Bilangan 22:1-7
22:1 Kemudian berangkatlah orang Israel, dan berkemah di dataran Moab,
di daerah seberang sungai Yordan
dekat Yerikho.
Balak memanggil Bileam
22:2 Balak bin Zipor
melihat segala yang dilakukan Israel kepada orang Amori.
22:3 Maka sangat gentarlah orang Moab terhadap bangsa itu, karena jumlahnya banyak, lalu muak dan takutlah
orang Moab karena orang Israel.
22:4 Lalu berkatalah orang Moab
kepada para tua-tua Midian:
"Tentu saja laskar besar itu akan membabat habis segala
sesuatu yang di sekeliling kita, seperti lembu membabat habis tumbuh-tumbuhan hijau di padang.
" Adapun pada waktu itu Balak bin Zipor menjadi raja Moab.
22:5 Raja ini mengirim utusan kepada Bileam
1 bin Beor,
ke Petor yang di tepi sungai Efrat,
ke negeri teman-teman sebangsanya, untuk memanggil dia, dengan pesan: "Ketahuilah, ada suatu bangsa keluar dari Mesir;
sungguh, sampai tertutup permukaan bumi olehnya, dan mereka sedang berkemah di depanku.
22:6 Karena itu, datanglah dan kutuk
bangsa itu bagiku, sebab mereka lebih kuat dari padaku; mungkin aku sanggup mengalahkannya dan menghalaunya dari negeri
ini, sebab aku tahu: siapa yang kauberkati, dia beroleh berkat, dan siapa yang kaukutuk, dia kena kutuk."
22:7 Lalu berangkatlah para tua-tua Moab dan para tua-tua Midian dengan membawa di tangannya upah penenung;
setelah mereka sampai kepada Bileam, disampaikanlah kepadanya pesan Balak.
1 Full Life: BILEAM.
Nas : Bil 22:5
Bileam bukan orang Israel tetapi seorang tokoh peramal-imam yang
terkenal di antara bangsa-bangsa. Balak mengira bahwa orang ini sanggup
mengutuk orang lain (ayat Bil 22:6) dengan mempengaruhi kehendak para
dewa dan roh-roh melalui ilmu sihir, mantera-mantera, dan aneka manipulasi
rahasianya (ayat Bil 22:2-7; bd. Bil 24:1).
- 1) Bileam mungkin pernah menjadi pengikut Allah yang benar (bd. ayat
Bil 22:18), tetapi kemudian meninggalkan imannya dan menjadi
penenung (ayat Bil 22:7; bd. Bil 31:16; Ul 23:4-5; 2Pet 2:15;
Yud 1:11).
- 2) Seperti semua nabi palsu, ia tidak sungguh-sungguh memperhatikan
kehormatan Allah atau kekudusan umat Allah. Karena tidak dapat mengutuk
umat Allah, Bileam mengajak mereka berbuat dosa dan kebejatan
(Bil 25:1-6; 31:16; Wahy 2:14). Karena itu ia dibunuh (Bil 31:8;
lihat cat. --> Bil 25:2).
[atau ref. Bil 25:2]