Kisah Para Rasul 2:30-31
2:30 Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya.
2:31 Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.
Kisah Para Rasul 4:25-28
4:25 Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud,
bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
4:26 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
4:27 Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes
dan Pontius Pilatus
beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus,
yang Engkau urapi,
4:28 untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula
oleh kuasa dan kehendak-Mu.
Kisah Para Rasul 28:25
28:25 Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: "Tepatlah firman yang disampaikan
Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya:
Kisah Para Rasul 28:2
28:2 Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin.
1 Samuel 23:2
23:2 Lalu bertanyalah
Daud kepada TUHAN: "Apakah aku akan pergi mengalahkan orang Filistin itu?" Jawab TUHAN kepada Daud: "Pergilah, kalahkanlah orang Filistin itu dan selamatkanlah Kehila."
Markus 12:36
12:36 Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
Ibrani 3:7-8
Binasa karena murtad
3:7 Sebab itu, seperti yang dikatakan
Roh Kudus
1 : "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya
2 ,
3:8 janganlah keraskan hatimu
3 seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
Ibrani 3:1
Yesus lebih tinggi dari Musa
3:1 Sebab itu, hai saudara-saudara
yang kudus
4 , yang mendapat bagian dalam panggilan
sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar
5 yang kita akui,
yaitu Yesus,
Pengkhotbah 1:11
1:11 Kenang-kenangan dari masa lampau
tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datangpun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
Pengkhotbah 1:2
1:2 Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia
6 .
Pengkhotbah 2:21
2:21 Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar.
1 Full Life: SEPERTI YANG DIKATAKAN ROH KUDUS.
Nas : Ibr 3:7
Bersama dengan penulis kitab-kitab PB lainnya, penulis surat Ibrani
menganggap Alkitab dalam pengertian yang dasar dan sesungguh-sungguhnya
sebagai perkataan Roh Kudus sendiri dan bukan sekadar ucapan manusia (bd.
Ibr 9:8; 10:15; 2Tim 3:16; 2Pet 1:21;
lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).
Ketika kita membaca Alkitab, janganlah kita berpikir bahwa kita hanya
membaca pendapat Matius, Paulus, Petrus, Yohanes, dan lain-lain, melainkan
perkataan Roh Kudus sendiri yang menyatakan kehendak Allah bagi gereja dan
bagi kehidupan kita.
2 Full Life: HARI INI, JIKA KAMU MENDENGAR SUARA-NYA.
Nas : Ibr 3:7-11
Dengan mengutip Mazm 95:7-11, penulis menunjuk kepada
ketidaktaatan Israel di padang gurun setelah mereka keluar dari Mesir
sebagai suatu peringatan bagi orang-orang percaya yang hidup di bawah
perjanjian yang baru. Karena kegagalan orang Israel untuk melawan dosa dan
tetap setia kepada Allah, maka mereka tidak diizinkan untuk memasuki tanah
perjanjian
(lihat cat. --> Bil 14:29;
lihat cat. --> Bil 14:43;
lihat cat. --> Mazm 95:7-11).
[atau ref. Bil 14:29-43; Mazm 95:7-11]
Demikian pula, orang percaya harus sadar bahwa mereka juga dapat gagal
untuk memasuki perhentian Allah di sorga apabila mereka tidak taat dan
membiarkan hati mereka menjadi keras.
3 Full Life: JANGANLAH KERASKAN HATIMU.
Nas : Ibr 3:8
Roh Kudus berbicara kepada kita mengenai dosa, kebenaran, dan
penghakiman (Yoh 16:8-11; Rom 8:11-14; Gal 5:16-25). Apabila kita
mengabaikan suara-Nya, hati kita akan menjadi makin keras dan tidak
bersedia untuk menyerah sehingga akhirnya hati kita tidak peka lagi
terhadap Firman Allah atau keinginan Roh Kudus (ayat Ibr 3:7).
Pengabdian kepada kebenaran dan kehidupan yang benar tidak akan menjadi
prioritas lagi, tetapi kita akan makin giat mencari kesenangan pada
jalan-jalan dunia daripada jalan-jalan Allah (ayat Ibr 3:10). Roh Kudus
mengingatkan kita bahwa Allah tidak akan terus-menerus menghimbau kita
apabila kita mengeraskan hati dalam pemberontakan (ayat Ibr 3:7-11;
Kej 6:3). Adalah mungkin mencapai titik di mana kita tidak bisa kembali
lagi (ayat Ibr 3:10-11; 6:6; 10:26).
4 Full Life: SAUDARA-SAUDARA YANG KUDUS.
Nas : Ibr 3:1
Surat ini tampaknya ditulis kepada sekelompok orang Kristen Yahudi
yang setelah pertobatan mereka kepada Kristus, telah mengalami penganiayaan
dan keputusasaan (Ibr 10:32-39). Bahwa para pembaca surat Ibrani ini
sungguh-sungguh sudah lahir baru tampak jelas berdasarkan alasan-alasan
berikut:
- (1) Ibr 2:1-4, yang berbicara mengenai bahaya terbawa arus
sehingga meninggalkan keselamatan;
- (2) Ibr 3:1 di mana orang-orang Kristen ini disebut dengan nama
'saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan
sorgawi' ;
- (3) di Ibr 3:6 mereka disebut rumah Allah. Untuk memperoleh
bukti selanjutnya bahwa para pembaca sudah diselamatkan oleh
Kristus, lih. Ibr 3:12-19; 4:14-16; 6:9-12,18-20;
Ibr 10:19-25,32-36; Ibr 12:1-29; 13:1-6,10-14,20-21.
5 Full Life: RASUL DAN IMAM BESAR.
Nas : Ibr 3:1
Di bawah perjanjian yang lama, Musa (ayat Ibr 3:2-5) merupakan
rasul (yakni, orang yang diutus oleh Allah dengan kekuasaan-Nya) dan Harun
(Ibr 5:1-5) merupakan imam besar umat Allah. Kini dibawah perjanjian
yang baru, kedua jabatan ini digabungkan dalam diri Yesus.
6 Full Life: SEGALA SESUATU ADALAH SIA-SIA.
Nas : Pengkh 1:2
Ayat ini menyatakan tema kitab Pengkhotbah, yaitu bahwa seluruh
kegiatan kita di atas muka bumi ini tidak ada artinya dan tidak ada
tujuannya ketika dilakukan terlepas dari kehendak Allah, persekutuan, dan
kegiatan kasih Allah di dalam kehidupan kita. Kitab ini juga menekankan
bahwa ciptaan itu sendiri tunduk kepada kesia-siaan dan kerusakan.
- 1) Tujuan penulis ialah menghancurkan semua harapan palsu umat manusia
kepada dunia sekular semata-mata; ia ingin pembacanya melihat
kenyataan-kenyataan serius dari kejahatan, ketidakadilan, dan kematian
serta menginsafi bahwa hidup terlepas dari Allah itu sia-sia dan tidak
akan menghasilkan kebahagiaan sejati.
- 2) Pemecahan persoalan ini terdapat di dalam iman dan percaya kepada
Allah; hanya ini yang menjadikan hidup ini bermakna. Kita harus melihat
lebih jauh dari hal-hal duniawi kepada hal-hal sorgawi untuk menerima
pengharapan, sukacita, dan damai sejahtera (Pengkh 3:12-17; 8:12-13;
Pengkh 12:13-14).