Ibrani 4:9
4:9 Jadi masih tersedia suatu hari perhentian
1 , hari ketujuh, bagi umat Allah.
Ibrani 11:9-10
11:9 Karena iman ia diam di tanah
yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah
dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji
yang satu itu.
11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota
2 yang mempunyai dasar,
yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
Ibrani 11:12-16
11:12 Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk,
terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut,
yang tidak terhitung banyaknya.
11:13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan
3 itu, tetapi yang hanya dari jauh
melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
11:14 Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.
11:15 Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang
ke situ.
11:16 Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi.
Sebab itu Allah tidak malu
4 disebut Allah mereka,
karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota
bagi mereka.
Ibrani 12:22
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion,
ke kota
Allah
yang hidup, Yerusalem
sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
Mikha 2:10
2:10 Bangkitlah dan pergilah, sebab ini bukan tempat perhentian
bagimu! Oleh karena kenajisan
maka kamu akan dibinasakan dengan kebinasaan yang tidak terpulihkan.
Mikha 2:1
Kutuk atas orang yang menindas
2:1 Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan
5 dan yang merencanakan kejahatan
di tempat tidurnya;
yang melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya;
Kolose 1:29
1:29 Itulah yang kuusahakan
dan kupergumulkan
dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.
Kolose 1:2
1:2 kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose
6 . Kasih karunia
dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita,
menyertai kamu.
Kolose 4:17-18
4:17 Dan sampaikanlah kepada Arkhipus:
Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam Tuhan
kaujalankan sepenuhnya.
4:18 Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku
sendiri. Ingatlah
akan belengguku
7 .
Kasih karunia menyertai kamu.
Kolose 1:1-8
Salam
1:1 Dari Paulus, rasul
Kristus Yesus, oleh kehendak Allah,
dan Timotius
saudara kita,
1:2 kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose
8 . Kasih karunia
dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita,
menyertai kamu.
Ucapan syukur dan doa
1:3 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah,
Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu,
1:4 karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu
terhadap semua orang kudus,
1:5 oleh karena pengharapan,
yang disediakan bagi kamu di sorga.
Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran,
yaitu Injil,
1:6 yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah
dan berkembang di seluruh dunia,
demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.
1:7 Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras,
kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan
Kristus yang setia.
1:8 Dialah juga yang telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh.
Filipi 3:20
3:20 Karena kewargaan
kita adalah di dalam sorga
9 ,
dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus
sebagai Juruselamat,
Kolose 3:1-3
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus,
carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas
10 , bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati
dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
Kolose 3:1
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus,
carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Pengkhotbah 4:7
Kesia-siaan dalam hidup
4:7 Aku melihat lagi kesia-siaan di bawah matahari:
Pengkhotbah 4:2
4:2 Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati,
yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup,
yang sekarang masih hidup.
Pengkhotbah 3:13-14
3:13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum
dan menikmati kesenangan
dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah
11 .
3:14 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
1 Full Life: MASIH TERSEDIA SUATU HARI PERHENTIAN.
Nas : Ibr 4:9
Perhentian yang dijanjikan Allah tidak hanya untuk di dunia ini,
tetapi juga di sorga (ayat Ibr 4:7-8; bd. Ibr 13:14). Bagi
orang-orang percaya, masih ada perhentian abadi di sorga (Yoh 14:1-3;
bd. Ibr 11:10,16). Memasuki perhentian yang terakhir ini berarti
berhenti bekerja, menderita, dan dianiaya seperti biasa dialami dalam
kehidupan kita di bumi ini (bd. Wahy 14:13), mengambil bagian dalam
perhentian Allah sendiri, dan mengalami sukacita, kesenangan, kasih, dan
persekutuan dengan Allah dan orang-orang kudus lainnya untuk
selama-lamanya. Saat itu akan merupakan hari ketujuh atau hari Sabat yang
tidak akan berakhir (Wahy 21:1-22:21).
