Bilangan 2:2
2:2 "Orang Israel harus berkemah masing-masing dekat panji-panjinya,
menurut lambang suku-sukunya. Mereka harus berkemah di sekeliling Kemah Pertemuan, agak jauh dari padanya.
Bilangan 3:8-9
3:8 Mereka harus memelihara segala perabotan Kemah Pertemuan, dan mengerjakan tugas-tugas bagi orang Israel dan dengan demikian melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Suci.
3:9 Orang Lewi harus kauserahkan kepada Harun dan anak-anaknya;
dari antara orang Israel haruslah orang-orang itu diserahkan kepadanya dengan sepenuhnya.
Bilangan 4:46
4:46 Semua orang Lewi yang dicatat
oleh Musa dan Harun dengan para pemimpin Israel menurut kaum-kaum yang ada dalam puak-puak mereka,
Bilangan 5:6
5:6 "Berbicaralah kepada orang Israel: Apabila seseorang, laki-laki atau perempuan, melakukan sesuatu dosa terhadap sesamanya manusia, dan oleh karena itu berubah setia
terhadap TUHAN, sehingga orang itu menjadi bersalah,
Bilangan 6:2
6:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila seseorang, laki-laki atau perempuan, mengucapkan nazar
khusus, yakni nazar orang nazir
1 ,
untuk mengkhususkan dirinya
bagi TUHAN,
Bilangan 10:4
10:4 Jikalau hanya satu saja ditiup, maka para pemimpin,
para kepala pasukan Israel harus berkumpul kepadamu.
Bilangan 15:38
15:38 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju
mereka, turun-temurun,
dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan.
Bilangan 17:9
17:9 Kemudian Musa membawa semua tongkat
itu keluar dari hadapan TUHAN kepada seluruh orang Israel; mereka melihatnya lalu mengambil tongkatnya masing-masing.
Bilangan 21:1
Peperangan dekat Horma
21:1 Raja negeri Arad,
orang Kanaan yang tinggal di Tanah Negeb,
mendengar, bahwa Israel datang dari jalan Atarim, lalu ia berperang melawan Israel, dan diangkutnya beberapa orang tawanan dari pada mereka.
Bilangan 21:6
21:6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular
tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
Bilangan 21:17
21:17 Pada waktu itu orang Israel menyanyikan nyanyian
ini: "Berbual-buallah, hai sumur! Mari kita bernyanyi-nyanyi berbalas-balasan karena sumur yang digali oleh raja-raja,
Bilangan 23:10
23:10 Siapakah yang menghitung debu Yakub
dan siapakah yang membilang bondongan-bondongan Israel? Sekiranya aku mati seperti matinya orang-orang jujur
dan sekiranya ajalku seperti ajal mereka!
"
Bilangan 25:13
25:13 untuk menjadi perjanjian mengenai keimaman
selama-lamanya bagi dia dan bagi keturunannya, karena ia telah begitu giat
membela
Allahnya dan telah mengadakan pendamaian
bagi orang Israel.
"
Bilangan 31:5
31:5 Demikianlah diserahkan dari kaum-kaum Israel seribu orang dari tiap-tiap suku, jadi dua belas ribu orang bersenjata untuk berperang.
Bilangan 32:7
32:7 Mengapa kamu hendak membuat enggan hati orang Israel untuk menyeberang ke negeri yang diberikan TUHAN kepada mereka?
Bilangan 34:2
34:2 "Perintahkanlah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila kamu masuk ke negeri Kanaan,
maka inilah negeri yang akan jatuh kepadamu sebagai milik pusaka,
yakni tanah Kanaan menurut batas-batasnya.
Bilangan 36:5
36:5 Lalu Musa memerintahkan kepada orang Israel sesuai dengan titah TUHAN: "Perkataan suku keturunan Yusuf itu benar.
Bilangan 36:9
36:9 Sebab milik pusaka itu tidak boleh beralih dari suku ke suku, tetapi suku-suku orang Israel haruslah masing-masing memegang milik pusakanya sendiri."
1 Full Life: ORANG NAZIR.
Nas : Bil 6:2
Kata "_nazir_" (dari bah. Ibr. _nazar_ "memisahkan"), menandakan
seorang yang sepenuhnya dipisahkan dan dikhususkan untuk Tuhan. Penyerahan
itu dapat berlangsung selama waktu tertentu atau untuk seumur hidup
(Hak 13:5; 1Sam 1:11).
- 1) Kaum Nazir dibangkitkan oleh Allah sendiri agar melalui gaya
hidupnya mereka dapat menunjukkan standar tertinggi dari kekudusan,
kemurnian, dan penyerahan kepada-Nya di tengah-tengah umat (bd.
Am 2:11-12).
- 2) Nazar orang Nazir sepenuhnya bersifat sukarela dan dimaksudkan untuk
mengajar Israel bahwa penyerahan penuh kepada Allah harus berawal dalam
hati seseorang dan kemudian terungkap dalam penyangkalan diri (ayat
Bil 6:3-4), perilaku yang tampak (ayat Bil 6:5), dan kemurnian
pribadi (ayat Bil 6:6-8). Penyerahan penuh kaum Nazir menjadi
teladan dari keadaan yang seharusnya dimiliki orang Kristen.