1 Full Life: DENGAN RENDAH HATI.
  
Nas  : Fili 2:3
Karena umat manusia yang telah jatuh dalam dosa berpembawaan
egosentris, maka dunia kurang menghormati sifat rendah hati. Akan tetapi,
Alkitab, yang berisi pandangan yang berpusat kepada Allah dalam hal umat
manusia dan keselamatan, sangat mementingkan sifat rendah hati.
    - 1) Bersifat rendah hati berarti bahwa kita menyadari
   kelemahan-kelemahan kita dan dengan lekas akan menghormati Allah dan
   orang lain atas hal-hal yang kita kerjakan (Yoh 3:27; 5:19; 14:10;
   Yak 4:6).
 
    - 2) Kita harus rendah hati karena kita adalah makhluk hina
   (Kej 18:27) dan berdosa, terlepas dari Kristus, (Luk 18:9-14)
   dan tak dapat membanggakan apa pun (Rom 7:18; Gal 6:3) kecuali
   bermegah di dalam Tuhan (2Kor 10:17). Kita harus mengandalkan Tuhan
   untuk menjadi orang yang berguna dan dapat menghasilkan buah. Kita tak
   dapat melakukan apa-apa yang baik tanpa pertolongan Allah dan bantuan
   orang lain (Mazm 8:5-6; Yoh 15:1-16).
 
    - 3) Allah tinggal bersama orang yang hidup dengan rendah hati
   (Yes 57:15; Mi 6:8). Allah memberi kasih karunia lebih besar kepada
   orang yang rendah hati, tetapi menentang orang sombong (Yak 4:6;
   1Pet 5:5). Anak-anak-Nya yang paling giat melayani Tuhan "dengan
   segala rendah hati" (Kis 20:19)
 
    - 4) Sebagai orang percaya kita harus hidup dengan rendah hati terhadap
   orang lain, seraya menganggap mereka lebih penting daripada diri kita
   sendiri (bd. Rom 12:3).
 
    - 5) Lawannya kerendahan hati adalah kesombongan, suatu perasaan yang
   berlebih-lebihan tentang kepentingan diri dan harga diri di dalam
   seseorang yang percaya akan kebaikan, keunggulan, dan prestasinya
   sendiri. Kecenderungan yang tak terelakkan dari sifat manusia dan dunia
   adalah ke arah kesombongan bukan kerendahan hati (1Yoh 2:16; bd.
   Yes 14:13-14; Yeh 28:17; 1Tim 6:17).
 
        	                	                                                            	                                	                	                        		            	            2 Full Life: HENDAKLAH KAMU DALAM HIDUPMU BERSAMA.
  
Nas  : Fili 2:5
Paulus menitikberatkan bagaimana Yesus meninggalkan kemuliaan yang
tiada taranya di sorga dan mengambil kedudukan yang hina sebagai hamba,
serta taat sampai mati untuk kepentingan orang lain (ayat Fili 2:5-8).
Kerendahan hati dan pikiran Kristus harus terdapat dalam para pengikut-Nya,
yang terpanggil untuk hidup berkorban dan tanpa mementingkan diri,
mempedulikan orang lain dan berbuat baik kepada mereka.
        	                	                                                            	     
                    	                                	                	                        		            	            3 Full Life: SEBAB SEMUANYA MENCARI KEPENTINGANNYA SENDIRI.
  
Nas  : Fili 2:21
Ada pendeta yang berkhotbah, mengajar, menggembalakan gereja atau
mengarang, bukan karena sungguh-sungguh memperhatikan kemajuan Injil,
tetapi karena kepentingan, kemuliaan, martabat, dan ambisi yang
mementingkan diri sendiri. Mereka tidak berusaha menyenangkan hati Tuhan
Yesus, tetapi malah berusaha untuk menyenangkan hati manusia dan agar
disenangi oleh mereka (ayat Fili 2:20-21; 1:15; 2Tim 4:10,16).
Pendeta-pendeta seperti itu bukanlah hamba Tuhan yang sejati.