Ulangan 6:5
6:5 Kasihilah
TUHAN, Allahmu
1 , dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Ulangan 10:12
Orang Israel diperingatkan supaya taat dan bersyukur
10:12 "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu
oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut
akan TUHAN, Allahmu, hidup
menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia,
beribadah kepada TUHAN,
Allahmu, dengan segenap hatimu
2 dan dengan segenap jiwamu,
Ulangan 11:13
11:13 Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan
perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi
TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
Matius 22:37
22:37 Jawab Yesus kepadanya:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu 3 , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
1 Full Life: KASIHILAH TUHAN, ALLAHMU.
Nas : Ul 6:5
Allah mendambakan persekutuan dengan umat-Nya dan memberikan mereka
satu perintah yang sangat perlu ini untuk mengikat mereka kepada-Nya.
- 1) Dengan menanggapi kasih-Nya dengan kasih, rasa bersyukur, dan
kesetiaan (Ul 4:37), mereka akan mengenal dan bergembira karena Dia
dalam hubungan perjanjian.
- 2) Pada "perintah yang utama dan pertama" ini bersamaan dengan perintah
yang kedua untuk mengasihi sesama manusia (bd. Im 19:18),
tergantunglah seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi
(Mat 22:37-40).
- 3) Ketaatan sejati kepada Allah dan perintah-perintah-Nya dimungkinkan
hanya apabila itu bersumber pada iman dan kasih kepada Allah (bd.
Ul 7:9; 10:12; 11:1,13,22; 13:3; 19:9; 30:6,16,20; dan
Yoh 14:15; Yoh 21:16; 1Yoh 4:19;
lihat cat. --> Mat 22:39).
[atau ref. Mat 22:39]
2 Full Life: MENGASIHI DIA ... DENGAN SEGENAP HATIMU.
Nas : Ul 10:12
Berkali-kali Allah menekankan pentingnya kasih yang berasal dari
"hati"
(lihat cat. --> Ul 4:29;
lihat cat. --> Ul 6:5;
[atau ref. Ul 4:29; Ul 6:5]
lihat art. HATI).
- 1) Allah tidak ingin umat-Nya menggantikan kasih mereka yang sepenuh
hati dengan upacara-upacara agama yang formal, seperti halnya
melaksanakan berbagai perintah-Nya, mempersembahkan korban, dan
sebagainya. Penting bagi mereka untuk senantiasa menaati Allah dengan
hati yang sungguh-sungguh mengasihi dan menghormati Dia. Iman dan kasih
dengan sepenuh hati juga perlu dalam hubungan orang percaya PB dengan
Allah
(lihat cat. --> Yoh 21:15;
lihat cat. --> Kol 3:4).
[atau ref. Yoh 21:15; Kol 3:4]
- 2) Memang, mungkin saja kita membaca Alkitab, berdoa, hadir di gereja,
dan ambil bagian dalam Perjamuan Kudus tanpa pengabdian sepenuh hati
kepada Allah; inilah yang dimaksud dengan legalisme
(lihat cat. --> Mr 7:6).
[atau ref. Mr 7:6]
Ketaatan lahiriah dan pelaksanaan upacara-upacara keagamaan dengan tepat
memiliki keabsahan dan makna hanya jika dilandaskan pada pengenalan akan
Yesus Kristus melalui iman dan kasih yang sungguh-sungguh kepada-Nya
karena diri-Nya dan apa yang telah dilakukan-Nya demi kita.
3 Full Life: KASIHILAH TUHAN ALLAHMU.
Nas : Mat 22:37
Yang diminta oleh Allah dari semua orang yang percaya kepada Kristus
dan menerima keselamatan-Nya ialah kasih yang setia (bd. Ul 6:5;
Rom 13:9-10; 1Kor 13:1-13).
- 1) Kasih ini menuntut sikap hati yang begitu menghormati dan menghargai
Allah sehingga kita sungguh-sungguh merindukan persekutuan dengan-Nya,
berusaha untuk menaati Dia di atas muka bumi ini, dan benar-benar
memperdulikan kehormatan dan kehendak-Nya di dunia. Mereka yang
sungguh-sungguh mengasihi Allah akan ingin mengambil bagian dalam
penderitaan-Nya (Fili 3:10), memperluas kerajaan-Nya (1Kor 9:23),
dan hidup bagi kemuliaan-Nya dan standar-Nya yang benar di bumi ini
(Mat 6:9-10,33).
- 2) Kasih kita kepada Allah haruslah kasih yang sepenuh hati dan yang
menguasai seluruh diri kita, kasih yang dibangkitkan oleh kasih-Nya
kepada kita yang menyebabkan Dia mengutus Anak-Nya untuk kepentingan
kita
(lihat cat. --> Yoh 3:16;
[atau ref. Yoh 3:16]
Rom 8:32). Kasih kita hendaknya merupakan kasih seperti terungkap
dalam Rom 12:1-2; 1Kor 6:20; 10:31; 2Kor 9:15; Ef 4:30; 5:1-2;
Kol 3:12-17).
- 3) Kasih kepada Allah meliputi:
- (a) kesetiaan dan keterikatan pribadi terhadap Dia;
- (b) iman sebagai sarana pengikat yang kokoh dengan Dia yang
dipersatukan dengan kita oleh hubungan Bapak dengan anak;
- (c) kesetiaan kepada penyerahan kita kepada-Nya;
- (d) ketaatan yang sungguh-sungguh, yang dinyatakan dalam pengabdian
kita kepada standar-Nya yang benar di tengah-tengah dunia yang
menolak Allah; dan
- (e) kerinduan akan kehadiran dan persekutuan-Nya.