Ulangan 3:23-27
Musa tidak diperkenankan memasuki tanah Kanaan
3:23 "Juga pada waktu itu aku mohon
kasih karunia dari pada TUHAN, demikian:
3:24 Ya, Tuhan ALLAH, Engkau telah mulai memperlihatkan kepada hamba-Mu ini kebesaran-Mu
dan tangan-Mu yang kuat; sebab allah
manakah di langit dan di bumi, yang dapat melakukan perbuatan
perkasa seperti Engkau?
3:25 Biarlah aku menyeberang
1 dan melihat negeri
yang baik yang di seberang sungai Yordan, tanah pegunungan yang baik itu, dan gunung Libanon.
3:26 Tetapi TUHAN murka
terhadap aku oleh karena kamu dan tidaklah mendengarkan permohonanku. TUHAN berfirman kepadaku: Cukup! Jangan lagi bicarakan perkara itu dengan Aku.
3:27 Naiklah ke puncak gunung Pisga
dan layangkanlah pandangmu ke barat, ke utara, ke selatan dan ke timur
dan lihatlah baik-baik, sebab sungai Yordan
ini tidak akan kauseberangi.
Bilangan 20:11-12
20:11 Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air,
sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.
20:12 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku
di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri
2 yang akan Kuberikan kepada mereka.
"
Bilangan 20:24
20:24 "Harun akan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya,
sebab ia tidak akan masuk ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel, karena kamu berdua telah mendurhaka kepada titah-Ku
dekat mata air Meriba.
Bilangan 27:14
27:14 Karena pada waktu pembantahan umat itu di padang gurun Zin,
kamu berdua telah memberontak terhadap titah-Ku untuk menyatakan kekudusan-Ku
di depan mata mereka dengan air itu." Itulah mata air Meriba
dekat Kadesh di padang gurun Zin.
1 Full Life: BIARLAH AKU MENYEBERANG.
Nas : Ul 3:25
Musa telah melakukan ketidaktaatan yang serius dan diberi tahu bahwa
ia tidak akan diizinkan memasuki Kanaan (Bil 20:8-12). Namun ia memohon
kepada Allah untuk mengubah keputusan-Nya dan mengizinkan dirinya
menyeberang Sungai Yordan dan memasuki tanah yang dijanjikan itu. Allah
menolaknya (ayat Ul 3:26) supaya mengajar bahwa dosa seorang pemimpin
rohani berdampak berat dan mendatangkan hukuman yang lebih berat (bd.
Yak 3:1); para pemimpin rohani umat Allah dapat mendiskualifikasikan
diri dari bidang pelayanan tertentu apabila mereka gagal menjadi teladan
ketaatan (bd. Bil 20:12;
lihat cat. --> Bil 20:8;
lihat cat. --> Bil 20:12).
[atau ref. Bil 20:8,12]
1 Full Life: KAMU TIDAK AKAN MEMBAWA JEMAAH INI MASUK KE NEGERI.
Nas : Bil 20:12
Musa dilarang memimpin umat Allah memasuki Kanaan karena ia tidak
mengikuti perintah Tuhan dengan cermat (bd. ayat Bil 20:8 dengan ayat
Bil 20:11). Musa merupakan pemimpin rohani umat Allah, yang dipakai
Allah ketika memberikan Taurat-Nya. Tanggung jawabnya untuk menaati
perintah Tuhan lebih besar karena kedudukan dan pengaruhnya lebih besar
(bd. Yak 3:1).
- 1) Musa berdosa dalam dua hal. Pertama, ia berbicara dengan gegabah
seakan-akan kemuliaan dan kuasa Allah tinggal di dalam dirinya dan Harun
(ayat Bil 20:10; bd. Mazm 106:33). Kedua, kemudian ia bertindak
dengan gegabah ketika ia dengan marah memukul batu karang itu dua kali
dan bukan dengan berbicara kepadanya sesuai dengan perintah Allah (ayat
Bil 20:11).
- 2) Dengan berbicara dan bertindak secara gegabah, Musa menunjukkan
bahwa ia tidak mempercayai Allah (ayat Bil 20:12) dan dengan
demikian "memberontak" terhadap perintah Allah (ayat Bil 20:24).
Pada saat yang kritis itu, Musa kehilangan iman dan ketaatannya, yang
selalu menjadi tanggapan yang tepat atas firman Allah yang dinyatakan
(bd. Ul 9:23; 1Sam 12:15; 1Raj 13:21; 2Raj 17:14; Mazm 106:33). Lagi
pula, Musa tidak memperlakukan Allah sebagai Allah yang kudus dan layak,
serta memilih untuk tidak takut kepada-Nya, dan tidak menaati
perintah-Nya.
- 3) Melalui ayat-ayat ini Allah mengingatkan semua pelayan Injil bahwa
tanggung jawab mereka untuk menaati firman Allah adalah lebih besar
karena kedudukan dan pengaruh mereka. Sama seperti Musa menjadikan
dirinya tidak layak menuntun bangsa Israel memasuki Kanaan, demikian
pula dengan sikap tidak setia kepada perintah Allah maka hamba-hamba
Allah dewasa ini dapat menjadikan diri tidak layak untuk selamanya dari
bagian kepemimpinan tertentu (1Tim 3:1-7;
lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).