2 Tawarikh 32:25-26
32:25 Tetapi Hizkia tidak berterima kasih atas kebaikan yang ditunjukkan kepadanya, karena ia menjadi angkuh,
sehingga ia dan Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka.
32:26 Tetapi ia sadar
akan keangkuhannya itu dan merendahkan diri bersama-sama dengan penduduk Yerusalem, sehingga murka TUHAN tidak menimpa mereka pada zaman Hizkia.
2 Tawarikh 32:31
32:31 Demikianlah juga ketika utusan-utusan raja-raja Babel
datang kepadanya untuk menanyakan tentang tanda ajaib
yang telah terjadi di negeri, ketika itu Allah meninggalkan dia untuk mencobainya
1 ,
supaya diketahui segala isi hatinya.
Mazmur 10:4
10:4 Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!
", itulah seluruh pikirannya.
Obaja 1:3-4
1:3 Keangkuhan
hatimu
2 telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu,
di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: "Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?
"
1:4 Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu
ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sanapun Aku akan menurunkan
engkau, --demikianlah firman TUHAN.
Obaja 1:2
1:2 Sesungguhnya, Aku membuat engkau kecil
di antara bangsa-bangsa, engkau dihinakan sangat.
Kolose 1:5
1:5 oleh karena pengharapan,
yang disediakan bagi kamu di sorga.
Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran,
yaitu Injil,
Kolose 1:1
Salam
1:1 Dari Paulus, rasul
Kristus Yesus, oleh kehendak Allah,
dan Timotius
saudara kita,
Pengkhotbah 5:5
5:5 (5-4) Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.
1 Full Life: UNTUK MENCOBAINYA.
Nas : 2Taw 32:31
Kisah mengenai urusan Hizkia dengan utusan-utusan Babel terdapat
dalam 2Raj 29:12-19 dan pasal Yes 39:1-8. Allah kadang-kadang
menarik tanda-tanda kedekatan dan perkenan-Nya supaya menguji hati dan
keteguhan kepercayaan hamba-hamba pilihan-Nya. Allah dapat juga menguji
kemurnian pengabdian orang percaya supaya melatih mereka dalam kerendahan
hati dan mempersiapkan mereka untuk tugas atau tanggung jawab yang lebih
besar.
- 1) Beberapa cara Allah menguji umat-Nya ialah dengan
- (a) keadaan buruk yang tak kunjung berakhir, seperti Yusuf di Mesir
(Kej 39:1-40:23),
- (b) penderitaan jasmaniah atau emosional, seperti Ayub
(Ayub 1:1-2:13),
- (c) penundaan penggenapan janji-janji Allah, seperti Abraham dan
Sara (pasal Kej 15:1-21:34) dan mimpi-mimpi Yusuf
(Kej 37:1-36; 42:6; bd. Mazm 105:17-19),
- (d) ujian ketaatan yang sulit, seperti Abraham dengan Ishak
(Kej 22:1-24) atau Raja Saul (1Sam 15:1-35), dan
- (e) musim-musim kekeringan atau kegelapan rohani yang dialami
sebagian besar umat Allah pada waktu tertentu dalam kehidupan ini.
- 2) Belajar untuk mempercayai Allah dan tetap setia di tengah-tengah
pengalaman yang berat menghasilkan buah iman teguh yang matang, watak
teruji, ketaatan dewasa, dan perkenan Allah (bd. 2Kor 12:7-10). Di
tengah-tengah ujian yang berat, Ayub menyatakan, "Karena Ia tahu jalan
hidupku, seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas"
(Ayub 23:10; bd. Za 13:9). Diuji oleh Allah belum tentu menjadi
tanda bahwa Ia tidak berkenan atau menghukum kita, tetapi mungkin
menjadi tanda dari maksud-Nya yang lebih besar bagi orang yang hatinya
sedang diuji oleh-Nya.
1 Full Life: KEANGKUHAN HATIMU.
Nas : Ob 1:3
Teks :
- 1) Orang Edom hidup di daerah pegunungan berbatu. Secara congkak mereka
beranggapan bahwa negeri mereka itu aman dan menjadi sombong karena
kemandirian dan kekuatan mereka; namun Allah akan meruntuhkan mereka.
- 2) Alkitab mengajarkan bahwa kesombongan dan kecongkakan menimbulkan
penipuan diri sendiri, mendahului kejatuhan (ayat Ob 1:4; Ams 16:18)
dan menyebabkan Allah menjadi musuh kita (ayat Ob 1:8; Yak 4:6;
1Pet 5:5).