2 Full Life: MENANTI-NANTIKAN KOTA.
Nas : Ibr 11:10
Abraham mengetahui bahwa negeri perjanjian yang di bumi ini bukanlah
menjadi akhir dari pengembaraannya. Sebaliknya, negeri itu menunjuk kepada
kota sorgawi yang telah dipersiapkan Allah bagi hamba-hamba-Nya yang setia
(lihat art. PANGGILAN ABRAHAM).
Abraham merupakan panutan untuk seluruh umat Allah; kita harus menyadari
bahwa kita hanya merantau di dunia ini dan sedang menuju ke rumah kita yang
sesungguhnya di sorga. Di dalam hidup ini janganlah kita mencari keamanan
mutlak atau terpesona oleh dunia yang sekarang (ayat Ibr 11:14,16;
Ibr 13:14). Kita harus memandang diri kita sebagai orang asing dan
pendatang di bumi ini. Bumi bukanlah tanah air kita, tetapi adalah negeri
asing; akhir dari perantauan kita adalah "tanah air yang lebih baik" (ayat
Ibr 11:16), "Yerusalem sorgawi" (Ibr 12:22), dan "kota yang akan
datang" (Ibr 13:14).
3 Full Life: TIDAK MEMPEROLEH APA YANG DIJANJIKAN.
Nas : Ibr 11:13
Orang-orang kudus PL mati dengan keyakinan bahwa Allah masih
menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi mereka. Mereka tidak melihat
berkat terakhir yang dijanjikan kepada orang-orang tertebus pada saat
mereka masih hidup. Pengharapan dasar mereka ialah hidup kekal bersama
dengan Allah di tanah air sorgawi, dan mereka mengarahkan pandangan mereka
pada kewarganegaraan mereka di langit baru dan bumi baru (ayat
Ibr 11:13-16; bd. Yes 65:17; 66:22; Fili 3:20; Wahy 21:1).
Orang-orang percaya pada dewasa ini juga harus bertekun dalam iman dan
percaya pada Allah, bahkan ketika mereka tidak melihat semua janji Allah
tergenapi selama hidup mereka. Allah berkenan akan iman yang mampu
menyerahkan kembali janji-janji Allah kepada-Nya untuk digenapi sesuai
dengan kehendak-Nya.
4 Full Life: ALLAH TIDAK MALU.
Nas : Ibr 11:16
Mereka yang menghormati Allah dengan hidup sebagai "pendatang dan
perantau" (1Pet 2:11) dan yang menginginkan suatu tanah air yang lebih
baik akan mendapatkan kehormatan dari Allah ketika Ia bersedia disebut
Allah mereka. Ia tidak akan malu untuk mengakui mereka sebagai
anak-anak-Nya sendiri (bd. Kel 3:6).
5 Full Life: CELAKALAH ORANG-ORANG YANG MERANCANG KEDURJANAAN.
Nas : Mi 2:1-5
Mikha menyatakan malapetaka atas orang tertentu yang cukup berkuasa
untuk memeras orang lain supaya mencapai tujuan mereka yang mementingkan
diri sendiri.
- 1) Mereka adalah tuan tanah yang membeli atau merampas ladang demi
ladang; mereka tidak ragu-ragu untuk menipu orang lain agar menambah
tanah milik harta mereka. Karena hatinya sudah mengabdi pada
keserakahan, mereka tidak peduli lagi akan penderitaan yang diakibatkan
pada orang lain.
- 2) Allah mempunyai rencana bagi mereka; mereka akan menuai apa yang
mereka taburkan. Allah akan mengirim Asyur untuk merampas tanah mereka
dan membawa mereka ke dalam pembuangan.
- 3) Kita harus hati-hati agar tidak menjadi serakah sehingga memeras
orang lain untuk memperoleh uang atau harta
(lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN).
