1 Full Life: TUHAN MEMBANGKITKAN HAKIM-HAKIM.
Nas : Hak 2:16
Para hakim bertindak sebagai pemimpin militer dan pemimpin suku
ketika Israel sedang mengalami kemerosotan rohani, sosial, dan moral. Allah
mengangkat mereka untuk membebaskan umat-Nya dari musuh-musuh setelah
mereka bertobat dan berbalik kepada Allah. Para hakim memiliki sifat-sifat
kepemimpinan yang menonjol serta mencapai kemenangan-kemenangan besar
dengan bantuan dan kuasa Allah (ayat Hak 2:18; 6:11-16; 13:24-25;
Hak 14:6).
2 Full Life: MENYIMPANG DARI JALAN YANG DITEMPUH OLEH NENEK MOYANGNYA.
Nas : Hak 2:17
Kunci untuk memahami sifat mendasar dari kemerosotan rohani Israel
terdapat dalam ayat Hak 2:10-17.
- 1) Sepanjang masa hakim-hakim, angkatan Israel yang baru menyimpang
dari jalan dan ajaran nenek moyang mereka. Mereka meninggalkan hubungan
perjanjian mereka dengan Allah (ayat Hak 2:10) dan berbalik kepada
yang jahat (ayat Hak 2:11-13). Mereka mulai meragukan
standar-standar dan hukum-hukum angkatan pendiri mereka (ayat
Hak 2:17).
- 2) Mereka menyimpang dari ketaatan kepada firman Allah (ayat
Hak 2:2,17) dan sebaliknya hidup menurut keinginan sendiri (bd.
Hak 17:6; 21:25).
- 3) Bangsa Israel gagal untuk memisahkan diri sepenuhnya dari kebudayaan
Kanaan yang jahat (ayat Hak 2:11-13; 1:28); sebaliknya, mereka
memilih berbagai keuntungan materiel dan kesenangan asusila orang-orang
Kanaan (ayat Hak 2:12-13; 1:27-28,30,33;
lihat art. SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA).
Mereka menikah dengan orang Kanaan (Hak 3:5-6) dan mulai menyembah
Baal dan Asytoret (ayat Hak 2:13). Demikian, perpaduan yang tak
terelakkan terjadi antara dua kebudayaan dan gaya hidup.
- 4) Sejarah ini menunjukkan bahwa arah alami tabiat manusia sejak
kejatuhan adalah menurun; kekuatan rohani baik dari perseorangan maupun
kelompok orang percaya akan berkurang kecuali kalau pembaharuan rohani
terjadi secara berkala oleh kasih karunia Allah melalui pertobatan, doa,
dan penyerahan kembali (bd. 2Taw 7:14; Yes 57:15; Mat 5:6;
Yud 1:20).
3 Full Life: LEBIH JAHAT DARI NENEK MOYANG MEREKA.
Nas : Hak 2:19
Ayat ini menyingkapkan kemerosotan berangsur-angsur di Israel.
Setiap angkatan berturut-turut berciri kemurtadan dan kemerosotan rohani
yang lebih besar. Demikian pula, angkatan orang percaya kedua dan ketiga di
bawah perjanjian yang baru harus menanyakan diri apakah pengabdian mereka
kepada Allah sama seperti angkatan sebelum mereka. Ataukah mereka lebih
menyesuaikan diri dengan cara hidup masyarakat mereka ketika menolak
standar semula dari bapak-bapak mereka.
4 Full Life: MEREKA TIDAK BERHENTI DENGAN PERBUATAN...YANG TEGAR
Nas : Hak 2:19
(versi Inggris NIV -- "mereka menolak untuk berhenti ...").
Kegagalan banyak orang pilihan Allah untuk tetap setia kepada-Nya dan
firman-Nya adalah tema yang berulang sepanjang sejarah alkitabiah.
- 1) PL menyatakan bahwa umat Allah berulang-ulang berbalik dari kasih,
kebenaran, pengampunan, dan penyataan Allah. Beberapa contoh yang
menonjol adalah penolakan kehendak Allah oleh Adam (Kej 3:1-7),
keturunan Adam (Kej 6:1-7), keturunan Nuh (Kej 11:1-9), dan
bangsa Israel (pasal Kel 32:1-35; kitab-kitab Hak 1:1-21:25;
1Raj 1:1-22:53; 2Raj 1:1-25:30; dan Kis 7:34-53).
- 2) Demikian pula dalam PB, Kristus dan para rasul menyatakan bahwa
menjelang akhir zaman banyak orang di gereja akan berpaling dari iman
sejati kepada Kristus dan penyataan-Nya di Alkitab (Mat 24:10-12,24;
2Tim 1:15; 4:1-4; Wahy 2:1-3:22).
- 3) Akan tetapi, Alkitab menekankan bahwa ada sisa orang benar yang akan
tinggal setia kepada Allah dan penyataan-Nya sementara masa-masa
kemerosotan rohani. Di antara sekian banyak contoh di Alkitab dari orang
yang setia kepada Allah terdapat Henokh (Kej 5:21-24), Nuh
(Kej 6:9-12), Abraham (pasal Kej 12:1-24:67; 18:19); Yusuf
(pasal Kej 37:1-50:26); Musa (Kel 33:11-14; Ul 34:1-12); Yosua
dan Kaleb (Bil 14:1-10); Rut (Rut 2:12); Samuel (1Sam 2:26;
1Sam 3:19); Elia (1Raj 18:20-22; 19:9-18; Rom 11:2-5); para nabi
(Kis 7:52); Yohanes Pembaptis (Luk 1:15-17); Simeon dan Hana
(Luk 2:25-38); para murid (Kis 5:27-42); Paulus
(2Tim 4:6-8); para pemenang dalam Wahy 2:1-3:22; dan mereka yang
tak bercacat dalam Wahy 14:1-5,12, yang merupakan sekumpulan besar
orang dari setiap bangsa yang telah membasuh jubah mereka dan membuatnya
putih di dalam darah Anak Domba (bd. Wahy 7:9-17).