1 Full Life: DALAM TAHUN MATINYA RAJA UZIA.
Nas : Yes 6:1
Tahun itu adalah sekitar 740 SM (bd. 2Taw 26:16-21). Sekalipun Yesaya mungkin sudah bernubuat sebelumnya (pasal Yes 1:1-5:30), kini dia menerima penglihatan dari Allah, disucikan, dan diberikan perintah khusus untuk menyampaikan firman Allah kepada umat yang buta, tuli, dan tidak peka secara rohani (ayat Yes 6:9-10).
2 Full Life: AKU MELIHAT TUHAN.
Nas : Yes 6:1
Penglihatan ini memberikan Yesaya pemahaman yang tepat tentang amanat dan panggilannya. Penglihatan ini menyatakan salah satu pokok utama kitab ini, yaitu bahwa kemuliaan, keagungan, dan kekudusan Allah menuntut bahwa mereka yang melayani Dia juga harus kudus. Gereja-gereja dewasa ini juga memerlukan penglihatan Allah di tengah-tengah mereka sebagai Tuhan yang kudus dan Hakim segala sesuatu. Kesadaran akan perlunya pekerjaan pengudusan Allah di dalam kehidupan kita sudah pasti akan menyertai penglihatan semacam ini; hasilnya bisa menjadi mirip dengan pengalaman Yesaya -- pengakuan dosa yang sungguh-sungguh, penyucian mulia, dan penugasan berkuasa oleh Allah dalam kaitan dengan kehendak dan panggilan-Nya (ayat Yes 6:5-8; bd. Wahy 1:13-17).
3 Full Life: PARA SERAFIM.
Nas : Yes 6:2
Serafim adalah makhluk malaikat bertingkat tinggi; kata ini mungkin mengacu kepada makhluk-makhluk hidup yang dinyatakan juga di bagian yang lain dalam Alkitab (mis. Wahy 4:6-9). Nama mereka (harfiah -- "makhluk yang menyala") mungkin menunjukkan kemurnian mereka sebagai yang melayani Allah di sekitar takhta-Nya; mereka mencerminkan kemuliaan Allah sedemikian rupa sehingga kelihatan seperti terbakar.
4 Full Life: KUDUS, KUDUS, KUDUSLAH.
Nas : Yes 6:3
Sifat utama Allah yang dinyatakan kepada Yesaya adalah kekudusan-Nya. Hal ini menunjukkan kesucian watak-Nya, terpisah dari dosa dan menentang semua kejahatan
(lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).
Kekudusan mutlak Allah harus diberitakan di gereja-gereja sebagaimana halnya di sorga.
5 Full Life: KEMULIAAN TUHAN NAIK.
Nas : Yeh 10:4
Fokus dari pasal Yeh 10:1-11:25 adalah terangkatnya kemuliaan dan kehadiran Allah dari Bait Suci dan kota itu
(lihat art. KEMULIAAN ALLAH).
Kemuliaan Allah pertama-tama meninggalkan Tempat Mahakudus dan pergi ke atas ambang pintu Bait Suci (ayat Yeh 10:4); kemuliaan itu kemudian meninggalkan Bait Suci dan hinggap di atas takhta-kereta para kerub (ayat Yeh 10:18). Kerub-kerub itu memindahkan kemuliaan Allah ke pintu gerbang di Bait Suci sebelah timur (ayat Yeh 10:19), dan dari situ meninggalkan wilayah Bait Suci sama sekali. Akhirnya, kemuliaan ilahi meninggalkan kota Yerusalem dan tinggal di bukit Zaitun (Yeh 11:23).
(lihat cat. --> Ibr 1:9);
[atau ref. Ibr 1:9]
sikap yang lain akan menghasilkan kompromi rohani dan hukuman Allah(lih. pasal Wahy 2:1-3:22; bd. Ul 31:17; 1Sam 4:21; Hos 9:12).