1 Full Life: MAKA MENYESALLAH TUHAN.
Nas : Kej 6:6
Allah dinyatakan dalam pasal-pasal awal Alkitab ini sebagai Allah yang menangani orang secara pribadi dan sanggup menyatakan perasaan, kekecewaan, dan reaksi terhadap dosa yang disengaja dan pemberontakan manusia.
2 Full Life: IA SENDIRILAH YANG MENYELAMATKAN MEREKA
Nas : Yes 63:9
(versi Inggris NIV -- Malaikat kehadiran-Nya yang menyelamatkan mereka). Malaikat ini mungkin malaikat Tuhan, yang sebenarnya adalah Tuhan sendiri
(lihat cat. --> Kej 16:7;
lihat cat. --> Kel 3:2;
[atau ref. Kej 16:7; Kel 3:2]
lihat art. PARA MALAIKAT DAN MALAIKAT TUHAN).
3 Full Life: MASAKAN AKU MEMBIARKAN ENGKAU, HAI EFRAIM?
Nas : Hos 11:8
Ayat ini termasuk ayat Alkitab yang paling mengesankan, yang menunjukkan kasih mendalam, belas kasihan dan kesedihan yang diderita oleh Tuhan demi orang berdosa. Ayat ini menunjukkan dengan sangat jelas bahwa kasih dan belas kasihan-Nya adalah bagaikan Bapa yang memperhatikan anak-anaknya (Yer 31:9). Dia tidak mau melepaskan umat-Nya yang tidak patuh, dan Ia merasa sedih bila terpaksa harus menghukum mereka.
4 Full Life: KETIKA IA MASIH JAUH.
Nas : Luk 15:20
Setiap ayah atau ibu Kristen harus mengerti bahwa Allah mengasihi anak mereka yang sedang mengembara dan merindukan penyelamatannya sama seperti mereka. Berdoa dan percayalah kepada Allah untuk mencari anak itu sampai ia kembali kepada Bapa sorgawi.
5 Full Life: AYAHNYA TELAH MELIHATNYA, LALU TERGERAKLAH HATINYA OLEH BELAS KASIHAN.
Nas : Luk 15:20
Gambaran Yesus mengenai tanggapan ayah itu terhadap kembalinya anak tersebut mengajarkan beberapa kebenaran penting:
5 Full Life: MELIHAT KOTA ITU, IA MENANGISINYA.
Nas : Luk 19:41
Karena mengetahui bahwa umat itu dan para pemimpin mereka mengharapkan seorang Mesias yang bergerak dalam bidang politik dan bahwa mereka akhirnya akan menolak Dia sebagai Mesias yang dijanjikan Allah, maka Yesus menangis sebab Ia mengasihani umat itu yang akan segera mengalami hukuman yang dahsyat. Kata "menangis" dalam bahasa Yunani tidak hanya berarti meneteskan air mata. Kata itu menunjukkan terjadinya ratapan, raung tangisan, rasa sesak di dada -- isak dan tangisan jiwa yang menderita. Sebagai Allah, Yesus menampakkan bukan hanya perasaan-Nya sendiri, tetapi juga hancurnya hati Allah atas keterhilangan umat manusia dan penolakan mereka untuk bertobat dan menerima keselamatan
(lihat cat. --> Mr 11:9).
[atau ref. Mr 11:9]