2 Samuel 6:7
6:7 Maka bangkitlah murka TUHAN
1 terhadap Uza, lalu Allah membunuh
dia di sana karena keteledorannya
itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.
Bilangan 7:4-9
7:4 Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa:
7:5 "Terimalah semuanya itu dari mereka, supaya dipergunakan untuk pekerjaan pada Kemah Pertemuan; berikanlah semuanya itu kepada orang Lewi, sesuai dengan keperluan pekerjaan masing-masing."
7:6 Lalu Musa menerima kereta-kereta dan lembu-lembu itu dan memberikannya kepada orang Lewi;
7:7 dua kereta dengan empat ekor lembu diberikannya kepada bani Gerson,
sesuai dengan keperluan pekerjaan mereka,
7:8 dan empat kereta dengan delapan ekor lembu diberikannya kepada bani Merari,
sesuai dengan keperluan pekerjaan mereka di bawah pimpinan Itamar, anak imam Harun itu.
7:9 Tetapi kepada bani Kehat
tidak diberikannya apa-apa, karena pekerjaan mereka ialah mengurus barang-barang kudus, yang harus diangkat di atas bahunya.
Bilangan 7:1
Persembahan pada waktu pentahbisan Kemah Suci
7:1 Pada waktu Musa selesai mendirikan Kemah Suci,
diurapinya
dan dikuduskannyalah itu dengan segala perabotannya,
juga mezbah dengan segala perkakasnya;
dan setelah diurapi dan dikuduskannya semuanya itu,
1 Samuel 6:7
6:7 Oleh sebab itu ambillah dan siapkanlah sebuah kereta
baru dengan dua ekor lembu yang menyusui, yang belum pernah kena kuk,
pasanglah kedua lembu itu pada kereta, tetapi bawalah anak-anaknya kembali ke rumah, supaya jangan mengikutinya lagi.
1 Full Life: MURKA TUHAN.
Nas : 2Sam 6:7
Allah membunuh Uza karena Daud dan imam besar tidak menugaskan
orang-orang Lewi untuk mengangkat tabut perjanjian sesuai dengan perintah
Allah (Bil 1:47-52).
- 1) Allah telah memerintahkan bahwa tak seorang pun boleh menyentuh
tabut perjanjian, lambang kehadiran dan keagungan-Nya (Bil 4:15; bd.
1Taw 15:13-15). Tindakan Uza bersumber pada ketidaktahuannya akan
firman Allah atau ketiadaan takut kepada Tuhan (bd. 1Taw 15:2).
- 2) Uza menjadi contoh dari aneka bahaya yang terkandung dalam hal
mempunyai semangat untuk Allah tanpa pengetahuan mengenai firman dan
cara-cara Allah. Rencana Daud untuk mengembalikan tabut itu ke
Yerusalem, dan keinginan Uza untuk memegangnya ketika tabut itu
bergoyang atas kereta, menunjukkan semangat untuk kerajaan Allah, namun
pada saat yang sama menghasilkan sikap yang mengabaikan standar-standar
firman Allah yang kudus. Kebodohan bukan merupakan alasan. Penyataan
Allah yang terilhamkan mengungkapkan kehendak-Nya mengenai seluruh
kehidupan dan harus ditaati oleh mereka yang mengakui Dia sebagai Tuhan
(bd. Im 10:1-3; Yos 7:1-26; Kis 5:1-11).