6 Full Life: SAUDARA-SAUDARA ... YANG PERCAYA ... DI KOLOSE.
Nas : Kol 1:2
Paulus menulis kepada jemaat Kolose oleh sebab guru-guru palsu telah
menyusup ke dalam gereja. Mereka mengajar bahwa penyerahan kepada Kristus
dan ketaatan kepada ajaran para rasul tidak memadai untuk mendapat
keselamatan penuh. Ajaran palsu ini mencampur "filsafat" dan "tradisi"
manusia dengan Injil (Kol 2:8) dan meminta penyembahan para malaikat
sebagai pengantara antara Allah dan manusia (Kol 2:18). Para guru palsu
ini menuntut pelaksanaan beberapa syarat agama Yahudi (Kol 2:16,21-23)
serta membenarkan kekeliruan mereka dengan menyatakan bahwa mereka mendapat
wahyu melalui penglihatan-penglihatan (Kol 2:18).
- 1) Filsafat mendasar di balik ajaran salah ini tampak dewasa ini di
dalam ajaran bahwa Yesus Kristus dan Injil asli PB tidak memadai untuk
memenuhi keperluan rohaniah kita
(lihat cat. --> 2Pet 1:3).
[atau ref. 2Pet 1:3]
- 2) Paulus membuktikan salahnya bidat ini dengan menunjukkan bahwa
Kristus bukan saja Juruselamat pribadi kita, tetapi kepala gereja dan
Tuhan semesta alam dan ciptaan juga. Karena itu, bukannya filsafat atau
hikmat manusia, melainkan Yesus Kristus dan kuasa-Nya di dalam kehidupan
kita itulah yang menebus dan menyelamatkan kita untuk selama-lamanya;
perantara tidak perlu dan kita harus langsung menghampiri Dia.
- 3) Menjadi orang percaya berarti beriman kepada Kristus dan Injil-Nya,
bersandar kepada-Nya, mengasihi Dia dan hidup di hadirat-Nya. Kita tidak
boleh menambah apa-apa pada Injil atau memajukan hikmat atau filsafat
humanistik yang modern.
7 Full Life: INGATLAH AKAN BELENGGUKU.
Nas : Kol 4:18
Selama Paulus ditahan di Roma untuk pertama kalinya ia menulis Surat
Kolose, Filemon, Efesus, dan Filipi. Sekalipun ia ditahan di penjara secara
tidak adil selama empat tahun lebih, perhatikanlah bahwa surat-surat ini
penuh dengan "ucapan syukur" (Kol 1:3,12; 2:7; 3:15; 4:2), "kasih
karunia" (Ef 1:2,6-7; 2:5; 3:2; 4:7; 6:24), "sukacita" (Fili 1:4,18;
Fili 2:2; 3:1; 4:1,4), dan "kasih" (Filem 1:5,7,9).
8 Full Life: SAUDARA-SAUDARA ... YANG PERCAYA ... DI KOLOSE.
Nas : Kol 1:2
Paulus menulis kepada jemaat Kolose oleh sebab guru-guru palsu telah
menyusup ke dalam gereja. Mereka mengajar bahwa penyerahan kepada Kristus
dan ketaatan kepada ajaran para rasul tidak memadai untuk mendapat
keselamatan penuh. Ajaran palsu ini mencampur "filsafat" dan "tradisi"
manusia dengan Injil (Kol 2:8) dan meminta penyembahan para malaikat
sebagai pengantara antara Allah dan manusia (Kol 2:18). Para guru palsu
ini menuntut pelaksanaan beberapa syarat agama Yahudi (Kol 2:16,21-23)
serta membenarkan kekeliruan mereka dengan menyatakan bahwa mereka mendapat
wahyu melalui penglihatan-penglihatan (Kol 2:18).
- 1) Filsafat mendasar di balik ajaran salah ini tampak dewasa ini di
dalam ajaran bahwa Yesus Kristus dan Injil asli PB tidak memadai untuk
memenuhi keperluan rohaniah kita
(lihat cat. --> 2Pet 1:3).
