Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Amsal 5:3-11

5:3 Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak, 5:4 tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua. 5:5 Kakinya turun menuju maut, langkahnya menuju dunia orang mati. 5:6 Ia tidak menempuh jalan kehidupan, jalannya sesat, tanpa diketahuinya. 5:7 Sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, janganlah kamu menyimpang dari pada perkataan mulutku. 5:8 Jauhkanlah jalanmu dari pada dia, dan janganlah menghampiri pintu rumahnya, 5:9 supaya engkau jangan menyerahkan keremajaanmu kepada orang lain, dan tahun-tahun umurmu kepada orang kejam; 5:10 supaya orang lain jangan mengenyangkan diri dengan kekayaanmu, dan hasil susah payahmu jangan masuk ke rumah orang yang tidak dikenal 5:11 dan pada akhirnya engkau akan mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa,

Full Life: BIBIR PEREMPUAN JALANG.

Nas : Ams 5:3

Kitab ini berkali-kali mengingatkan tentang kebinasaan dari kebejatan seksual. Salomo menekankan bahwa walaupun kesenangan kebejatan menarik, penyerahan kepada kebejatan akan mendatangkan kehancuran (ayat Ams 5:7-14). Pelanggaran terhadap standar Allah mengenai kesucian dan kemurnian seksual terdapat di dalam pasal ini dan di Ams 2:16-19; Ams 6:20-35; 22:14; 23:27-28; 29:3; 30:20; 31:3. Alternatif dari kedursilaan seksual ialah komitmen kepada Allah (ayat Ams 5:1), penguasaan diri sebelum pernikahan, dan kepuasan keinginan seksual alamiah melalui hidup kasih yang kudus dalam pernikahan (ayat Ams 5:15-23;

lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL).


Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Ams 5:3-11
Copyright © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)