Daniel 1:1-3
Di istana Babel
1:1 Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim,
raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar,
raja Babel,
ke Yerusalem, lalu mengepung
kota itu.
1:2 Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya
ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya.
1:3 Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan,
Daniel 1:8
1:8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan
dirinya
1 dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
1 Full Life: DANIEL BERKETETAPAN UNTUK TIDAK MENAJISKAN DIRINYA.
Nas : Dan 1:8
Situasi moral Babel sepenuhnya kafir. Dapat dipastikan bahwa apa
yang diajarkan kepada Daniel dan kawan-kawannya sering kali bertentangan
dengan hukum dan prinsip-prinsip kebenaran Allah. Makanan dan anggur yang
diberikan kepada mereka adalah sama dengan yang disajikan kepada raja --
makanan dan anggur yang mungkin telah dipersembahkan kepada berhala.
Memakan makanan itu berarti melanggar hukum Allah; minum anggur itu berarti
menumpulkan pikiran mereka karena pengaruhnya yang memabukkan.
- 1) Daniel telah berketetapan sejak semula untuk tidak menajiskan
dirinya; ia tidak akan mengorbankan pendiriannya sekalipun itu berarti
kematiannya. Perhatikanlah bahwa Daniel tidak lagi memiliki orang-tua
untuk membimbing dirinya dalam mengambil keputusan; kasihnya kepada
Allah dan hukum-Nya telah begitu tertanam di dalam dirinya sejak
anak-anak sehingga ia ingin melayani Allah dengan sepenuh hatinya
(lihat cat. --> Ul 6:7;
[atau ref. Ul 6:7]
lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).
- 2) Mereka yang berketetapan untuk tetap setia kepada Allah ketika
diperhadapkan dengan pencobaan akan diberikan kekuatan untuk tetap tabah
demi Allah. Sebaliknya, mereka yang sebelumnya tidak memutuskan untuk
tetap setia kepada Allah dan firman-Nya akan menemui kesulitan untuk
menolak dosa atau mengelak menyesuaikan diri dengan cara-cara dunia.