[atau ref. 2Pet 1:3]
- 2) Paulus membuktikan salahnya bidat ini dengan menunjukkan bahwa
Kristus bukan saja Juruselamat pribadi kita, tetapi kepala gereja dan
Tuhan semesta alam dan ciptaan juga. Karena itu, bukannya filsafat atau
hikmat manusia, melainkan Yesus Kristus dan kuasa-Nya di dalam kehidupan
kita itulah yang menebus dan menyelamatkan kita untuk selama-lamanya;
perantara tidak perlu dan kita harus langsung menghampiri Dia.
- 3) Menjadi orang percaya berarti beriman kepada Kristus dan Injil-Nya,
bersandar kepada-Nya, mengasihi Dia dan hidup di hadirat-Nya. Kita tidak
boleh menambah apa-apa pada Injil atau memajukan hikmat atau filsafat
humanistik yang modern.
9 Full Life: KEWARGAAN KITA ADALAH DI DALAM SORGA.
Nas : Fili 3:20
Orang Kristen tidak lagi warga dunia ini; mereka telah menjadi orang
asing dan pendatang di bumi (Rom 8:22-24; Gal 4:26; Ibr 11:13; 12:22-23;
Ibr 13:14; 1Pet 1:17; 2:11;
lihat art. PANGGILAN ABRAHAM).
- 1) Dalam hal kehidupan, nilai-nilai, dan arah kita, maka tanah air kita
sekarang adalah sorga. Kita telah dilahirkan dari atas (Yoh 3:3),
nama kita tertulis pada daftar sorga (Fili 4:3), kehidupan kita
dipedomani oleh prinsip-prinsip sorgawi, dan hak serta warisan kita
tersimpan di sorga.
- 2) Ke sorga doa kita dinaikkan (bd. 2Taw 6:21; 30:27) dan harapan
kita ditujukan. Banyak sahabat dan kerabat kita sudah di sana, dan tidak
lama lagi kita pun akan berada di sana. Yesus juga di sana, sambil
menyiapkan tempat untuk kita, dan ia telah berjanji akan kembali dan
membawa kita untuk tinggal bersama Dia
(lihat cat. --> Yoh 14:2;
lihat cat. --> Yoh 14:3;
[atau ref. Yoh 14:2-3]
bd. Yoh 3:3; 14:1-4; Rom 8:17; Ef 2:6; Kol 3:1-3; Ibr 6:19-20;
Ibr 12:22-24; 1Pet 1:4-5; Wahy 7:9-17). Karena alasan-alasan ini kita
merindukan negeri yang lebih baik, yaitu negeri sorgawi. Oleh sebab itu,
Allah tidak malu disebut Allah kita dan Ia telah menyediakan sebuah kota
yang kekal untuk kita (Ibr 11:16).
10 Full Life: PIKIRKANLAH PERKARA YANG DI ATAS.
Nas : Kol 3:2
Karena hidup kita ada bersama Kristus di sorga (ayat Kol 3:3),
kita harus memikirkan perkara yang di atas dan membiarkan sikap kita
ditentukan olehnya. Kita harus menilai, mempertimbangkan, dan memikirkan
segala sesuatu dari sudut pandangan kekekalan dan sorga. Tujuan dan sasaran
kita hendaknya mencari hal-hal rohani (ayat Kol 3:1-4), melawan dosa
(ayat Kol 3:5-11), dan mengenakan watak Kristus (ayat Kol 3:12-17).
Semua sifat baik, kuasa, pengalaman, dan berkat rohani ada bersama Kristus
di sorga. Ia memberikan hal-hal itu kepada sekalian orang yang dengan
sungguh-sungguh meminta, dengan tekun mencari dan terus-menerus mengetok
(Luk 11:1-13; 1Kor 12:11; Ef 1:3; 4:7-8).
11 Full Life: PEMBERIAN ALLAH.
Nas : Pengkh 3:13
Kemampuan untuk menikmati hidup dan menjalankannya sebagaimana
mestinya adalah pemberian dari Allah yang datang hanya pada saat kita
memasuki hubungan yang benar dengan Dia dan sungguh-sungguh tunduk diri
kepada Dia selaku Tuhan dan Allah. Maka Ia memberi sukacita dalam segala
hal yang kita lakukan.