertulis
(lihat cat. --> 1Tes 2:10),
[atau ref. 1Tes 2:10]
semua orang percaya dapat hidup bebas dari dosa dan pelanggaran dari
saat ke saat.
1 Full Life: ANAK-ANAK ALLAH DAN ANAK-ANAK IBLIS.
Nas : 1Yoh 3:10
Ayat ini merupakan inti dan kesimpulan ajaran Yohanes dalam
1Yoh 2:28-3:10. Dia telah mengingatkan para pembacanya agar jangan
tertipu tentang sifat keselamatan (ayat 1Yoh 3:7). Oleh karena itu,
orang percaya harus menolak setiap teologi atau ajaran yang mengatakan
bahwa seorang tidak perlu bersekutu dengan Allah (1Yoh 1:3), berbuat
dosa terus, melakukan perbuatan Iblis (ayat 1Yoh 3:8), mengasihi dunia
(1Yoh 2:15), merugikan orang lain (ayat 1Yoh 3:14-18), namun tetap
menjadi anak Allah yang selamat dan akan masuk sorga.
Bertentangan dengan ajaran palsu ini, Yohanes dengan jelas menyatakan bahwa
seseorang yang tetap berbuat dosa
(lihat cat. --> 1Yoh 3:9)
[atau ref. 1Yoh 3:9]
"berasal dari Iblis" (ayat 1Yoh 3:8) dan bukan "anak Allah". Jikalau
mereka yang biasa berbuat dosa itu menyatakan bahwa mereka memiliki hidup
kekal dan menjadi anak Allah, mereka itu tertipu dan adalah seorang
pendusta (bd. 1Yoh 2:4). Lagi pula, yang menjadi ciri anak Allah yang
sejati ialah kasih akan Allah yang ditunjukkan dengan melakukan
perintah-Nya (1Yoh 5:2), sambil menunjukkan perhatian yang
sungguh-sungguh terhadap kebutuhan rohani dan jasmani sesama orang percaya
(ayat 1Yoh 3:16-17).