2 Samuel 11:2
11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh
istana, tampak
kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan
1 sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
2 Samuel 11:1
Daud dan Batsyeba
11:1 Pada pergantian tahun,
pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab
maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel.
Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba,
sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem
2 .
Kisah Para Rasul 16:9
16:9 Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan:
ada seorang Makedonia
berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!"
Amsal 24:33-34
24:33 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,
"
24:34 maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.
Amsal 24:1
24:1 Jangan iri
kepada orang jahat, jangan ingin bergaul dengan mereka.
Amsal 5:3-7
5:3 Karena bibir perempuan jalang
3 menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak,
5:4 tetapi kemudian ia pahit seperti empedu,
dan tajam seperti pedang bermata dua.
5:5 Kakinya turun menuju maut,
langkahnya menuju dunia orang mati.
5:6 Ia tidak menempuh jalan kehidupan, jalannya sesat, tanpa diketahuinya.
5:7 Sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah
aku, janganlah kamu menyimpang dari pada perkataan mulutku.
1 Full Life: TAMPAK KEPADANYA ... SEORANG PEREMPUAN.
Nas : 2Sam 11:2
Pasal 2Sam 11:1-24:25 mencatat kegagalan rohani yang serius dari
Daud dan hukuman Allah atasnya untuk seumur hidupnya.
- 1) Kisah dosa-dosa dan aneka tragedi yang menyusul dalam kehidupan
pribadi dan keluarga Daud menjadi suatu peringatan dan contoh yang
serius untuk setiap orang percaya PB, bukan hanya untuk bangsa Israel.
Mengenai aneka peristiwa yang mirip pada masa keluaran, Roh Kudus
melalui Paulus menekankan, "Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai
contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada
waktu, di mana zaman akhir telah tiba" (1Kor 10:11); oleh karena itu
kita harus berhati-hati supaya tidak menginginkan hal-hal jahat,
bertindak mesum, dan mencobai Tuhan (bd. 1Kor 10:6-9).
- 2) Pengalaman Daud menunjukkan bagaimana jauhnya seorang dapat jatuh
apabila dia berbalik dari Allah dan pimpinan Roh Kudus. Ketika Allah
mula-mula memanggilnya untuk menjadi raja, Daud menjadi orang yang
berkenan di hati Allah (1Sam 13:14; Kis 13:22); akan tetapi dengan
membunuh Uria dan mengambil istrinya, Daud telah menghina Allah dan
firman-Nya (2Sam 12:9-10; bd. 1Kor 10:12).
- 3) Sekalipun Daud bertobat dari dosa-dosanya dan menerima pengampunan
Allah, Allah tidak meniadakan akibat dosanya. Demikian pula, seorang
percaya mungkin melakukan dosa-dosa yang hebat, dan kemudian melalui
dukacita menurut kehendak Allah dan pertobatan yang sungguh-sungguh
menerima kasih karunia dan pengampunan Allah. Sekalipun demikian,
pulihnya hubungan seorang dengan Allah tidaklah berarti bahwa orang itu
akan lolos dari hukuman jasmani atau dibebaskan dari dampak-dampak dosa
tertentu (ayat 2Sam 11:10-11,14).
- 4) Allah tidak memaafkan dan mengampuni dosa-dosa Daud dengan alasan
bahwa Daud itu manusia biasa, bahwa dosa-dosanya hanyalah sekedar
kelemahan atau kegagalan manusiawi, atau bahwa dapatlah dimaklumi
sebagai raja ia bisa mengambil jalan kejahatan dan kekejaman.
Peristiwa-peristiwa yang tercatat menunjukkan bahwa Daud tidak perlu
melakukan semuanya itu. Bahkan dengan penebusan perjanjian yang lama
yang belum sempurna, orang seperti nabi Samuel menunjukkan suatu
kesetiaan dan iman yang tekun kepada Allah dengan kasih karunia yang
tersedia bagi mereka (bd. 1Sam 12:1-5,23;
lihat cat. --> 1Sam 25:1).
[atau ref. 1Sam 25:1]
Penulis kitab ini dengan jelas menyalahkan dan bukan memaafkan semua
pelanggaran besar Daud.
- 5) Reaksi yang benar terhadap dosa ialah bertobat dengan
sungguh-sungguh, menghampiri Allah untuk menerima pengampunan, kasih
karunia, dan kemurahan-Nya (Mazm 51:1-21; Ibr 4:16; 7:25), serta
bersedia menerima hukuman Allah tanpa dendam atau pemberontakan. Daud
menyadari dan mengakui dosa-dosanya yang hebat, mengarahkan kembali
hatinya kepada Allah dan menerima teguran Allah dengan kerendahan hati
(2Sam 12:9-13,20; 16:5-12; 24:10-25; Mazm 51:1-21).
2 Full Life: DAUD SENDIRI TINGGAL DI YERUSALEM.
Nas : 2Sam 11:1
Pasal 2Sam 11:1-27 mengisahkan dosa dan kejatuhan Daud yang
tragis. Ganti memimpin pasukannya dalam peperangan sebagaimana yang
dilakukan sebelumnya, Daud kini tinggal di Yerusalem. Daud sudah menjadi
lembek dan sikap ini kemudian mengakibatkan kehancuran rohani dan moralnya.
Hidupnya yang serba enak dan mewah sebagai raja membuatnya percaya diri dan
menuruti keinginan sendiri. Sekitar waktu inilah dia berhenti menjadi orang
yang berkenan di hati Allah (lih. 1Sam 13:14). Kejatuhan Daud dari
kasih karunia (bd. Gal 5:4) merupakan peringatan bagi semua orang
percaya, "Sebab itu siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri,
hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1Kor 10:12).
3 Full Life: BIBIR PEREMPUAN JALANG.
Nas : Ams 5:3
Kitab ini berkali-kali mengingatkan tentang kebinasaan dari
kebejatan seksual. Salomo menekankan bahwa walaupun kesenangan kebejatan
menarik, penyerahan kepada kebejatan akan mendatangkan kehancuran (ayat
Ams 5:7-14). Pelanggaran terhadap standar Allah mengenai kesucian dan
kemurnian seksual terdapat di dalam pasal ini dan di Ams 2:16-19;
Ams 6:20-35; 22:14; 23:27-28; 29:3; 30:20; 31:3. Alternatif dari
kedursilaan seksual ialah komitmen kepada Allah (ayat Ams 5:1),
penguasaan diri sebelum pernikahan, dan kepuasan keinginan seksual alamiah
melalui hidup kasih yang kudus dalam pernikahan (ayat Ams 5:15-23;
lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL).